16 May 2013

YESUS BUKAN KETURUNAN RAJA DAUD PUTRA ISAI


Dalam diktat singkat kali ini, penulis akan membahas tentang jati diri seorang Yesus, yang diyakini mayoritas kaum Kristiani sekte Roma sebagai generasi/ keturunan Raja Daud yang akan memerintah bumi dan kaum Israel selamanya, dengan gelar Taruk Akar Isai atau juga Messias.
Seperti yang telah kita ketahui bersama, bahwa Raja Daud merupakan salah satu raja besar Yahudi yang sukses menyatukan seluruh kaum Israel di bawah bendera kepemimpinannya. Tapi, benarkah sang Isai Daud itu adalah Yesus ?
Sebelum menjawab pertanyaan diatas, terlebih dahulu harus kita mengerti bahwa kalimat “Akar Isai/ Taruk” diatas berarti gen keturunan asli/ keturunan Biologis. Nah, marilah kita mencermati beberapa dalil dari petikan ayat-ayat Injil berikut yang menjelaskan tentang nasab/ silsilah keturunan Yesus yang sesungguhnya.
1.      Menurut Injil Matius : 1:1-16, Silsilah Yesus hingga Raja Daud sebagai mana berikut :
Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham. Abraham memperanakkan Ishaq, Ishaq memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya, Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar, Peres memperanakkan Hezron, Hezron memperanakkan Ram, Ram memperanakkan Aminadab, Aminadab memperanakkan Nahason, Nahason memperanakkan Salmon, Salmon memperanakkan Boas dari Rahab, Boas memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai, Isai memperanakkan raja Daud, Daud memperanakkan Salomo dari istri Uria, Salomo memperanakkan Rehabeam, Rehabeam memperanakkan Abia, Abia memperanakkan Asa, Asa memperanakkan Yosafat, Yosafat memperanakkan Yoram, Yoram memperanakkan Uzia, Uzia memperanakkan Yotam, Yotam memperanakkan Ahas, Ahas memperanakkan Hizkia, Hizkia memperanakkan Manasye, Manasye memperanakkan Amon, Amon memperanakkan Yosia, Yosia memperanakkan Yekhonya dan saudara-saudaranya, Yekhonya memperanakkan  Sealtiel, Sealtiel memperanakkan Zerubabel, Zerubabel memperanakkan Abihud, Abihud memperanakkan Elyakim, Elyakim memperanakkan Azor, Azor memperanakkan Zadok, Zadok memperanakkan Akhim, Akhim memperanakkan Eliud, Eliud memperanakkan Eleazer, Eleazer memperanakkan Matan, Matan memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus.
2.      Menurut Injil Lukas : 3: 23-38, Silsilah Yesus hingga Raja Daud sebagai mana berikut :
Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun dan menurut anggapan orang, Ia adalah anak Yusuf, anak Eli, anak Matat, anak Lewi, anak Malkhi, anak Yanai, anak Yusuf, anak Matica, anak Amos, anak Nahum, anak Hesli, anak Nagai, anak Matat, anak Matica, anak Simei, anak Yosekh, anak Yoda, anak Yohanan, anak Resa, anak Zerubabel, anak Sealtiel, anak Neri, anak Malkhi, anak Adi, anak Kosam, anak Elmadam, anak Er, anak Yesua, anak Eliezer, anak Yorim, anak Matat, anak Lewi, anak Simeon, anak Yehuda, anak Yusuf, anak Yonam, anak Elyakim, anak Melea, anak Mina, anak Matata, anak Natan, anak Daud, anak Isai, anak Obed, anak Boas, anak Salmon, anak Nahason, anak Aminadab, anak Admin, anak Arni, anak Hezron, anak Peres, anak Yehuda, anak Yakub, anak Ishaq, anak Abraham, anak Terah, anak Nahor, anak Serug, anak Rehu, anak Peleg, anak Eber, anak Salmon, anak Kenan, anak Arpakhsad, anak Sem, anak Nuh, anak Lamekh, anak Metusalah, anak Henokh, anak Yared, anak Mahalaleel, anak Kenan, anak Enos, anak Set, anak Adam, anak Allah.
Itulah dua petikan ayat dari Injil yang berbeda, karena hanya kedua kitab Injil ini saja yang menjelaskan dan menuliskannya dengan detil tentang silsilah/ nasab Yesus. Kedua ayat diatas jika kita hanya membacanya saja, mungkin terlihat biasa saja. Tetapi jika kita mau membacanya dengan teliti dan seksama, kita akan menemukan adanya kejanggalan-kejanggalan, sebagaimana uraian penulis berikut :
1.      Di dalam Injil Matius : 1:1-16 diatas, jelas sekali menggambarkan bahwa antara raja Daud putra Isai sama sekali tidak memiliki hubungan keturunan biologis yang bernama Yesus. Nama keturunan yang disebutkan terakhir diatas adalah Yusuf. Yusuf adalah keturunan biologis Daud dan ia adalah suami Maria (ibunda Yesus). Adapun Yusuf menikahi Maria (ibunda Yesus) di saat Maria sudah dalam keadaan hamil dari Roh Kudus, sebagaimana berikut :
Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut : Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri.
(Injil Matius : 1: 18)
Nah, bagaimana mungkin Yesus menjadi Isai Daud sedangkan Maria telah mengandung Yesus dari Roh Kudus sebelum dinikahi oleh Yusuf sendiri ? Jadi, benih biologis pada janin Yesus bukanlah dari gen Yusuf, melainkan dari Roh Kudus. Jika hal ini tetap di paksakan, akan menimbulkan pemahaman yang berbahaya yaitu sebuah kemungkinan munculnya dugaan Yusuf telah berselingkuh dengan Maria.
Yang pasti, bahwa ayat di dalam Injil Matius : 1:1-16 diatas sengaja dipaksakan oleh penulisnya untuk dipercayai secara saklek oleh pembacanya, sehingga tidak diperbolehkan siapapun untuk membantah dan menyangkalnya, walaupun jelas ayat tersebut sangat tidak rasional dan bertentangan dengan ayat-ayat yang lainnya. Disinilah kemampuan penulis Injil Matius : 1:1-16 ini yang sangat berani mempermainkan sisi sejarah dan silsilah Yesus untuk mengubah dunia.
2.      Di dalam Injil Lukas : 3: 23-38 diatas, juga sangat jelas bahwa nasab/ silsilah biologis Yesus sama sekali tidak sejalur dengan raja Daud putra Isai. Bahkan, jika kita mau mengakui secara jujur, penulis ayat ini sangatlah lemah. Berbeda dengan penulis Injil Matius diatas yang amat keras pendirian dan doktrinnya. Hal ini dapat kita temukan adanya kalimat Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun dan menurut anggapan orang yang menandakan bahwa si penulis Injil Lukas sendiri sebenarnya ragu-ragu/ tidak yakin 100% bahwa Yesus bernasabkan raja Daud putra Isai. Kemungkinan besar, keyakinan tentang Yesus sebagai keturunan Daud ini berdasarkan ayat berikut :
Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Maha Tinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepadaNya tahta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan. (Injil Lukas : 1: 31:33)
Nah, jika ayat ini yang menjadi pedoman untuk tetap meng-imani dan meng-amini Yesus sebagai keturunan Daud, maka tentunya makna “keturunan Daud” akan berbeda lagi, yaitu bahwa Yesus keturunan tiri Daud putra Isai atau juga putra angkat Yusuf bernasab raja Daud. Meskipun penjelasan penulis disini mungkin masih akan terus disangkal, tapi apalah daya karna Injil telah menuliskan begitu adanya.
Kalimat “akan disebut Anak Allah Yang Maha Tinggi” diatas juga bertentangan dengan kalimat “tahta Daud, bapa leluhur-Nya” sesudahnya. Mana mungkin Yesus menjadi anak Tuhan sekaligus anak Daud ?
3.      Menurut penulis, keturunan raja Daud putra Isai yang sesuai dengan ayat diatas adalah Salomo putra Daud. Hal ini disebabkan Salomo/Salmon :
·         Putra kandung raja Daud putra Isai.
·         Pewaris sah tahta raja Daud putra Isai.
·         Atau bahkan dari anak-anak kandung raja Daud lainnya seperti Syamua, Sobab, Natan, Yibhar, Elisua, Nefeg, Yafia, Elisama, Elyada, Elifelet
4.      Dalam Injil Lukas : 3: 38 diatas disebutkan dengan jelas bahwa Adam juga Anak Allah, maka terbukti sudah bahwa Yesus bukan satu-satunya Anak Allah Yang Maha Tinggi.
5.      Pengakuan Yesus sendiri tentang “keturunan siapa dia yang sebenarnya dan menolak disebut sebagai keturunan Daud putra Isai” sebagai berikut :
Ketika orang-orang Farisi sedang berkumpul, Yesus bertanya kepada mereka. Kata-Nya :
“Apakah pendapatmu tentang Mesias ?Anak siapakah Dia?” kata mereka kepada-Nya:”Anak Daud”. Kata-Nya kepada mereka :”Jika demikian, bagaimanakah Daud oleh pimpinan Roh dapat menyebut
Dia Tuannya, ketika ia berkata : Tuhan telah berfirman kepada Tuanku : Duduklah disebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh dibawah kaki-Mu. Jadi, jika Daud menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula ?”. (Injil Matius : 22: 41-45)
Pada suatu kali ketika Yesus mengajar di Bait Allah, Ia berkata :”Bagaimana ahli-ahli Taurat dapat mengatakan, bahwa Mesias adalah anak Daud ? Daud sendiri oleh pimpinan Roh Kudus berkata : Tuhan telah berfirman kepada Tuanku : duduklah disebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh dibawah kaki-Mu”. Daud sendiri menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula ?.... (Injil Markus : 12 : 35-37)
Logikanya bahwa, seorang anak tidak akan disebut oleh sang ayah sebagai tuan bagi sang ayah itu sendiri, sehingga Yesus-pun menolak keras jika ia disamakan dengan anak Daud putra Isai, karna Yesus memang bukan anak Daud putra Isai. Ia pantas disebut sebagai tuan bagi Daud dan bukan sebagai anak Daud putra Isai.
Lalu, keturunan siapakah Yesus yang sebenarnya? Jawabannya yang benar adalah keturunan Harun (nabi Harun) kakak kandung Musa (nabi Musa), yakni keturunan Lewi. Kaum Lewi sangat disegani dan dihormati, sebab mayoritas keturunan Lewi adalah nabi dan Imam Besar orang Israel.
Maka dari itu, mari kita bersama-sama mentelaah dengan matang dan seksama apa yang seharusnya menjadi pedoman iman. Penulis sangat yakin dan sadar bahwa apa yang ditulis penulis ini, pastinya banyak sangkalan dan cemoohan dari berbagai fihak. Namun begitu, semakin banyak penyangkal maupun pencemooh berarti semakin banyak penghujat kitab Injil sendiri.
Saran penulis, jika membaca Injil hendaknya dibaca per ayat serta direnungkan sedalam-dalamnya mengenai isi-makna-logika ilmiah serta susunan kalimatnya dengan sadar dan tepat, sehingga dapat menemukan arti pencerahan jiwa yang sesungguhnya. Ingatlah ancaman Yesus bagi orang yang bersalah, yang jika diingatkan tetap saja tidak mau menurut berikut ini :
“…pandanglah dia sebagai orang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai”.
(Injil Matius : 18 : 17)
“…. Lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan
ke dalam laut”. (Injil Matius : 18 : 6)

Fakta Alien Dalam Al-Qur’an (Ingkarnya Manusia Terhadap Teknologi Al-Qur'an)


Di era teknologi modern ini, masih ada saja orang yang selalu meributkan sesuatu yang seharusnya menjadi hal-hal yang patut di teliti. Antara percaya dan tidak, keberadaan makhluk “Alien atau UFO” merupakan satu hal yang aneh-unik dan menarik, dimana mereka diakui sebagai makhluk yang tidak lazim di atas bumi ini. Hal ini sebenarnya bukanlah hal baru, karena siapa yang percaya kebenaran Al-Qur’an, tentunya akan paham bahwa makhluk-makhluk tersebut memang nyata. Bagi orang-orang kafir yang mengingkari keotentikan Al-Qur’an, mereka akan selalu berusaha menutupi kenyataan ini. Dalam Surat At-Thooriq : 1-3, Alloh SWT menjelaskan :
1.  Demi langit dan yang datang pada malam hari
2.  Tahukah kamu apakah yang datang pada malam hari itu ?
3.  (yaitu) bintang yang cahayanya menembus
Ayat-ayat ini mengandung makna bahwasannya, Alloh SWT tidak hanya menciptakan makhluk hidup (Hewan, Tumbuhan, Manusia dll) di bumi saja, melainkan juga makhluk hidup yang berada di luar bumi. Makhluk hidup tersebut berada jauh diluar bumi kita ini, yang dikenal sebagai “Makhluk asing/ Alien/makhluk extra-terretrial”. Al-qur’an menggambarkan bahwa makhluk tersebut datang di malam hari (dari tempat gelap/ ruang hampa udara, red) yang lazimnya disebut ruang angkasa luar yang memang gelap tanpa sinar matahari. Ciri-cirinya adalah jika sedang melintas ke atmosfir kita, ia nampak bercahaya. Al-qur’an menggambarkannya sebagai bintang yang beralih. Maknanya adalah :
1.        Komet
2.        Metorit
3.        Asteroid
4.        Planet
5.        Satelit
6.        UFO (Unidentified Flying Object/ Alien)
7.        Black Hole (lubang hitam/ Star Gate : Gerbang antar bintang sebagai pintu lintasan waktu)
Banyak orang yang tidak mempercayai hal tersebut, karena dianggapnya hanya sebuah lelucon atau mitos belaka yang hanya menarik untuk di baca dari pada di buktikan secara ilmiah. Hal ini dapat dimaklumi karena keberadaan makhluk/ benda tersebut sangat jauh dari galaksi yang kita tempati ini, namun tidak mustahil jika mereka sekali waktu melintasi galaksi kita ini. Hal ini ditandaskan Al-Qur’an dalam Surat At-Thooriq : 4 :
4.  Tidak ada suatu jiwapun (diri) melainkan ada penjaganya.
Dalam arti yang lain, bahwa dimungkinkan pada setiap planet/ galaksi dalam jagad raya yang maha luas ini terdapat masyarakat (makhluk hidup) yang aktif dengan peradaban dan teknologinya masing-masing. Jika Al-qur’an telah menyatakan demikian, maka manusia sebagai penduduk bumi ini bukanlah satu-satunya makhluk hidup yang berperadaban tinggi dan tidak pula hidup sendirian dalam mengarungi bahtera alam semesta ini, seperti yang tersirat dalam Surat Al-Fatihah : 2 :
2.  Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.
Dalam Surat Ash-Shooffat : 5, Alloh menjelaskan kembali :
5. Tuhannya langit & bumi serta apa yang berada di antara keduanya dan Tuhan tempat-tempat terbit matahari.
Karena sifat manusia selalu mengingkari adanya sesuatu yang lebih unggul dari dirinya, maka Alloh SWT menegur dan mengancam manusia dalam Surat At-Thooriq : 9,13-15:
9.  Pada hari dinampakkan segala rahasia,
13.  Sesungguhnya Al-Quran itu benar-benar firman yang memisahkan antara yang hak dan yang bathil.
14.  Dan sekali-kali bukanlah dia (Al-Qur’an) senda gurau (kisah lelucon belaka).
15.  Sesungguhnya orang kafir itu merencanakan tipu daya yang jahat dengan sebenar-benarnya.
Dalam Surat Ash-Shooffat : 12-14,170, Alloh menjelaskan kembali tegurannya :
12.  Bahkan kamu menjadi heran (terhadap keingkaran mereka) dan mereka menghinakan kamu.
13.  Dan apabila mereka diberi pelajaran, mereka tiada mengingatnya.
14.  Dan apabila mereka melihat sesuatu tanda kebesaran Allah, mereka sangat menghinakan.
170.  Tetapi mereka mengingkarinya (Al Quran); Maka kelak mereka akan mengetahui (akibat keingkarannya itu).
Dalam Surat Al-Buruuj 21, Alloh berfirman :
“Bahkan yang didustakan mereka itu ialah Al-Qur’an yang mulia”,
Dalam Surat At-Takwiir 22, 24, 25, 27 Alloh menegaskan :
“Dan temanmu (Muhammad) itu bukanlah sekali-kali orang yang gila (22). Dan Dia (Muhammad) bukanlah orang yang bakhil untuk menerangkan yang ghaib (24). Dan Al Qur'an itu bukanlah perkataan syaitan yang terkutuk (25). Al Qur'an itu tiada lain hanyalah peringatan bagi semesta alam (27)”.
Sesungguhnya, apa yang telah tertulis dalam Al-Qur’an tidak pernah salah. Satu demi satu bukti konkrit otentik tentang kebenaran ayat Al-Qur’an telah bermunculan. Tetapi kenapa manusia selalu berdalih dan mencari pembenaran alasan untuk tetap ingkar Al-Qur’an ? Orang yang paling bodoh adalah orang yang ingkar terhadap Al-Qur’an dan kebenaran ayat-ayat di dalamnya.
Masih ingatkah kita siapa orang yang pertama kali mendaratkan kakinya di bulan ? Tentu jawabannya pasti “masih ingat dengan jelas”. Mereka adalah Neil Amstrong dan Edwin Eldrin (Astronot senior asal Amerika). Sebenarnya, kedua astronot tersebut telah menemukan beberapa bukti aneh tapi nyata ketika mereka berdua sedang mengobservasi keadaan permukaan bulan.
Hal ini tentunya sudah diketahui dengan baik oleh Badan Antariksa Amerika (NASA), namun mereka menutupinya hingga kini tanpa alasan yang jelas. Kedua astronot tersebut menemukan :
1.      Adanya jejak telapak kaki manusia ukuran normal dengan sedikit butiran pasir.
2. Mereka mendengar gema suara mirip Adzan. Mereka sempat merekamnya dan membawanya kembali ke stasiun bumi untuk di teliti ulang.
3.  Mereka juga menemukan adanya garis seperti bekas sungai kering yang membujur lurus, seakan membelah permukaan bulan dengan diameter ukuran yang sama.
Bagaimanakah NASA Amerika menjelaskan semua kejadian dan temuan kedua Astronot senior mereka ini ? Hal ini membuktikan bahwa manusia sebenarnya berusaha selalu menyembunyikan dan menutupi kebenaran Al-Qur’an dengan dalih “itu semua hanya efek proses alami yang hanya dapat terjadi dalam ruang hampa udara bebas gravitasi”. Padahal, Islam secara konkrit telah menjabarkan kejadian-kejadian tersebut dalam Al-Qur’an.
1.  Jejak telapak kaki tersebut adalah jejak telapak kaki Rasululloh SAW, ketika beliau mengalami peristiwa Mi’roj (naik ke Sidrotul Muntaha) untuk bertemu dengan Allohu Robbul ‘Alamiin dan menerima perintah sholat 5 waktu. Dalam Al-Qur’an Surat Al-Isro’ : 1 dijelaskan :
Maha Suci Allah, yang Telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah kami berkahi sekelilingnya, agar kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia (Alloh) Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
2.      Bukti bahwa jejak telapak kaki itu adalah milik Rasululloh adalah butiran pasir yang berada pada jejak tersebut, yang dibawa kembali ke stasiun bumi untuk diteliti ulang. Butiran pasir tersebut secara fisik ternyata memang berasal dari dataran pasir tandus Arab, tempat dimana Rasululloh tinggal ketika itu.
3.    Gema suara yang mereka dengar dan sempat mereka rekam itu ternyata terstruktur seperti suara Adzan umat Islam.
4.    Garis yang membujur lurus pada permukaan bulan dengan diameter simetris adalah tanda bekas terbelahnya bulan menjadi 2 bagian. Bekas belahan ini mirip seperti bekas aliran sungai. Terbelahnya bulan tersebut terjadi sebagai tanda mu’jizat Rasululloh pada kaum kafir Madinah yang meminta tanda mu’jizat yang membuktikan bahwa beliau adalah Nabi utusan Alloh SWT.
5.  Kedua Astronot senior itu harus mengakui secara defacto bahwa mereka bukanlah orang pertama yang menjejakkan kakinya di bulan, karena terbukti secara otentik ada jejak kaki lain yang jauh lebih dulu ada di sana. Keduanya sangat takjub karena ternyata telah ada teknologi super modern yang dapat membawa manusia terbang menembus atmosfer bumi, jauh sebelum mereka ada. Dan bahkan yang mengherankan bagi keduanya, jejak tersebut tanpa alas kaki padahal itu ruang hampa nol gravitasi seakan tanah di bumi. Namun, menurut catatan di halaman 107-111 dalam buku "Kisah-kisah para Ilmuwan Barat yang masuk Islam" karya tulis Hend Goshen yang telah diterbitkan CV. Azhar Risalah pada tahun 2011, disana diceritakan fakta bahwa hanya Neil Amstrong-lah yang masuk Islam setelah misi ke bulannya selesai (sekitar 30 tahun sesudah misi penelitian di bulan). 
Masih ada lagi contoh keingkaran manusia pada teknologi maha tinggi Al-Qur’an. Berikut ini kejadian munculnya benda-benda aneh yang nampak mengelilingi dan menutupi cahaya matahari pada tanggal 18 Januari 2010 lalu, yang selalu disangkal manusia.


Gambar :
Sebuah gambar bulatan besar yang menutupi cahaya matahari dan
gambar bintik-bintik putih yang terbang disekitar matahari (UFO : Unidentified Flying Object)

Pada tanggal 18 Januari 2010 lalu, pesawat ruang angkasa 3D (Tiga Dimensi) khusus pemantau matahari milik NASA, merekam adanya pergerakan sekelompok benda terbang aneh (UFO) berukuran raksasa di sekitar matahari.
Pengamat ahli mengatakan “bahwa UFO tersebut tampaknya sedang bergerak, karena dalam sejumlah foto dan video NASA, mereka berada di lokasi yang berbeda, benda-benda terbang ini sangat besar. Dan ukuran mereka yang terkecil mungkin sebesar planet bumi. Jika benda-benda terbang aneh tersebut bukan UFO, melainkan planet/ asteroid yang lebih besar dari komet, maka seharusnya sudah ditarik oleh gaya gravitasi matahari yang sangat kuat, sama seperti kejadian komet baru-baru ini.
Nassim Haramein (seorang Fisikawan Kuantum) juga menolak dugaan bahwa sekumpulan benda-benda aneh tersebut adalah komet. Dia berkata “Jika itu adalah sebuah komet raksasa, seharusnya kita sudah dapat melihat dengan jelas ekor kometnya. Tapi kenyataannya, kita tidak melihat apapun”.
Menurut laporan jaringan media asing Examiner, pada awalnya NASA masih mempublikasikan foto atau video ini pada situs web-nya, tetapi kemudian mencabutnya dengan suatu alasan yang belum diketahui. Dr. Joe Gurman (Pakar Proyeksi 3D stasiun NASA) menjelaskan bahwa “Benda-benda asing yang nampak seperti UFO ini adalah akibat terjadinya gangguan pada peralatan NASA, yaitu fenomena yang terbentuk akibat terjadinya proses super-dekompresi”.
Gurman mengatakan bahwa "Logger data dari pusat DSN pada tanggal 18 Januari 2010 mengalami kegagalan, tepat pada saat di sekitar matahari muncul gelombang ultra dari objek yang mirip UFO. Hal ini terjadi karena pusat logger data DSN timbul gangguan. Foto UFO yang terlihat itu adalah karena dekompresi menjadi "Beacon Pattern" bukanlah pemutaran telemetri image normal. Akibat perbedaan dalam data dekompresi tersebut, membuat orang merasakan seperti melihat UFO”. Namun, orang-orang yang menerima surat dari Gurman tidak ada yang menganggap bahwa penjelasan NASA dapat dipercaya.
Nassim Haramein (seorang Fisikawan Kuantum) memperoleh foto dan video aslinya sebelum NASA menghapusnya. Dia kemudian melakukan sebuah analisis khusus dari sudut pandang Fisika Kuantum. Hasilnya, ia menjelaskan bahwa dalam video yang berdurasi 10 menit tersebut “Merupakan UFO ukuran kecil dan ada juga yang ukurannya 3x lebih besar dari bumi, yang diperkirakan adalah pesawat ruang angkasa super-raksasa alien yang mampu melintasi jarak ruang dan waktu. Kumpulan pesawat ruang angkasa asing ini menggunakan matahari sebagai singularitas lubang hitam (Star Gate : gerbang bintang) untuk dapat sampai pada galaksi dan sistem tata surya kita. Adapun data 3D pesawat UFO raksasa yang diperoleh NASA ini membuktikan bahwa peradaban extraterrestrial menggunakan kapal terbang sebesar planet bumi ini melalui pintu bintang matahari untuk dapat menembus masuk ke dalam sistem tata surya kita. Di sekitar matahari memang sangat sering muncul UFO, dan itupun bukan hanya satu, tetapi malah sebuah formasi lengkap”.
 Pertanyaannya, apakah NASA atau pemerintah Amerika sangat menyadari hal ini, bahwa ada teknologi yang menguasai peradaban luar bumi yang luar biasa, memiliki pesawat ruang angkasa yang mampu menahan panas dan gravitasi matahari ? Ataukah manusia takut mengakui kenyataan tersebut ?
Jika data asli NASA (penggantian foto) itu benar, maka 18 Januari 2010 gelombang munculnya ribuan UFO raksasa, itu menunjukkan pengungkapan peradaban luar bumi pada tahun 2010 akan memiliki implikasi luas. Setidaknya ada beberapa hal seperti berikut ini:
1.     Kita tidak bisa mengharapkan NASA untuk mengekspos peradaban extraterrestrial
2.     Kegagalan peralatan yang dikatakan Gurman tidak masuk akal, sulit diyakini.
3. Ketidak-jelasan alasan NASA menghapus foto-foto UFO ini di situsnya, yang jelas menyembunyikan sesuatu.
Nassim Haramein (seorang Fisikawan Kuantum) memberikan penjelasan yang logis bahwa : “peradaban extraterrestrial sedang mendeteksi dan memasuki sistem tata surya kita, dan NASA memperoleh data tiga-dimensi UFO raksasa tersebut membuktikan bahwa peradaban luar bumi diperkirakan menggunakan kapal ruang angkasa yang maha-besar melalui pintu bintang matahari sebagai lubang hitam singularitas untuk dapat masuk ke dalam sistem tata surya kita”.
Pada 18 Januari tahun 2010, munculnya sekelompok besar yang diperkirakan armada kapal di sekitar matahari, dapat dikatakan peradaban extraterrestrial yang menampakkan diri, dan dalam peradaban mereka memiliki sebuah pesawat ruang angkasa yang besarnya seukuran bumi.
Pesawat ruang angkasa yang melalui pintu bintang matahari sebagai titik tunggal ke dalam tata surya, memiliki kapasitas untuk memberikan bantuan darurat kepada manusia pada saat yang diperlukan, sehingga kemampuan seperti ini dapat merubah aturan alam semesta "non-intervensi".
Terlepas dari itu semua, Al-Qur’an kembali tampil dengan penjelasan yang memuaskan bahwa kejadian diatas merupakan realitas yang utuh dan logis. Hanya manusia-nya saja yang masih menyangkal dan terkesan menutupi kenyataan tersebut. Berikut ini penjelasan Al-Qur’an Surat Ash-Shooffat : 1,6 yang menjelaskan kejadian tersebut dengan gamblang.
1.  Demi (rombongan) yang ber shaf-shaf dengan sebenar-benarnya
6.  Sesungguhnya kami telah menghias langit yang terdekat dengan hiasan, yaitu bintang-bintang,
Yang dimaksud dengan rombongan yang bershaf-shaf ialah para malaikat atau makhluk lain seperti burung-burung atau sejenisnya. Dalam era teknologi modern ini, tidak hanya makhluk seperti burung saja yang dapat terbang, tetapi banyak alat/ teknologi hasil cipta karya manusia yang mampu membawa manusia terbang menembus awan bahkan atmosfir bumi.
Dalam Al-Qur’an Surat Ash-Shooffat : 1 diatas jelas menggambarkan betapa kumpulan benda-benda yang berada di langit (angkasa) ini juga mampu menerobos garis batas kemampuan manusia bumi. Ini bukanlah sebuah rekayasa atau sekedar asal cocok, melainkan secara ilmiah harus diakui bahwa Tuhan juga menciptakan makhluk extraterrestrial yang keberadaannya jauh dari kemampuan logika manusia saat ini disamping jauhnya tempat peradaban mereka. Apa yang di jelaskan oleh Nassim Haramein diatas juga tidak bertentangan dengan Al-Qur’an, bahwa fungsi pintu bintang matahari adalah sebagai lubang hitam singularitas akses masuknya makhluk extraterrestrial (alien dan sejenisnya)  ke dalam sistem tata surya kita. Perhatikan Surat Ash-Shooffat : 5 berikut ini :
5. Tuhannya langit &  bumi serta apa yang berada di antara keduanya dan Tuhan tempat-tempat terbit matahari.
Jadi, jelaslah sudah bahwa makhluk asing yang kita sebut “Alien atau UFO” itu adalah benar adanya. Mereka sering muncul di dekat matahari bahkan dengan formasi lengkap seperti penjelasan Nassim Haramein diatas. Ini membuktikan bahwa teknologi dan kemampuan rasionalitas kita saat ini belum mampu menjangkau peradaban mereka dan tidak siap dengan kehadiran mereka. Jika Rasululloh SAW mampu menembus angkasa dalam Mi’rojnya, maka mungkin suatu saat nanti manusia juga akan mampu melakukannya walaupun jarak tempuh/ jauhnya tidak sebanding Mi’roj Rasululloh SAW