27 December 2014

WAKTU KELAHIRAN DAN KEMATIAN YESUS



SENGKETA ANTAR INJIL
- BAGIAN 2 -
MISTERI WAKTU KELAHIRAN DAN KEMATIAN YESUS

Banyak kalangan telah meneliti dan membahas kapankah Yesus dilahirkan & kapankah ia dinyatakan telah meninggal dunia, sehingga memunculkan banyak artikel dan kajian yang telah diajukan untuk menjawab permasalahan ini. Namun ironisnya, belum ada kesepakatan pendapat yang pasti. Bahkan, banyak diantaranya yang justru saling bertentangan. Salah satu penyebab utamanya adalah karena Injil Kanonik sebagai bahan rujukan dalam masalah ini tidak ada yang konsisten, sehingga menimbulkan kerancuan dan kecurigaan.
Hal ini wajar terjadi, karena para penulis Injil Kanonik sendiri sangat dimungkinkan bukan asli 12 rasul Yesus. Jika para penulis tersebut asli 12 rasul Yesus, tentunya mereka tahu dengan pasti karena mereka sendiri adalah para pelaku & pelayan Firman.
Kita ambil satu contoh Bibel Yohanes. Alasan utama mengapa Bibel Yohanes sangat meragukan tidak lain karena identitas penulis asli sebenarnya masih kabur, yakni antara Yohanes putra Zabadeus ataukah Yohanes putra Imam Besar Zakharia atau bahkan orang lain selain mereka berdua ? Hal ini dapat dilihat dengan jelas dalam pasal-pasal awal Bibel Yohanes. Nah, jika penulisnya yang diakui adalah Yohanes putra Imam Besar Zakharia, apakah mungkin orang yang belum lahir mampu menceritakan riwayat tentang segala sesuatu dan prihal dirinya sendiri ? namun bila diyakini bahwa penulisnya adalah Yohanes putra Zabadeus yang asli, maka tentunya Injil Yohanes diragukan. Mengapa? karena ia berani menceritakan sekelumit biografi Yohanes putra Zakharia, padahal ia sendiri sudah bukan muridnya lagi serta mengesampingkan tugasnya sebagai pelayan Yesus.
Pada artikel ini, penulis ingin mengemukakan pendapat yang tentu jauh berbeda dari artikel-artikel penelitian yang ada. Tidak ada maksud lain secara pribadi, kecuali hanya ingin membeberkan sekelumit hasil kajian sederhana antar Injil Kanonik mengenai kapan tepatnya Yesus dilahirkan dan kapankah tepatnya ia “dinyatakan meninggal dunia hingga naiknya ke sorga”. Berikut paparannya :
·      Tentang Kelahiran Yesus putra bunda Maria
1.    Data menurut Injil Matius :
a.    Yesus dilahirkan di Betlehem tanah Yudea pada zaman raja Herodes (2 : 1)
b.    Orang-orang Majus dari timur datang ke Yerusalem untuk mencari bayi Yesus yang baru lahir, karena mereka telah melihat bintangnya di timur (2 : 1)
c.    Demi menemukan bayi Yesus, raja Herodes menyuruh pasukannya untuk membunuh semua anak yang berumur 2 tahun ke bawah di Betlehem dan sekitarnya (2:16)
d.   Raja Herodes wafat sebelum menemukan bayi Yesus untuk di bunuh (2 : 19), kemudian ia digantikan oleh raja Arkhelaus, anaknya (2 : 22)
e.    Yusuf “mengambil Yesus” dan membawanya kembali ke tanah Israel dari Mesir setelah Herodes Agung wafat (2:20-23)
f.     Menurut kamus Alkitab, Raja Herodes (Raja Herodes Agung) 37-4 SM, sedangkan Raja Arkhelaus 4 SM-6 M.
2.    Data menurut Injil Lukas :
a.    Raja Herodes Agung sedang berkuasa atas tanah Yudea dan Imam Besar Zakharia sedang menjabat sebagai Imam Besar Agama Yahudi (1 : 5)
b.    Malikat Gabriel datang kepada Maria dan memberi kabar gembira dari Tuhan Allah bahwa ia akan mengandung seorang bayi laki-laki yang diberi nama Yesus, dan mengabarkan juga bahwa Elisabet (sanaknya, isteri Imam Besar Zakharia) sedang hamil 6 bulan, yang bayinya nanti diberi nama Yohanes (1 : 27-38)
c.    Yesus lahir tepat pada saat Kaisar Agustus mengeluarkan perintah sensus penduduk seluruh dunia untuk pertama kali, sewaktu Kirenius menjadi wali negeri Siria (2 : 1-7)
d.   Menurut kamus Alkitab, Kaisar Agustus memerintah Romawi pada 31 SM–14 M.
e.    Ketika Yesus lahir, para penggembala sedang menjaga ternaknya di waktu malam (2 : 8-11)
f.     Pada usia 8 hari, Yesus di sunat dan di beri nama (2 : 21)
g.    Pentahiran Yesus sesuai hukum Taurat Musa, yaitu mempersembahkan korban sepasang burung tekukur atau 2 ekor anak burung merpati (2 : 22-24)
h.    Pada usia 12 tahun, Yesus bertukar pendapat bersama ulama dalam Bait Allah Yerusalem (2 : 46-48)
i.      Dalam tahun ke-XV dari pemerintahan Kaisar Tiberius, ketika Pontius Pilatus menjadi wali negeri Yudea, Herodes menjadi Raja di wilayah Galilea, Filipus saudaranya menjadi raja di wilayah Iturea dan Trankhonitis, Lisanias menjadi raja wilayah Abilene, Imam Hanas & Imam Kayafas menjadi Imam Besar Yahudi, saat itulah pertama kali Yohanes memulai karirnya sebagai Penyeru jalan Tuhan dan sekaligus mengadakan Pembatisan di seluruh daerah Yordan (3 : 1-3)
j.      Menurut kamus Alkitab, Kaisar Tiberius memerintah Romawi 14 – 37 M.
3.    Data menurut Injil Markus : Tidak ada penjelasan kelahiran Yesus sama sekali.
4.    Data menurut Injil Yohanes : Tidak ada penjelasan kelahiran Yesus sama sekali.
·      Berikut ini beberapa hal penting dalam 2 Injil Kanonik yang harus ditegaskan :
1.    Pendapat Injil Matius tentang kelahiran Yesus :
a.    Menurut Kamus Alkitab, raja Herodes Agung wafat pada 4 SM (setelah berkuasa ±34 tahun). Sebelum wafat, ia telah memerintahkan pasukannya untuk mencari bayi Yesus dengan cara membunuh semua anak yang berusia 2 tahun ke bawah di Betlehem dan sekitarnya.
Relevansi : Jika raja Herodes Agung sebelum wafat mengeluarkan perintah demikian, maka tentunya Yesus pada waktu itu berusia beberapa bulan saja dan peristiwa ini terjadi pada tahun 5 SM.
Pertanyaannya :
·      Kenapa Yesus diyakini berusia kurang dari 2 tahun ? Sebab, dalam Injil Matius 2 : 13-23 beberapa kali ditegaskan bahwa Firman Tuhan dalam mimpi Yusuf selalu menggunakan kata “Ambillah anak itu/ mengambil anak itu” yang dapat dipastikan bahwa Yesus masih berusia belum genap 2 tahun dan masih digendong.
·      Kenapa pada tahun 5 SM ? Karena setelah melakukan pembunuhan bayi besar-besaran, raja Herodes Agung tidak terlihat lagi dalam Injil Matius (Wafat, red) dan digantikan oleh raja Arkhelaus (4 SM-6 M), anaknya. Namun, hingga raja Arkhelaus berkuasapun (meski kekuasannya cukup singkat karna ia dipecat), Yesus belum juga ditemukan oleh pihak kerajaan.
b.    Menurut Injil Matius, Raja Herodes Agung tidak terbukti sebagai salah satu oknum pejabat yang menyebabkan Yesus tersalib hingga mati di bukit Golgota (bukit tengkorak) seperti yang banyak diyakini oleh mayoritas umat Kristiani sekte Roma.
c.    Pada runtutan Injil Matius, raja Herodes Agung belum pernah bertemu Yesus, apalagi dalam peristiwa penyalibannya kelak, sebab ia wafat terlebih dulu ketika Yesus masih bayi.
d.   Yusuf “ayahnya, yang lebih tepat - ayah angkatnya membawa Yesus dan bunda Maria kembali dari Mesir ke tanah Israel ketika Yesus berusia ±2 tahun, yakni 4 SM dizaman kepemerintahan raja Arkhelaus putra raja Herodes Agung.
e.    Karena raja Herodes Agung tidak pernah bertemu Yesus, maka seharusnya raja Arkhelaus yang melaksanakan penyaliban itu bersama Pontius Pilatus. Namun, hal ini juga tidak terjadi karena kekuasaan raja Arkhelaus cukup singkat (ia dipecat). Melihat usia Yesus saat itu ±2 tahun, maka terbukalah peluang bagi putra raja Herodes Agung yang lain, yakni raja Herodes Antipas (4SM-39M) yang dimungkinkan bisa melakukan penyaliban itu bersama Pontius Pilatus.
f.     Diyakini hingga kini bahwa kelahiran Yesus ditetapkan pada tanggal 25 Desember, padahal bulan Desember saat itu berada di musim dingin. Hal ini sangat bertentangan dengan Injil Matius yang menyebutkan adanya orang-orang Majus yang telah melihat bintangnya di timur. Bintang yang dimaksud adalah biduk rasi bintang Aries yang menandakan saat itu bulan Maret, saat musim semi. Mengapa demikian ?
Jawaban menurut Astrofisika : Sebab bulan Maret sedang terjadi peredaran semu tahunan matahari menelusuri rasi bintang (zodiac) secara eliptik sebagai akibat dari revolusi bumi, yang mengakibatkan terjadinya penghitungan periode kalender matahari (Solaris Calendar) untuk 1 tahun terhitung 365 hari 5 jam 48 menit 46 detik. Untuk 1 tahun periode peredaran semu matahari di mulai dari titik Aries hingga ke titik Aries kembali secara presisi. Karena presesi bumi, Aries selalu bergeser ke arah positif pada ekliptika, sedangkan matahari beredar pada peredaran semunya ke arah negatif. Letak geografis Palestina berada di belahan bumi utara, sehingga pada bulan Maret terjadi musim semi. Alasan penulis mempercayai bahwa saat itu bulan Maret karena menurut Kamus Alkitab di sebutkan bahwa setelah peristiwa pembuangan di Babel, maka kalender Babel dirubah dan dihitung dari Bulan Maret terlebih dahulu. Hal inilah yang menyulitkan penulis untuk menetapkan hari dan tanggal pastinya Yesus dilahirkan, sebab dalam kurun waktu itu telah terjadi perubahan sistem perhitungan kalender yang baku. Namun, penulis memperkirakan bahwa Yesus dilahirkan pada 21 Maret pukul 20. 30 / malam tanggal 22 Maret 5 SM.
2.    Pendapat Injil Lukas tentang kelahiran Yesus :
a.    Yesus lahir tepatnya pada saat Kaisar Agustus mengeluarkan perintah sensus penduduk seluruh dunia untuk pertama kali, yakni pada tahun 5 SM.
b.    Ketika Yesus berusia 12 tahun, ia berada di Bait Allah Yerusalem sedang bertukar pendapat dengan para alim ulama, dan peristiwa ini terjadi pada tahun 7 M (38 tahun kepemerintahan Kaisar Agustus).
c.    Pada tahun ke-XV pemerintahan Kaisar Tiberius, saat itulah pertama kali Yohanes memulai karirnya sebagai penyeru jalan Tuhan dan sekaligus mengadakan Pembatisan di seluruh daerah Yordan. Artinya, pada tahun inilah Yohanes Pembaptis mengawali karirnya serta membaptis Yesus, dan pada tahun ini pula Yesus mengawali karirnya sebagai penyeru jalan Tuhan. Peristiwa ini terjadi pada tahun 28 M, ketika Yesus dan Yohanes berusia 33 tahun. Adapun Yesus menerima Injilnya ketika berusia 30 tahun (pada tahun 25 M) seperti yang tertulis dalam Injil Barnabas : 10 : 1-4.
Yesus menyebarkan Injilnya tidak sampai 1 tahun setelah Yohanes memulai dakwahnya pertama kali. Hal ini disebabkan karena usia antara Yohanes dan Yesus hanya terpaut 6 bulan saja, sehingga di usia yang sama inilah keduanya berdakwah di kalangan Israel. Adapun Yesus memulai dakwahnya setelah di baptis Yohanes di sungai Yordan.
d.   Yang mencurigakan dalam rangkaian sejarah perjalanan hidup Yesus adalah berapakah usia Pontius Pilatus sebenarnya ?
e.    Sebelum diserahkan sebagai kudus Tuhan, Yesus yang masih bayi harus ditahirkan dengan sebuah upacara sesuai hukum Taurat Musa, yaitu mempersembahkan korban sepasang burung tekukur atau 2 ekor anak burung merpati. Inilah yang disebut Aqiqoh dalam Islam. Sedangkan kitab Imamat 5 :7-12 yang menjadi rujukan Injil Lukas ini, menjelaskan bahwa upacara persembahan korban sepasang burung merpati atau 2 ekor anak tekukur ini hanya dilaksanakan sebagai penebus kesalahan & dosa, terkena najis, mendengar orang lain mengutuk sedangkan ia sendiri mampu menjadi saksi mata, tidak sesuai jika ditujukan kepada bayi Yesus sebagai penebus kesalahan & dosa, terkena najis, mendengar orang lain mengutuk sedangkan ia sendiri mampu menjadi saksi mata. Nah, disini sudah jelas bahwa Injil Lukas mengada-ada, seakan-akan Yesus diwaktu balita pernah mengalami salah satu pelanggaran hukum Taurat Musa diatas sehingga ia harus ditahirkan dengan korban tersebut. Pertanyaannya, mungkinkah anak usia balita (usia kurang dari 2 tahun) yang mayoritas belum mengerti apa-apa tentang kehidupan dan hukum Taurat harus menerima dosa? Apakah hal ini di dasarkan pada dosa warisan?
f.     Yusuf ayahnya, yang lebih tepat - ayah angkatnya beserta Maria dan bayi Yesus pindah ke Mesir dari tanah Israel pada tahun 5 SM musim semi bulan Maret itu juga, tepatnya setelah Yesus disunat sekaligus ditahirkan pada hari ke-8 dari kelahirannya di Bait Allah. Hal ini harus dilakukan oleh orang tua Yesus sendiri terlebih dulu sebelum dibawa pindah ke Mesir. Mengapa harus terjadi demikian ?
·      Karena Maria harus memperlihatkan Yesus bayi kepada saksi Tuhan untuk Israel waktu itu, yakni Simeon seorang saleh Tuhan (sebenarnya ia termasuk nabi Israel, karena ia juga dinaungi oleh Roh Kudus seperti halnya Yohanes dan Yesus) dan Hana (seorang nabi perempuan suku Asyer, Israel). Kedua orang tersebut adalah saksi atas kewujudan Yesus Putra Maria sebagai Kudus Allah, calon nabi agung Israel yang akan datang.
·      Karena Yesus bayi adalah calon nabi besar bangsa Israel, maka ia harus dibaptis langsung oleh saksi Allah Yang Maha Tinggi di dalam Bait Allah yang suci, yaitu Simeon dan Hana sebelum nantinya di baptis kembali oleh Yohanes di tepi sungai Yordan.
·      Karena Yesus bayi harus di Aqiqoh terlebih dahulu di Bait Allah Yerusalem, yakni dengan mempersembahkan korban sepasang burung tekukur atau 2 ekor anak burung merpati
g.    Mayoritas Kristen Katolik sekte Roma menganggap/ meyakini bahwa Yesus benar-benar telah menyelesaikan tugas misinya sebagai Juru Selamat Israel di bumi dan meninggal di gantungan salib terkutuk pada usia 33 tahun. Anggapan/ keyakinan itu salah, sebab justru di usia 33 tahun inilah Yesus bersama Yohanes baru saja memulai dakwah Injil di kalangan Israel.
h.    Anggapan bahwa Yesus benar-benar telah terpisah dari para muridnya (terutama ke-11 muridnya yang setia) karena misinya untuk Israel di tanah Palestina telah selesai lalu beralih ke tempat Israel yang lain juga salah. Sebab, Yesus tidak pernah memberikan petunjuk bahwa ia akan berpindah tempat untuk mencari “domba sesat Israel yang lain”. Adapun ucapannya dalam Injil Matius 18:12 bahwa “jika seorang penggembala 100 domba kehilangan satu saja dombanya, maka ia dengan sekuat tenaga akan mencari satu domba yang sesat itu sampai ketemu dan ia rela meninggalkan yang 99 ekor di pegunungan”, maksudnya adalah tugas baru bagi para murid setianya untuk selalu memberitakan Injilnya yang benar ke semua Israel dimanapun berada, dan bukan Yesus akan beralih ke tempat lain setelah ia naik ke sorga. Perhatikan ucapannya yang terakhir sebelum ia naik ke sorga berikut :
Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridku dan baptislah mereka…
( Injil Matius 28:19)
Dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman
(Injil Matius 28:20)
Lalu ia berkata kepada mereka “pergilah keseluruh dunia, beritakanlah Injil ke segala mahluk…(Injil Markus 16:15)
…dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem (Injil Lukas 24 : 47)
Gembalakanlah domba-dombaku (Injil Yohanes 21:15-17)
i.      Adapun peristiwa penyaliban Yesus hingga naiknya ke sorga itu terjadi pada tahun 37 M ketika Yesus berusia 42 tahun.
Buktinya : Injil Matius 26: 57 menyebutkan bahwa setelah Yesus ditangkap, ia dibawa kehadapan Imam Besar Kayafas. Artinya, yang berkuasa saat itu adalah Kaisar Tiberius (di akhir masa jabatannya setelah ia berkuasa selama 24 tahun), ketika Pontius Pilatus menjadi wali negeri Yudea, Herodes (yang benar adalah Herodes Antipas) menjadi raja di wilayah Galilea setelah berkuasa selama 41 tahun kemudian dipecat pada 2 tahun sesudahnya.
Demikianlah sekelumit penjelasan mengenai kapan Yesus dilahirkan dan kapan ia disalibkan hingga naiknya ke sorga.

Wallohu A'lam Bish Showaab
Rujukan :

Alkitab Dengan Kidung Jemaat (Lembaga Alkitab Indonesia, Jakarta, 2001)

PERBAIKAN DALAM SISTEM KALENDER DUNIA



Tahukah anda jika sistem penanggalan kalender kita pernah berubah ? berikut ini ulasan singkatnya :
1.    Revolusi Bumi
Bumi sebagaimana planet-planet yang lain dalam tata surya beredar mengelilingi matahari. Bidang orbit bumi mengelilingi matahari itu disebut Ekliptika. Jika anda meletakkan sebuah kelereng ditengah-tengah meja (yang diibaratkan matahari), lalu anda menggelindingkan kelereng yang lainnya (yang diibaratkan bumi) mengitari kelereng pertama, maka permukaan meja itulah yang diibaratkan ekliptikanya. Orbit planet-planet lainnya tidak sebidang dengan ekliptika. Sudut antara bidang ekliptika dengan bidang orbit planet lain itu disebut Inklinasi.
Revolusi bumi merupakan masa/ periode bumi mengelilingi matahari dalam satu tahun. Periode revolusi bumi 365 hari 6 jam 9 menit 10 detik. Inilah yang dinamakan satu tahun Siderik. Siderik berasal dari kata Sidus yang berarti bintang. Dinamakan satu tahun Siderik karena periode ini dihitung jika bumi dalam perjalanan revolusinya mengelilingi matahari itu dimulai (start) dari sebuah titik yang lurus dengan sebuah bintang dan selesai (finish) di titik itu lagi.
Arah revolusi bumi itu negative, yakni jika kita berada di ruang angkasa luar di atas Kutub Utara bumi, kita akan melihat bumi beredar mengelilingi matahari, yang arah peredarannya berlawanan dengan arah jarum jam yang kita gunakan. Dalam revolusinya itu, sumbu bumi miring 66,5o terhadap bidang ekliptika dengan arah kemiringan yang tetap. Jika permulaan revolusi sumbu bumi menunjuk arah sebuah bintang, maka arah itu akan tetap seperti itu selama satu periode revolusi. Hal seperti ini dapat dirasakan jika anda bermukim di titik Kutub Utara, bintang Polaris akan tetap diatas kepala sekurang-kurangnya selama 1 tahun.
2.    Perubahan Tarikh Matahari (Solaris Calendar)
Akibat revolusi bumi tersebut salah satunya adalah berubahnya penghitungan tarikh matahari (sistem kalender matahari yang disebut Syamsiyah/ Solaris Calendar). Periode 1 tahun pada tarikh matahari adalah 365 hari 5 jam 48 menit 46 detik yang disebut 1 tahun Tropik.
1 tahun tropik ialah periode peredaran semu tahunan matahari dari titik Aries sampai titik itu lagi. Karena presesi bumi, Aries selalu bergeser dengan arah positif pada ekliptika.
Telah diuraikan diatas, bahwa matahari menjalani peredaran semu tahunan pada ekliptika berarah negative, sementara itu titik Aries menjalani ekliptika berarah positif. Maka, akibatnya periode yang diperlukan matahari untuk bertemu dengan Aries lebih pendek dari pada 1 tahun Siderik.
Bandingkan :
1 tahun Siderik = 365 hari 6 jam 9 menit 10 detik
1 tahun tropik = 365 hari 5 jam 48 menit 46 detik
Pada zaman Julius Caesar (46 SM) dilakukan pembulatan, 1 tahun tarikh matahari itu 365 hari 6 jam atau 365,25 hari. Saat itu berlaku ketentuan yang kemudian dinamakan Tarikh Julian (Julian Calendar) :
a.    1 tahun biasa = 365 hari
b.    1 tahun kabisat = 366 hari
c.    Tahun kabisat terjadi sekali dalam tiap 4 tahun, agar jatuhnya musim kembali pada waktunya atau ketidak-cocokan waktu dapat diperbaiki.
Ketidak-cocokan tarikh Julian dengan tahun matahari :
1 tahun Julian = 365 hari 6 jam
1 tahun matahari = 365 hari 5 jam 48 menit 46 detik
Maka, selisih dalam 1 tahun = 11 menit 14 detik
Selisih dalam 100 tahun = 1.100 menit 1.400 detik (18 jam 43 menit)
Ternyata dalam 128 tahun, selisih itu menjadi 23, 96 jam (1 hari). Akibat kesalahan 1 hari itu, maka hari-hari tidak sesuai lagi dengan tanggal takwim.

 Usaha perbaikan yang pernah dilakukan sebagai berikut :
a.    Perbaikan pertama
Pada tahun 325 M Concili di Nicea mengadakan perbaikan 3 hari. Angka 3 itu diperoleh berdasarkan perhitungan dari 46 SM (masa hidup Julius Caesar) sampai 325 M, yang lamanya 371 hari. Maka, 371 : 128 = 2,8 atau hampir 3 hari
Ingat : dalam tiap 128 tahun terdapat kesalahan 1 hari
b.    Perbaikan kedua
Baru pada tahun 1582 M dilakukan perbaikan lagi oleh Paus Gregorius XIII sebanyak 10 hari.
Pada tanggal 04 Oktober 1582 diumumkan, bahwa esok harinya bukan tanggal 05, melainkan tanggal 15 Oktober. Angka 10 itu diperoleh dari 1582-325 (tahun terjadinya Concili di Nicea)= 9,8 hari. Maka, Sejak tahun 1582 berlaku Gregorian Calendar dengan tambahan ketentuan sebagai berikut :
·      Tahun abad hanya kabisat kalau angka abadnya habis dibagi 4. Sejak tahun 1582, tidak semua tahun abad dinyatakan kabisat. Tahun 1600 adalah kabisat karena angka 16 habis dibagi 4. Akan tetapi tahun abad 1700, 1800 dan 1900 bukan kabisat, baru tahun abad 2000 adalah kabisat.
·      Tahun yang bukan tahun abad, berlaku seperti ketentuan Julian Calendar, namun jika angka tahunnya habis dibagi 4, maka tahun itu termasuk kabisat.

(Disari ulang oleh : Mohamad Afif Farichin)
 Rujukan :
Moh. Ma’mur Tanudidjaja, 1995, Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa. (Pencetak : Perum Balai Pustaka, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI : Jakarta) Hal : 122, 125-127