Dalam
diktat singkat kali ini, penulis akan membahas tentang jati diri seorang Yesus,
yang diyakini mayoritas kaum Kristiani sekte Roma sebagai generasi/ keturunan
Raja Daud yang akan memerintah bumi dan kaum Israel selamanya, dengan gelar Taruk
Akar Isai atau juga Messias.
Seperti
yang telah kita ketahui bersama, bahwa Raja Daud merupakan salah satu raja
besar Yahudi yang sukses menyatukan seluruh kaum Israel di bawah bendera
kepemimpinannya. Tapi, benarkah sang Isai Daud itu adalah Yesus ?
Sebelum
menjawab pertanyaan diatas, terlebih dahulu harus kita mengerti bahwa kalimat “Akar
Isai/ Taruk” diatas berarti gen keturunan asli/ keturunan Biologis. Nah, marilah
kita mencermati beberapa dalil dari petikan ayat-ayat Injil berikut yang
menjelaskan tentang nasab/ silsilah keturunan Yesus yang sesungguhnya.
1. Menurut
Injil Matius : 1:1-16, Silsilah Yesus hingga Raja Daud sebagai
mana berikut :
Inilah
silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham. Abraham memperanakkan Ishaq,
Ishaq memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya,
Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar, Peres memperanakkan Hezron,
Hezron memperanakkan Ram, Ram memperanakkan Aminadab, Aminadab memperanakkan
Nahason, Nahason memperanakkan Salmon, Salmon memperanakkan Boas dari Rahab,
Boas memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai, Isai memperanakkan raja Daud,
Daud memperanakkan Salomo dari istri Uria, Salomo memperanakkan Rehabeam,
Rehabeam memperanakkan Abia, Abia memperanakkan Asa, Asa memperanakkan Yosafat,
Yosafat memperanakkan Yoram, Yoram memperanakkan Uzia, Uzia memperanakkan Yotam,
Yotam memperanakkan Ahas, Ahas memperanakkan Hizkia, Hizkia memperanakkan
Manasye, Manasye memperanakkan Amon, Amon memperanakkan Yosia, Yosia
memperanakkan Yekhonya dan saudara-saudaranya, Yekhonya memperanakkan Sealtiel, Sealtiel memperanakkan Zerubabel,
Zerubabel memperanakkan Abihud, Abihud memperanakkan Elyakim, Elyakim
memperanakkan Azor, Azor memperanakkan Zadok, Zadok memperanakkan Akhim, Akhim
memperanakkan Eliud, Eliud memperanakkan Eleazer, Eleazer memperanakkan Matan,
Matan memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang
melahirkan Yesus yang disebut
Kristus.
2. Menurut
Injil Lukas : 3: 23-38, Silsilah Yesus hingga Raja Daud sebagai
mana berikut :
Ketika
Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun dan menurut anggapan orang, Ia adalah anak Yusuf, anak Eli, anak Matat, anak
Lewi, anak Malkhi, anak Yanai, anak Yusuf, anak Matica, anak Amos, anak Nahum,
anak Hesli, anak Nagai, anak Matat, anak Matica, anak Simei, anak Yosekh, anak
Yoda, anak Yohanan, anak Resa, anak Zerubabel, anak Sealtiel, anak Neri, anak
Malkhi, anak Adi, anak Kosam, anak Elmadam, anak Er, anak Yesua, anak Eliezer,
anak Yorim, anak Matat, anak Lewi, anak Simeon, anak Yehuda, anak Yusuf, anak
Yonam, anak Elyakim, anak Melea, anak Mina, anak Matata, anak Natan, anak Daud, anak Isai, anak Obed, anak Boas,
anak Salmon, anak Nahason, anak Aminadab, anak Admin, anak Arni, anak Hezron,
anak Peres, anak Yehuda, anak Yakub, anak Ishaq, anak Abraham, anak Terah, anak
Nahor, anak Serug, anak Rehu, anak Peleg, anak Eber, anak Salmon, anak Kenan, anak
Arpakhsad, anak Sem, anak Nuh, anak Lamekh, anak Metusalah, anak Henokh, anak
Yared, anak Mahalaleel, anak Kenan, anak Enos, anak Set, anak Adam, anak Allah.
Itulah
dua petikan ayat dari Injil yang berbeda, karena hanya kedua kitab Injil ini
saja yang menjelaskan dan menuliskannya dengan detil tentang silsilah/ nasab
Yesus. Kedua ayat diatas jika kita hanya membacanya saja, mungkin terlihat
biasa saja. Tetapi jika kita mau membacanya dengan teliti dan seksama, kita akan
menemukan adanya kejanggalan-kejanggalan, sebagaimana uraian penulis berikut :
1. Di
dalam Injil Matius : 1:1-16 diatas, jelas sekali menggambarkan bahwa antara
raja Daud putra Isai sama sekali tidak memiliki hubungan keturunan biologis
yang bernama Yesus. Nama keturunan yang disebutkan terakhir diatas adalah
Yusuf. Yusuf adalah keturunan biologis Daud dan ia adalah suami Maria (ibunda
Yesus). Adapun Yusuf menikahi Maria (ibunda Yesus) di saat Maria
sudah dalam keadaan hamil dari Roh Kudus, sebagaimana berikut :
Kelahiran
Yesus Kristus adalah seperti berikut : Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan
dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup
sebagai suami isteri.
(Injil
Matius : 1: 18)
Nah, bagaimana mungkin Yesus menjadi Isai Daud sedangkan Maria
telah mengandung Yesus dari Roh Kudus sebelum dinikahi oleh Yusuf sendiri ? Jadi,
benih biologis pada janin Yesus bukanlah dari gen Yusuf, melainkan dari Roh
Kudus. Jika hal ini tetap di paksakan, akan menimbulkan pemahaman yang
berbahaya yaitu sebuah kemungkinan munculnya dugaan Yusuf telah berselingkuh
dengan Maria.
Yang pasti, bahwa ayat di dalam Injil Matius : 1:1-16 diatas
sengaja dipaksakan oleh penulisnya untuk dipercayai secara saklek oleh
pembacanya, sehingga tidak diperbolehkan siapapun untuk membantah dan
menyangkalnya, walaupun jelas ayat tersebut sangat tidak rasional dan
bertentangan dengan ayat-ayat yang lainnya. Disinilah kemampuan penulis Injil
Matius : 1:1-16 ini yang sangat berani mempermainkan sisi sejarah dan silsilah
Yesus untuk mengubah dunia.
2. Di
dalam Injil Lukas : 3: 23-38 diatas, juga sangat jelas bahwa nasab/ silsilah
biologis Yesus sama sekali tidak sejalur dengan raja Daud putra Isai. Bahkan,
jika kita mau mengakui secara jujur, penulis ayat ini sangatlah lemah. Berbeda
dengan penulis Injil Matius diatas yang amat keras pendirian dan doktrinnya.
Hal ini dapat kita temukan adanya kalimat “Ia berumur kira-kira tiga
puluh tahun dan menurut anggapan orang” yang menandakan bahwa si
penulis Injil Lukas sendiri sebenarnya ragu-ragu/ tidak yakin 100% bahwa Yesus
bernasabkan raja Daud putra Isai. Kemungkinan besar, keyakinan tentang Yesus
sebagai keturunan Daud ini berdasarkan ayat berikut :
Sesungguhnya
engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah
engkau menamai dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah
Yang Maha Tinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepadaNya tahta Daud,
bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai
selama-lamanya dan kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan. (Injil Lukas : 1:
31:33)
Nah, jika ayat ini yang menjadi pedoman untuk tetap meng-imani
dan meng-amini Yesus sebagai keturunan Daud, maka tentunya makna “keturunan
Daud” akan berbeda lagi, yaitu bahwa Yesus keturunan tiri Daud putra Isai
atau juga putra angkat Yusuf bernasab raja Daud. Meskipun penjelasan penulis
disini mungkin masih akan terus disangkal, tapi apalah daya karna Injil telah
menuliskan begitu adanya.
Kalimat “akan disebut Anak Allah Yang Maha Tinggi”
diatas juga bertentangan dengan kalimat “tahta Daud, bapa leluhur-Nya”
sesudahnya. Mana mungkin Yesus menjadi anak Tuhan sekaligus anak Daud ?
3. Menurut
penulis, keturunan raja Daud putra Isai yang sesuai dengan ayat diatas adalah Salomo
putra Daud. Hal ini disebabkan Salomo/Salmon :
·
Putra kandung raja Daud putra Isai.
·
Pewaris sah tahta raja Daud putra Isai.
·
Atau bahkan dari anak-anak kandung raja
Daud lainnya seperti Syamua, Sobab, Natan, Yibhar, Elisua, Nefeg, Yafia,
Elisama, Elyada, Elifelet
4. Dalam
Injil Lukas : 3: 38 diatas disebutkan dengan jelas bahwa Adam juga Anak Allah,
maka terbukti sudah bahwa Yesus bukan satu-satunya Anak Allah Yang Maha Tinggi.
5. Pengakuan
Yesus sendiri tentang “keturunan siapa dia yang sebenarnya dan menolak
disebut sebagai keturunan Daud putra Isai” sebagai berikut :
Ketika
orang-orang Farisi sedang berkumpul, Yesus bertanya kepada mereka. Kata-Nya :
“Apakah
pendapatmu tentang Mesias ?Anak siapakah Dia?” kata mereka kepada-Nya:”Anak
Daud”. Kata-Nya kepada mereka :”Jika demikian, bagaimanakah Daud oleh pimpinan
Roh dapat menyebut
Dia
Tuannya, ketika ia berkata : Tuhan telah berfirman kepada Tuanku : Duduklah disebelah
kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh dibawah kaki-Mu. Jadi, jika Daud
menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula ?”. (Injil Matius : 22:
41-45)
Pada
suatu kali ketika Yesus mengajar di Bait Allah, Ia berkata :”Bagaimana
ahli-ahli Taurat dapat mengatakan, bahwa Mesias adalah anak Daud ? Daud sendiri
oleh pimpinan Roh Kudus berkata : Tuhan telah berfirman kepada Tuanku :
duduklah disebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh dibawah kaki-Mu”.
Daud sendiri menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula ?....
(Injil Markus : 12 : 35-37)
Logikanya
bahwa, seorang anak tidak akan disebut oleh sang ayah sebagai tuan bagi sang
ayah itu sendiri, sehingga Yesus-pun menolak keras jika ia disamakan dengan
anak Daud putra Isai, karna Yesus memang bukan anak Daud putra Isai. Ia pantas
disebut sebagai tuan bagi Daud dan bukan sebagai anak Daud putra Isai.
Lalu,
keturunan siapakah Yesus yang sebenarnya? Jawabannya yang benar adalah keturunan Harun (nabi Harun) kakak kandung Musa (nabi
Musa), yakni keturunan Lewi. Kaum Lewi sangat disegani dan dihormati, sebab
mayoritas keturunan Lewi adalah nabi dan Imam Besar orang Israel.
Maka
dari itu, mari kita bersama-sama mentelaah dengan matang dan seksama apa yang seharusnya
menjadi pedoman iman. Penulis sangat yakin dan sadar bahwa apa yang ditulis
penulis ini, pastinya banyak sangkalan dan cemoohan dari berbagai fihak. Namun
begitu, semakin banyak penyangkal maupun pencemooh berarti semakin banyak penghujat
kitab Injil sendiri.
Saran
penulis, jika membaca Injil hendaknya dibaca per ayat serta direnungkan
sedalam-dalamnya mengenai isi-makna-logika ilmiah serta susunan kalimatnya
dengan sadar dan tepat, sehingga dapat menemukan arti pencerahan jiwa yang
sesungguhnya. Ingatlah ancaman Yesus bagi orang yang bersalah, yang jika
diingatkan tetap saja tidak mau menurut berikut ini :
“…pandanglah
dia sebagai orang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai”.
(Injil
Matius : 18 : 17)
“….
Lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia
ditenggelamkan
ke
dalam laut”. (Injil Matius : 18 : 6)