SENGKETA
ANTAR INJIL
-
BAGIAN 2 -
MISTERI
WAKTU KELAHIRAN DAN KEMATIAN YESUS
Banyak kalangan
telah meneliti dan membahas kapankah Yesus dilahirkan & kapankah ia
dinyatakan “telah meninggal dunia”, sehingga memunculkan banyak artikel dan kajian yang telah
diajukan untuk menjawab permasalahan ini. Namun ironisnya, belum ada
kesepakatan pendapat yang pasti. Bahkan, banyak diantaranya yang justru saling
bertentangan. Salah satu penyebab utamanya adalah karena Injil Kanonik sebagai
bahan rujukan dalam masalah ini tidak ada yang konsisten, sehingga menimbulkan
kerancuan dan kecurigaan.
Hal ini wajar
terjadi, karena para penulis Injil Kanonik sendiri sangat dimungkinkan bukan asli 12 rasul Yesus. Jika para penulis tersebut asli
12 rasul Yesus, tentunya mereka tahu dengan pasti karena mereka sendiri adalah
para pelaku & pelayan Firman.
Kita ambil satu
contoh Bibel Yohanes. Alasan utama mengapa Bibel Yohanes sangat meragukan tidak lain karena identitas penulis asli sebenarnya masih kabur,
yakni antara Yohanes putra Zabadeus ataukah Yohanes putra Imam Besar Zakharia
atau bahkan orang lain selain mereka berdua ? Hal ini dapat dilihat dengan jelas dalam pasal-pasal
awal Bibel Yohanes. Nah, jika penulisnya yang diakui adalah Yohanes
putra Imam Besar Zakharia, apakah mungkin orang yang belum lahir mampu menceritakan riwayat
tentang segala sesuatu dan prihal dirinya sendiri ? namun bila diyakini bahwa penulisnya adalah Yohanes putra Zabadeus yang
asli, maka tentunya Injil Yohanes diragukan. Mengapa? karena ia berani
menceritakan sekelumit biografi Yohanes putra Zakharia, padahal ia sendiri sudah
bukan muridnya lagi serta mengesampingkan tugasnya sebagai pelayan Yesus.
Pada artikel
ini, penulis ingin mengemukakan pendapat yang tentu jauh berbeda dari
artikel-artikel penelitian yang ada. Tidak ada maksud lain secara pribadi,
kecuali hanya ingin membeberkan sekelumit hasil kajian sederhana antar Injil
Kanonik mengenai kapan tepatnya Yesus dilahirkan dan kapankah tepatnya ia
“dinyatakan meninggal dunia hingga naiknya ke sorga”. Berikut paparannya :
·
Tentang Kelahiran Yesus putra bunda
Maria
1.
Data menurut Injil Matius :
a.
Yesus dilahirkan di Betlehem tanah
Yudea pada zaman raja Herodes (2 : 1)
b.
Orang-orang Majus dari timur datang
ke Yerusalem untuk mencari bayi Yesus yang baru lahir, karena mereka telah
melihat bintangnya di timur (2 : 1)
c.
Demi menemukan bayi Yesus, raja
Herodes menyuruh pasukannya untuk membunuh semua anak yang berumur 2 tahun ke
bawah di Betlehem dan sekitarnya (2:16)
d.
Raja Herodes wafat sebelum menemukan
bayi Yesus untuk di bunuh (2 : 19), kemudian ia digantikan oleh raja Arkhelaus,
anaknya (2 : 22)
e.
Yusuf “mengambil Yesus” dan
membawanya kembali ke tanah Israel dari Mesir setelah Herodes Agung wafat
(2:20-23)
f.
Menurut kamus Alkitab, Raja Herodes (Raja
Herodes Agung) 37-4 SM, sedangkan Raja Arkhelaus 4 SM-6 M.
2.
Data menurut Injil Lukas :
a.
Raja Herodes Agung sedang berkuasa
atas tanah Yudea dan Imam Besar Zakharia sedang menjabat sebagai Imam Besar
Agama Yahudi (1 : 5)
b.
Malikat Gabriel datang kepada Maria
dan memberi kabar gembira dari Tuhan Allah bahwa ia akan mengandung seorang
bayi laki-laki yang diberi nama Yesus, dan mengabarkan juga bahwa Elisabet (sanaknya,
isteri Imam Besar Zakharia) sedang hamil 6 bulan, yang bayinya nanti diberi
nama Yohanes (1 : 27-38)
c.
Yesus lahir tepat pada saat Kaisar
Agustus mengeluarkan perintah sensus penduduk seluruh dunia untuk pertama kali,
sewaktu Kirenius menjadi wali negeri Siria (2 : 1-7)
d.
Menurut kamus Alkitab, Kaisar Agustus
memerintah Romawi pada 31 SM–14 M.
e.
Ketika Yesus lahir, para penggembala
sedang menjaga ternaknya di waktu malam (2 : 8-11)
f.
Pada usia 8 hari, Yesus di sunat dan
di beri nama (2 : 21)
g.
Pentahiran Yesus sesuai hukum Taurat
Musa, yaitu mempersembahkan korban sepasang burung tekukur atau 2 ekor anak
burung merpati (2 : 22-24)
h.
Pada usia 12 tahun, Yesus bertukar
pendapat bersama ulama dalam Bait Allah Yerusalem (2 : 46-48)
i.
Dalam tahun ke-XV dari pemerintahan
Kaisar Tiberius, ketika Pontius Pilatus menjadi wali negeri Yudea, Herodes
menjadi Raja di wilayah Galilea, Filipus saudaranya menjadi raja di wilayah
Iturea dan Trankhonitis, Lisanias menjadi raja wilayah Abilene, Imam Hanas
& Imam Kayafas menjadi Imam Besar Yahudi, saat itulah pertama kali Yohanes
memulai karirnya sebagai Penyeru jalan Tuhan dan sekaligus mengadakan Pembatisan
di seluruh daerah Yordan (3 : 1-3)
j.
Menurut kamus Alkitab, Kaisar
Tiberius memerintah Romawi 14 – 37 M.
3.
Data menurut Injil Markus : Tidak
ada penjelasan kelahiran Yesus sama sekali.
4.
Data menurut Injil Yohanes : Tidak
ada penjelasan kelahiran Yesus sama sekali.
·
Berikut ini beberapa hal penting
dalam 2 Injil Kanonik yang harus ditegaskan :
1.
Pendapat Injil Matius tentang
kelahiran Yesus :
a.
Menurut Kamus Alkitab, raja Herodes
Agung wafat pada 4 SM (setelah berkuasa ±34 tahun). Sebelum wafat, ia
telah memerintahkan pasukannya untuk mencari bayi Yesus dengan cara membunuh
semua anak yang berusia 2 tahun ke bawah di Betlehem dan sekitarnya.
Relevansi
:
Jika raja Herodes Agung sebelum wafat mengeluarkan perintah demikian, maka
tentunya Yesus pada waktu itu berusia beberapa bulan
saja dan
peristiwa ini terjadi pada tahun 5 SM.
Pertanyaannya
:
· Kenapa
Yesus diyakini berusia kurang dari 2 tahun ? Sebab, dalam Injil Matius 2 :
13-23 beberapa kali ditegaskan bahwa Firman Tuhan dalam mimpi Yusuf selalu
menggunakan kata “Ambillah anak itu/ mengambil anak itu” yang dapat
dipastikan bahwa Yesus masih berusia belum genap 2 tahun dan masih digendong.
·
Kenapa pada tahun 5 SM
? Karena setelah melakukan pembunuhan bayi besar-besaran, raja Herodes Agung
tidak terlihat lagi dalam Injil Matius (Wafat, red) dan digantikan oleh raja
Arkhelaus (4 SM-6 M), anaknya. Namun, hingga raja Arkhelaus berkuasapun (meski
kekuasannya cukup singkat karna ia dipecat), Yesus belum juga ditemukan
oleh pihak kerajaan.
b. Menurut Injil Matius, Raja Herodes Agung tidak
terbukti sebagai salah satu oknum pejabat yang menyebabkan Yesus tersalib
hingga mati di bukit Golgota (bukit tengkorak) seperti yang banyak
diyakini oleh mayoritas umat Kristiani sekte Roma.
c. Pada
runtutan Injil Matius, raja Herodes Agung belum pernah bertemu Yesus, apalagi
dalam peristiwa penyalibannya kelak, sebab ia wafat terlebih dulu ketika Yesus
masih bayi.
d.
Yusuf “ayahnya, yang lebih tepat - ayah
angkatnya” membawa Yesus dan bunda Maria kembali dari Mesir ke tanah
Israel ketika Yesus berusia ±2 tahun, yakni 4 SM dizaman kepemerintahan raja Arkhelaus
putra raja Herodes Agung.
e.
Karena raja Herodes Agung tidak
pernah bertemu Yesus, maka seharusnya raja Arkhelaus yang melaksanakan
penyaliban itu bersama Pontius Pilatus. Namun, hal ini juga tidak terjadi
karena kekuasaan raja Arkhelaus cukup singkat (ia dipecat). Melihat usia
Yesus saat itu ±2 tahun, maka terbukalah peluang bagi putra raja Herodes Agung yang
lain, yakni raja Herodes Antipas (4SM-39M) yang dimungkinkan bisa
melakukan penyaliban itu bersama Pontius Pilatus.
f.
Diyakini hingga kini bahwa kelahiran
Yesus ditetapkan pada tanggal 25 Desember, padahal bulan Desember saat itu
berada di musim dingin. Hal ini sangat bertentangan dengan Injil Matius yang
menyebutkan adanya orang-orang Majus yang telah melihat bintangnya di timur.
Bintang yang dimaksud adalah biduk rasi bintang Aries yang menandakan saat itu
bulan Maret, saat musim semi. Mengapa demikian ?
Jawaban
menurut Astrofisika : Sebab bulan Maret sedang terjadi peredaran semu tahunan matahari
menelusuri rasi bintang (zodiac) secara eliptik sebagai akibat dari
revolusi bumi, yang mengakibatkan terjadinya penghitungan periode kalender
matahari (Solaris Calendar) untuk 1 tahun terhitung 365 hari 5 jam 48
menit 46 detik. Untuk 1 tahun periode peredaran semu matahari di mulai dari
titik Aries hingga ke titik Aries kembali secara presisi. Karena presesi bumi,
Aries selalu bergeser ke arah positif pada ekliptika, sedangkan matahari
beredar pada peredaran semunya ke arah negatif. Letak geografis Palestina
berada di belahan bumi utara, sehingga pada bulan Maret terjadi musim semi.
Alasan penulis mempercayai bahwa saat itu bulan Maret karena menurut Kamus
Alkitab di sebutkan bahwa setelah peristiwa pembuangan di Babel, maka kalender
Babel dirubah dan dihitung dari Bulan Maret terlebih dahulu. Hal inilah yang
menyulitkan penulis untuk menetapkan hari dan tanggal pastinya Yesus
dilahirkan, sebab dalam kurun waktu itu telah terjadi perubahan sistem
perhitungan kalender yang baku. Namun, penulis memperkirakan bahwa Yesus
dilahirkan pada 21 Maret pukul 20. 30 / malam tanggal 22 Maret 5 SM.
2.
Pendapat Injil Lukas tentang
kelahiran Yesus :
a. Yesus
lahir tepatnya pada saat Kaisar Agustus mengeluarkan perintah sensus penduduk
seluruh dunia untuk pertama kali, yakni pada tahun 5 SM.
b. Ketika
Yesus berusia 12 tahun, ia berada di Bait Allah Yerusalem sedang bertukar pendapat dengan
para alim ulama, dan peristiwa ini terjadi pada tahun 7 M (38 tahun
kepemerintahan Kaisar Agustus).
c. Pada
tahun ke-XV pemerintahan Kaisar Tiberius, saat itulah pertama kali Yohanes
memulai karirnya sebagai penyeru jalan Tuhan dan sekaligus mengadakan
Pembatisan di seluruh daerah Yordan. Artinya, pada tahun inilah Yohanes
Pembaptis mengawali karirnya serta membaptis Yesus, dan pada tahun ini pula
Yesus mengawali karirnya sebagai penyeru jalan Tuhan. Peristiwa ini terjadi
pada tahun 28 M, ketika Yesus dan Yohanes berusia 33 tahun. Adapun Yesus
menerima Injilnya ketika berusia 30 tahun (pada tahun 25 M) seperti yang
tertulis dalam Injil Barnabas : 10 : 1-4.
Yesus
menyebarkan Injilnya tidak sampai 1 tahun setelah Yohanes memulai dakwahnya
pertama kali. Hal ini disebabkan karena usia antara Yohanes dan Yesus hanya
terpaut 6 bulan saja, sehingga di usia yang sama inilah keduanya berdakwah di
kalangan Israel. Adapun Yesus memulai dakwahnya setelah di baptis Yohanes di
sungai Yordan.
d.
Yang mencurigakan dalam rangkaian
sejarah perjalanan hidup Yesus adalah berapakah usia Pontius Pilatus sebenarnya
?
e.
Sebelum diserahkan sebagai kudus
Tuhan, Yesus yang masih bayi harus ditahirkan dengan sebuah upacara sesuai
hukum Taurat Musa, yaitu mempersembahkan korban sepasang burung tekukur atau 2
ekor anak burung merpati. Inilah yang disebut Aqiqoh dalam Islam. Sedangkan
kitab Imamat 5 :7-12 yang menjadi rujukan Injil Lukas ini, menjelaskan bahwa
upacara persembahan korban sepasang burung merpati atau 2 ekor anak tekukur ini
hanya dilaksanakan sebagai penebus kesalahan & dosa, terkena najis,
mendengar orang lain mengutuk sedangkan ia sendiri mampu menjadi saksi mata,
tidak sesuai jika ditujukan kepada bayi Yesus sebagai penebus kesalahan &
dosa, terkena najis, mendengar orang lain mengutuk sedangkan ia sendiri mampu
menjadi saksi mata. Nah, disini sudah jelas bahwa Injil Lukas mengada-ada,
seakan-akan Yesus diwaktu balita pernah mengalami salah satu pelanggaran hukum
Taurat Musa diatas sehingga ia harus ditahirkan dengan korban tersebut.
Pertanyaannya, mungkinkah anak usia balita (usia kurang dari 2 tahun)
yang mayoritas belum mengerti apa-apa tentang kehidupan dan hukum Taurat harus
menerima dosa? Apakah hal ini di dasarkan pada dosa warisan?
f.
Yusuf “ayahnya, yang lebih tepat - ayah angkatnya” beserta Maria
dan bayi Yesus pindah ke Mesir dari tanah Israel pada tahun 5 SM musim semi
bulan Maret itu juga, tepatnya setelah Yesus disunat sekaligus ditahirkan pada
hari ke-8 dari kelahirannya di Bait Allah. Hal ini harus dilakukan oleh orang
tua Yesus sendiri terlebih dulu sebelum dibawa pindah ke Mesir. Mengapa harus
terjadi demikian ?
·
Karena Maria harus memperlihatkan
Yesus bayi kepada saksi Tuhan untuk Israel waktu itu, yakni Simeon seorang
saleh Tuhan (sebenarnya ia termasuk nabi Israel, karena ia juga dinaungi
oleh Roh Kudus seperti halnya Yohanes dan Yesus) dan Hana (seorang nabi
perempuan suku Asyer, Israel). Kedua orang tersebut adalah saksi atas
kewujudan Yesus Putra Maria sebagai Kudus Allah, calon nabi agung Israel yang
akan datang.
·
Karena Yesus bayi adalah calon nabi
besar bangsa Israel, maka ia harus dibaptis langsung oleh saksi Allah Yang Maha
Tinggi di dalam Bait Allah yang suci, yaitu Simeon dan Hana sebelum nantinya di
baptis kembali oleh Yohanes di tepi sungai Yordan.
·
Karena Yesus bayi harus di Aqiqoh
terlebih dahulu di Bait Allah Yerusalem, yakni dengan mempersembahkan korban
sepasang burung tekukur atau 2 ekor anak burung merpati
g.
Mayoritas Kristen Katolik sekte Roma
menganggap/ meyakini bahwa Yesus benar-benar telah menyelesaikan tugas misinya
sebagai Juru Selamat Israel di bumi dan meninggal di gantungan salib terkutuk
pada usia 33 tahun. Anggapan/ keyakinan itu salah, sebab justru di usia 33
tahun inilah Yesus bersama Yohanes baru saja memulai dakwah Injil di kalangan
Israel.
h.
Anggapan bahwa Yesus benar-benar
telah terpisah dari para muridnya (terutama ke-11 muridnya yang setia)
karena misinya untuk Israel di tanah Palestina telah selesai lalu beralih ke
tempat Israel yang lain juga salah. Sebab, Yesus tidak pernah memberikan
petunjuk bahwa ia akan berpindah tempat untuk mencari “domba sesat Israel yang
lain”. Adapun ucapannya dalam Injil Matius 18:12 bahwa “jika seorang
penggembala 100 domba kehilangan satu saja dombanya, maka ia dengan sekuat
tenaga akan mencari satu domba yang sesat itu sampai ketemu dan ia rela
meninggalkan yang 99 ekor di pegunungan”, maksudnya adalah tugas baru bagi para
murid setianya untuk selalu memberitakan Injilnya yang benar ke semua Israel
dimanapun berada, dan bukan Yesus akan beralih ke tempat lain setelah ia naik
ke sorga. Perhatikan ucapannya yang terakhir sebelum ia naik ke sorga berikut :
Karena itu
pergilah, jadikanlah semua bangsa muridku dan baptislah mereka…
( Injil Matius
28:19)
Dan ajarlah
mereka melakukan segala sesuatu yang telah kuperintahkan kepadamu. Dan
ketahuilah, aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman
(Injil Matius
28:20)
Lalu ia berkata
kepada mereka “pergilah keseluruh dunia, beritakanlah Injil ke segala
mahluk…(Injil Markus 16:15)
…dalam nama-Nya
berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala
bangsa, mulai dari Yerusalem (Injil Lukas 24 : 47)
Gembalakanlah
domba-dombaku (Injil Yohanes 21:15-17)
i.
Adapun peristiwa penyaliban Yesus
hingga naiknya ke sorga itu terjadi pada tahun 37 M ketika Yesus berusia 42
tahun.
Buktinya : Injil Matius
26: 57 menyebutkan bahwa setelah Yesus ditangkap, ia dibawa kehadapan Imam
Besar Kayafas. Artinya, yang berkuasa saat itu adalah Kaisar Tiberius (di akhir
masa jabatannya setelah ia berkuasa selama 24 tahun), ketika Pontius Pilatus
menjadi wali negeri Yudea, Herodes (yang benar adalah Herodes Antipas) menjadi raja
di wilayah Galilea setelah berkuasa selama 41 tahun kemudian dipecat pada 2
tahun sesudahnya.
Demikianlah sekelumit penjelasan mengenai kapan
Yesus dilahirkan dan kapan ia disalibkan hingga naiknya ke sorga.
Wallohu A'lam Bish Showaab
Rujukan : Alkitab Dengan Kidung Jemaat (Lembaga Alkitab Indonesia, Jakarta, 2001)