14 December 2018

Soal UAS Manajemen Mutu Semester 5


1.      Apa yang mendasari munculnya manajemen mutu terpadu?
2.      Apakah berbicara mutu hanya sekedar inisiatif?
3.      Total Quality Management (TQM) dikatakan sebagai sebuah metode juga filosofi. Jelaskan
4.      Apa perbedaan antara kontrol mutu, jaminan mutu dan mutu terpadu?
5.      Apa yang dimaksud “ mutu merupakan konsep yang absolut”?
6.      Apa yang dimaksud dengan “mutu bersifat relatif” ?
7.      Bagaimana TQM menurut pendidikan?
8.      Apa yang dimaksud dengan kaizen?
9.      Untuk apa semangat kaizen?
10.  Apakah semua perusahaan membutuhkan Kaizen ? Jelaskan pendapatmu secara singkat dan tepat !

Soal UAS Pancasila & Kewarganegaraan Semester 1


  1. Dalam perspektif historis, tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahir Pancasila
    a. Bagaimana pandangan Anda terhadap pendapat yang menyatakan bahwa Pancasila lahir pada tanggal 1 Juni 1945? Jelaskan!
    b. Secara yuridis, rumusan Pancasila yang manakah berlaku sampai hari ini dan seterusnya? Berikan jawaban secara singkat, padat dalam argumentatif!
  2. Pembukaan UUD 1945 berkedudukan sebagai Staat Fundamental Norm (Norma Dasar Negara).
    a. Jelaskan secara substansif dari makna pembukaan UUD 1945 sebagai norma dasar negara Republik Indonesia!
    b. Bagaimana relasi Pancasila dasar negara dengan pembukaan UUD 1945? Jelaskan secara singkat!
    c. Mengapa pembukaan UUD 1945 tabu untuk dilakukan perubahan? Jelaskan argumen Anda!
    d. Sebut dan jelaskan pokok-pokok pikiran utama yang terdapar dalam pembukaan UUD 1945!
  3. Ideologi dapat berfungsi sebagai kekuatan pengendali konflik dan sekaligus fungsi integratif (faktor pemersatu).
    a. Dapatkan ideologi Pancasila berfungsi sebagai faktor pengendali konflik dan fungsi integratif bagi bangsa Indonesia? Jelaskan!
    b. Berikan deskripsi perbandingan antara ideologi Pancasila dengan ideologi sosialis, komunis, liberal kapitalis, dan ideologi agama!
    c. Mengapa ideologi ISIS bertentangan dengan kepribadian bangsa Indonesia?
    d. Ideologi Pancasila berpeluang menjadi ideologi masyarakat global. Mengapa? Jelaskan!
  4. Pancasila sebagai paradigma pengembangan kehidupan beragama.
    a. Jelaskan apa makna dari pengertian Pancasila sebagai paradigma pengembangan kehidupan beragama di Indonesia?
    b. Bagaimana bentuk suplementasi Pancasila sebagai paradigma pengembangan kehidupan beragama? Jelaskan!

27 September 2018

KONSTELASI ALAM PURBA DAN BENUA ATLANTIS (Bag. 3)


Gambaran sekilas tentang Kerajaan Atlantis menurut Plato


Atlantis/Atalantis/ Atlantika (dalam bahasa Yunani: τλαντς νσος, "pulau Atlas") adalah sebuah pulau legendaris nan misterius, yang pertama kali disebut-sebut oleh Filosof Yunani kuno Plato dalam bukunya “Timaeus” dan “Critias”. Atlantis memiliki wilayah mulai dari Mediteranian hingga Pegunungan Andes di seberang Samudra Atlantis. Dalam catatannya, Plato menulis bahwa Atlantis terhampar "di seberang pilar-pilar Herkules", dan memiliki angkatan laut yang telah menaklukan Eropa Barat dan Afrika pada 9.000 tahun sebelum Solon (± 9500 SM). Saat itu, kerajaan Atlantis akan menyerang kerajaan Athena di Yunani, namun tiba-tiba terjadi gempa bumi yang maha dahsyat yang diiringi oleh banjir besar. Maka, saat itulah kerajaan Atlantis hancur musnah dan tenggelam ke dasar samudra "hanya dalam waktu kurang dari satu hari satu malam" saja.

Masih menurut cerita Plato, bahwa Atlantis adalah sebuah dinasti makmur dengan emas, batuan mulia, dan bergelar ‘mother of all civilization’. Dinasti sebesar benua itu menguasai sistim pelayaran (navigasi terbaik), perdagangan, metalurgi, memiliki jaringan irigasi, tata politik, memiliki pasukan bersenjata serta kehidupannya yang berkesenian (tarian, teater, musik, dan olahraga). Warga Atlantis yang semula merupakan orang-orang terhormat dan kaya, kemudian berubah menjadi ambisius. Yang Maha Kuasa kemudian menghukum mereka dengan mendatangkan banjir disertai letusan gunung berapi dan gempa bumi maha dahsyat sehingga menenggelamkan seluruh benua itu tanpa tersisa.

Pada pertengahan dan akhir abad ke-19, beberapa sarjana Mesoamerika, dimulai dari Charles Etienne Brasseur de Bourbourg, Edward Herbert Thompson, Augustus Le Plongeon menyatakan bahwa Atlantis berhubungan dengan peradaban bangsa Maya dan bangsa Aztek. 
Pada tahun 1882, Ignatius L. Donnelly mempublikasikan buku karyanya “Atlantis : The Antediluvian World”. Karyanya ini berhasil membangkitkan minat banyak orang terhadap benua Atlantis. Donnelly mengambil catatan Plato mengenai kerajaan Atlantis dengan serius dan menyatakan bahwa semua peradaban kuno yang diketahui manusia, umumnya berasal dari kebudayaan Neolitik tingginya.


Gambar - Lokasi Atlantis berdasarkan buku Atlantis :
The Antediluvian World, Ignatius L. Donnelly, 1882 (Gambar sumber Google)
 Menurut Prof. Arysio Nunes Dos Santos (ilmuwan ahli Fisika Nuklir asal Brazil), bahwa semua bahasa berasal dari Sansekerta dan Dravida. Karenanya bahasa-bahasa di dunia sangat maju di pandang dari gramatika dan semantic, contohnya adalah abjad. Semua abjad menunjukkan adanya “sidik jari” dari India yang pada masa itu merupakan bagian integral dari Indonesia. Sehingga dari Indonesia-lah lahir bibit-bibit peradaban yang kemudian berkembang menjadi budaya lembah Indus, Mesir, Mesopotamia, Hatti, Junani, Minoan, Crete, Roma, Inca, Maya, Aztek dan lain-lain. Semua budaya ini mengenal mitos yang sangat mirip. Nama Atlantis di berbagai suku bangsa disebut sebagai Tala, Attala, Patala, Talatala, Thule, Tollan, Aztlan, Tluloc dan lain-lain.


Gambar – Benua Atlantis adalah Indonesia
Atlantis berarti Tanahnya Atlas – yaitu negeri 2 Pilar/ Tiang yang diartikan sebagai negeri dengan pegunungan-pegunungan. Atlantis dikenal mempunyai tanah yang sangat subur, makmur dan berteknologi tinggi, dengan kota atau pulau berbentuk lingkaran/cincin yang tersusun antara daratan dan perairan secara berurutan.
Susunan tersebut dikabarkan berdasarkan perhitungan matematika yang sangat akurat dan efisien, sehingga tertata dengan rapi dengan sebuah istana besar nan megah yang berada tepat di pusat kota sebagai pusat pemerintahan dinasti Atlantis. Pada masa itu, Atlantis dianggap sebagai kerajaan surga tropis dengan padang yang indah, gunung, metal, berbagai jenis batu mulia, parfum, sungai, danau, saluran irigasi, pertanian yang sangat produktif, istana emas dengan dinding perak tebal, gajah dan bermacam hewan liar lainnya.
Bangsa Mesir mendeskripsikan Atlantis sebagai pulau yang terletak kira-kira 700 km, yang lokasinya kebanyakan pegunungan di wilayah utara dan sepanjang pantai, melingkupi padang rumput berbentuk bujur di selatan, terbentang dalam satu arah 3.000 stadia (±600 km), yang di tengahnya ± 2.000 stadia (400 km). Bangsa Atlantis juga membangun jembatan ke arah utara dari pegunungan serta membuat rute menuju sisa pulau. Mereka menggali kanal besar ke laut, di samping jembatan dibuat gua menuju cincin batu sehingga kapal besar dapat lewat dan masuk ke kota di sekitar pegunungan, mereka juga membuat dermaga dari tembok batu parit. 
Setiap jalan masuk ke kota dijaga dengan gerbang serta menara dan tembok mengelilingi setiap cincin kota. Tembok di dirikan dari bebatuan merah, putih, hitam yang berasal dari parit kemudian dilapisi kuningan, timah, dan orichalcum (perunggu atau kuningan). Bangsa Atlantis telah menaklukkan Libya hingga Mesir, Eropa hingga Tirenia dan menjadikan penduduknya sebagai budak.


Dari sepenggal kisah diatas, kita berpikiran bahwa Atlantis adalah sebuah peradaban yang sangat hebat. Berbekal teknologi dan ilmu pengetahuan tinggi pada waktu itu, sudah mampu menjadikannya sebuah bangsa yang besar serta mempunyai kehidupan yang makmur.
Tapi, pertanyaan penulis : “Apakah itu hanya cerita pengantar tidur pada jamannya Plato ataukah Plato memang mempunyai bukti kuat dan otentik bahwa Atlantis itu memang benar-benar pernah ada dalam kehidupan nyata di bumi ini ?”.
Berikut ini beberapa catatan para ilmuwan dan orang-orang yang berusaha membuktikan bahwa Atlantis itu benar-benar pernah ada.
1.      Menurut perhitungan versi Plato, waktu tenggelamnya kerajaan Atlantis ±11.150 SM (± 9000 SM waktu Mesir purba). Beberapa kali Plato mengatakan, bahwa keadaan kerajaan Atlantis ini di ceritakan turun-temurun dan bukan rekaannya sendiri. Plato bahkan pergi ke Mesir untuk meminta petunjuk biksu dan rahib terkenal setempat pada waktu itu. Guru Plato yaitu Socrates ketika membicarakan tentang kerajaan Atlantis juga menekankan bahwa hal itu adalah nyata, yang nilainya jauh lebih kuat dibandingkan kisah rekayasa.
Jika Atlantis ini nyata sesuai ungkapan Plato, maka sejak 12.000 SM silam, manusia telah menciptakan peradaban yang luar biasa. Namun di manakah dinasti Atlantis itu? Sejak ribuan tahun silam telah banyak orang yang menaruh minat besar terhadap hal ini. Hingga abad ke-20 sejak tahun 1960-an, laut Bermuda bagian barat Samudera Atlantik di kepulauan Bahama dan laut di sekitar kepulauan Florida pernah ditemukan keajaiban yang menggemparkan dunia secara berturut-turut.
2.      Tahun 1968, beberapa penyelam dalam perjalanan kembali ke kepulauan Bimini sekitar Samudera Atlantik di gugusan Pulau Bahama, tiba-tiba ada yang menjerit kaget. Di dasar laut ternyata ada sebuah jalan besar. Beberapa penyelam secara bersamaan langsung terjun ke bawah dan memang benar ternyata ada sebuah jalan besar membentang tersusun dari batu raksasa. Itu adalah sebuah jalan besar yang dibangun dengan menggunakan batu persegi panjang dan polygon. Besar-kecilnya batu dan ketebalannya tidak sama namun penyusunannya sangat rapi dengan kontur yang cemerlang. Apakah ini merupakan jalan posnya kerajaan Atlantis ?
3.      Awal tahun ‘70-an, disekitar kepulauan Yasuel Samudera Atlantik, sekelompok peneliti telah mengambil inti karang dengan mengebor 800 meter di dasar laut. Dari pembuktian ilmiah ini, diungkapkan bahwa tempat itu pada masa purba memang sebuah daratan, yang diperkirakan ada pada 12.000 SM silam. Kesimpulan yang ditarik atas dasar teknologi ilmu pengetahuan itu, begitu mirip seperti yang dilukiskan Plato. Namun, apakah memang disini tempat tenggelamnya kerajaan Atlantis ?
4.      Tahun 1974, sebuah kapal peninjau laut Uni Soviet telah membuat 8 lembar foto yang jika disarikan membentuk sebuah bangunan kuno maha karya manusia. Apakah ini dibangun oleh bangsa Atlantis ?
5.      Tahun 1979, ilmuwan Amerika dan Perancis dengan menggunakan piranti instrumen yang sangat canggih menemukan piramida di dasar laut “segitiga maut” laut Bermuda. Panjang piramida ±300 m dan tingginya ±200 m. Antara puncak piramida dengan permukaan laut hanya berjarak 100 m. Piramida itu lebih besar dari piramida Mesir. Bagian bawah piramida terdapat dua lubang raksasa sehingga air laut dengan kecepatan yang menakjubkan mengalir di dasar lubang. Apakah piramida besar ini dibangun oleh orang-orang Atlantis ? Apakah benar kerajaan Atlantis pernah menaklukkan Mesir? Apakah bangsa Atlantis yang membawa peradaban piramida ke Mesir ? Di Benua Amerika juga terdapat piramida, apakah berasal dari Mesir ataukah berasal dari kerajaan Atlantis ?
6.      Tahun 1985, dua kelasi Norwegia menemukan sebuah kota kuno di bawah areal laut “segitiga maut” laut Bermuda. Pada foto yang dibuat oleh mereka berdua, terlihat adanya dataran, jalan besar vertikal dan horizontal serta lorong-lorongnya, rumah-rumah beratap kubah, Colloseum besar (gelanggang aduan binatang), kuil, bantaran sungai dll. Mereka berdua mengatakan mutlak percaya terhadap apa yang mereka temukan itu adalah Benua Atlantis seperti yang dilukiskan oleh Plato. Benarkah itu ?
  1. Pada awal sampai pertengahan tahun 1950 an, Dr. Paul Kuroda dari University of Arkansas mendeskripsikan adanya kemungkinan besar munculnya reaktor nuklir secara alami dari dalam kulit bumi purbakala yang tersembunyi. Kuncinya ialah Isotop dari Uranium yang disebut U-235, yang biasanya muncul secara alami dalam jumlah sedikit. Kuroda berpendapat, jika Isotop ini terkumpul dalam jumlah spesifik, maka sudah pasti reaktor nuklir alami tersebut menjadi kritis, akhirnya akan muncul reaksi fusi yang mendukung reaksi dirinya sendiri. Reaktor seperti itu saat ini tidak dapat dihasilkan, karena banyak U-235 alami bumi yang rusak. Akan tetapi, milyaran tahun lalu terdapat cukup Isotop U-235 untuk mewujudkan ide tersebut.
Kini telah ditemukan bahwa reaksi tersebut benar-benar terjadi. Pada bulan Mei 1972 di Pierrelatte Uranium Enrichment Facility, Perancis, melakukan pekerjaan rutin Mass Spectrometry untuk membandingkan sampel U-F6 dari Tambang Oklo di Gabon - Afrika Tengah. Dari hasil test, terdapat kejanggalan pada jumlah Isotop U-235 yang seharusnya berkisar 0.7202%, tetapi pada sample ini ditemukan hanya memiliki 0.7171%. Hal ini telah menunjukkan perbedaan yang cukup signifikan. Kejangalan ini harus punya penjelasan, karena semua fasilitas penanganan uranium harus diuji secara teliti agar dapat diketahui secara pasti keberadaan Isotop yang memiliki energi fusi serta untuk memastikan Isotop-Isotop tersebut tidak disalah gunakan sebagai senjata pemusnah massal.
Hal ini membuat Commissariat à l’énergie Atomique (CEA) Perancis mulai penyelidikan serius. Serangkaian pengujian dilakukan terhadap Uranium yang ditambang di Oklo, namun tetap saja menunjukan kejanggalan jika dibandingkan dengan Uranium dari sumber lain. Dari hasil penelitian lebih lanjut terhadap deposit Uranium ini, ditemukan Uranium Ore dengan ratio U-235 sampai serendah 0.440%. Hilangnya U-235 ini sama persis yang terjadi dalam reaktor nuklir. Penjelasan yang mungkin ialah Uranium bereaksi fusi secara alami.
Di dalam penelitian, Ilmuwan Perancis menemukan bahwa level dari Isotop Uranium tersebut sangat mirip sekali dengan sisa pembakaran nuklir pada reaktor nuklir termodern. Penemuan reaktor nuklir di Gabon, harus diakui merupakan keunggulan peradaban prasejarah. Pertanyaannya, siapa yang membangun peraban setinggi itu ? Saat ini banyak penafsiran spekulatif dari para ilmuwan mengenai pertanyaan ini. Diantaranya :
a.      Peradaban itu adalah peninggalan makhluk luar angkasa yang melakukan penyelidikan di bumi.
b.      Ada teroris yang sengaja membuat reaktor nuklir untuk bom kotor.
c.       Hasil pembuangan bahan baku nuklir dari pesawat luar angkasa/ sisa ledakan pesawat luar angkasa.
d.     Dahulu kala, memang ada peradaban manusia prasejarah bertaraf tinggi dan sangat unggul, jauh sebelum peradaban manusia sekarang.
Dikarenakan penguasaan teknologi atom baru dilakukan pada waktu beberapa puluh tahun saja, maka dengan adanya penemuan ini ternyata membuktikan bahwa pada dua miliar tahun lalu sudah ada teknologi yang peradabannya melebihi kita sekarang ini, serta sangat memahami cara penggunaannya.
Hal yang mengherankan kita sekarang ialah “Mengapa manusia zaman prasejarah telah memiliki teknologi setinggi itu tetapi tidak bisa mewariskan teknologinya tersebut kepada kita, malah hilang tanpa sebab, yang tersisa hanya setumpuk jejaknya saja? Sebelum 2 milyar hingga 1 juta tahun lalu, ternyata ada peradaban manusia termodern. Dalam jeda waktu selama itu, sudah berapa banyak peradaban yang sedemikian ini musnah ? Betulkah penemuan ini ? Lalu, kenapa peradaban prasejarah yang telah ditemukan ini memiliki kesamaan dengan teknologi manusia masa kini ?”.
Di seluruh dunia, ada tempat yang ‘disinyalir’ terdapat bekas-bekas yg diakibatkan oleh ‘ledakan nuklir maha dahsyat’ dari masa lalu. Hanya saja untuk kasus Oklo mungkin terlalu spekulatif atau bahkan sensasional.
Selama bertahun - tahun para ilmuwan mencurigai reruntuhan kota tua Mohenjo-Daroo di Pakistan serta beberapa situs kuno di Asia Tengah hingga Skotlandia, yang telah memberikan gambaran kuat bekas ‘bencana nuklir berskala raksasa’.
Dugaan terkuat mengenai kemampuan manusia membuat nuklir di masa lalu selalu di kaitkan dengan wacana Atlantis-nya Plato sebagai Lost Civilization. Bahkan para peneliti Mohenjo-Daroo dan beberapa situs kuno di India yakin tentang adanya sebuah peradaban purba yang disebut ‘Dinasty Rama’, yang hancur-lebur akibat perang nuklir berkekuatan sama dari barat yang “diduga Atlantis”.
Kisah Mahabharata diyakini para peneliti tersebut berisi mitos pra-sejarah, setidaknya sebagai peninggalan maha-purba tentang kengerian pertempuran berteknologi tinggi masa lalu dengan gaya bahasa tradisional, yang kemungkinannya ditulis oleh sisa-sisa survival (bangsa yang dulunya terbelakang adanya, red) dan mencatat kejadian tersebut dalam kisah oral turun - temurun hingga menjadi mitos dan tersandikan dalam kisah sastra legendaris.
Seperti Plato yang menceritakan Atlantis secara tertulis dalam Timaeus-Critias, yang di dengarnya turun-temurun dari cerita para pendeta Mesir kuno kepada Solon - pendahulu Plato. Maka rumusnya “dari Fakta – menjadi Sejarah – menjadi Legenda - Menjadi Mitos”.
Kembali ke sejarah - khususnya Paleontologi, jelaslah bahwa 2 milyar tahun lalu (kalaupun itu memang nyata) ada sesuatu yang dapat men-generate energi/ reaksi nuklir di bumi, maka sudah tentu hal itu merupakan kejadian akibat pengaruh eksternal, karna di duga pada masa 2 milyar tahun yang lalu mamalia bahkan belum ada.
Homo Sapiens (Manusia) diyakini muncul 150.000 tahun lalu dan baru mencapai Eropa sekitar 50.000 tahun lalu. Wacana kemampuan nuklir pada peradaban yang hilang ini baru menjadi ‘masuk akal’ bila dihubungkan dengan Atlantis di berbagai sumber cerita/catatan sejarah/mitos pada berbagai kebudayaan, yang kemungkinan terjadi antara 20.000 - 10.000 tahun lalu (tepatnya dimasa berakhirnya zaman es). Manusia Cro Magnon sudah menempati gua di Eropa Barat dan menciptakan peradaban berkebudayaan (berkesenian) pertama di dunia sekitar 25.000 tahun lalu, Amerika dan Amerika Selatan mulai dihuni sekitar 12.000 tahun lalu.
Dalam rentang waktu 1000-2000 tahun, mungkin sudah ada peradaban manusia disana yang mencapai teknologi nuklir. Hal ini bisa terjadi, karena ada sekelompok komunitas manusia yang mendiami wilayah tertentu dan jauh lebih maju terlebih dulu dari komunitas manusia yang hidup di wilayah lain yang berbeda. Bangsa Atlantis “ yang diduga mendiami Amerika Selatan hingga Amerika Tengah”, mungkin saja telah mengalami kemajuan lebih cepat dari komunitas manusia lainnya di belahan bumi lain - setelah es di Selat Bering yang menghubungkan Asia dan Amerika Utara mencair, sampai terjadi isolasi antara manusia yang mendiami Amerika dengan Asia.
Selain itu, wacana peradaban purba berteknologi nuklir bukan hal baru, dinasti Atlantis hanyalah sebuah kemungkinan yang uniknya bisa dicari argumentasinya melalui hal-hal yang menjurus kepada fakta sejarah - sekecil apapun itu.
Apakah ada peradaban Alien atau peradaban maju pada saat itu ? Karena output yang dihasilkan reaktor nuklir tersebut sama dengan listrik PLN untuk 1 rumah 900 W, maka kecil kemungkinannya suatu peradaban memakai sumber daya sekecil itu. Dan juga, reaktor alami itu terletak di dalam tambang Uranium jauh di bawah tanah. Sumber daya energi sekecil itu mudah dihasilkan dengan pembakaran kayu, solar, angin, panas bumi atau sumber daya lain. Dari hasil penelitian, ada bukti kuat sebagai reaktor alami.
Dalam penelitian lain juga menunjukan hasil yang sama dan pada tanggal 25 September 1972, CEA mengumumkan penemuan mereka bahwa reaksi nuklir yang dapat mendukung dirinya sendiri terdapat di bumi ±2 milyar yang lalu. Selanjutnya, reaktor fusi nuklir alami lainnya juga di temukan di daerah tersebut.
Pada saat ditemukan, para ahli sangat heran bagaimana reaktor Oklo beroperasi tanpa meledak (melting down). Selama 150 juta tahun, reaktor tersebut berjalan dengan siklus reaksi setiap 30 menit, dilanjutkan dengan 2,5 jam siklus pendinginan, menghasilkan rata-rata energi 100 kilowatts, dan perputaran siklus selalu stagnan dalam 30 menit per siklus, tanpa variasi yang signifikan. Ini merupakan hal yang benar-benar mengagumkan.
Tetapi penelitian baru-baru ini, telah memecahkan misteri tersebut dengan menemukan mekanisme regulatornya yaitu air, karena pada reaktor Oklo deposit Uranium terlalu menyebar, sehingga air dapat meresap masuk dan bertindak sebagai “neutron moderator” yang dapat memperlambat kumpulan neutron dengan jumlah cukup untuk menabrak dan memisahkan atom lain. Saat bereaksi mengakibatkan panas yang sangat tinggi, dan air akan menguap untuk menghilangkan neutron moderator, lalu menghentikan proses. Lubang tersebut lambat laun akan terisi air kembali selama masa pendinginan, dan memulai siklus itu lagi.
Yang lebih mengherankan lagi, limbah penambangan reaktor nuklir terbatas itu, tidak tersebar luas dalam areal 40 m di sekitar pertambangan. Kalau ditinjau dari teknik penataan reaksi nuklir yang ada, maka teknik penataan tambang reaktor itu jauh lebih hebat dari sekarang. Hal yang memalukan para ilmuwan sekarang ialah saat ini kita sedang pusing menangani masalah limbah nuklir.
Sedikitnya telah ada 15 reaktor nuklir lain yang ditemukan di daerah sekitar Oklo, yang kini diteliti sebagai “Oklo Fossil Reactors”. Reaktor alami ini memberikan data yang berguna dalam penyimpanan jangka panjang sisa pembakaran nuklir, dan kemungkinan peningkatan terhadap reaktor buatan manusia.
8.      Yang lebih menghebohkan lagi adalah hasil penelitian Prof. Arysio Nunes Dos Santos (seorang ilmuwan ahli Fisika Nuklir asal Brazil). Santos menegaskan bahwa Atlantis itu adalah Negara Indonesia, yang dulu disebut kerajaan Majapahit. Penelitiannya selama 30 tahun, yang ditulis dalam “Atlantis, The Lost Continent Finally Found, The Definitife Localization of Plato’s Lost Civilization”, dia menampilkan 33 perbandingan seperti luas wilayah, cuaca, kekayaan alam, gunung berapi, cara bertani yang akhirnya disimpulkan bahwa Atlantis itu adalah Indonesia. Sistem terasisasi sawah yang khas Indonesia, menurutnya adalah bentuk yang diadopsi oleh Candi Borobudur, Piramida di Mesir, dan bangunan kuno Aztec di Meksiko. Santos menetapkan bahwa pada masa lalu, Atlantis merupakan benua yang membentang dari bagian selatan India, Sri Lanka, Sumatra, Jawa, Kalimantan, terus ke arah timur dengan Indonesia (yang sekarang) sebagai pusatnya. Di wilayah itu terdapat puluhan gunung berapi aktif dan dikelilingi samudera menyatu bernama Orientale, yang terdiri dari Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.
Menurutnya, ukuran waktu yang diberikan Plato 11.600 BP (Before Present), secara tepat bersamaan dengan berakhirnya Zaman Es (Pleistocene), yang juga menimbulkan bencana banjir dan gempa yang sangat hebat. Bencana dahsyat ini menyebabkan punahnya 70% dari species mamalia yang hidup saat itu, termasuk dua species manusia purba : Neandertal dan Cro-Magnon.
Sebelum bencana banjir itu, pulau Sumatera-Jawa-Kalimantan-Nusa Tenggara masih menyatu dengan semenanjung Malaysia dan benua Asia. Posisi Indonesia terletak pada 3 lempeng tektonis yang saling menekan, sehingga menimbulkan sederetan gunung berapi aktif mulai dari Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, sampai ke Utara hingga ke Filipina yang merupakan bagian dari ‘Ring of Fire’.
Menurut Santos, gunung yang berperan penting pada bencana ini adalah Krakatau dan sebuah gunung lain (kemungkinan Gunung Toba). Gunung lain yang disebut-sebut (dalam kaitannya dengan kisah-kisah mitologi adalah Gunung Semeru, Gunung Agung, Gunung Rinjani). Bencana alam beruntun ini dimulai dengan ledakan gunung Krakatau yang memusnahkan seluruh gunung itu sendiri hingga membentuk sebuah kaldera besar yaitu Selat Sunda yang memisahkan pulau Sumatera dan Jawa. Letusan ini menimbulkan tsunami yang amat tinggi, menutupi dataran rendah diantara Sumatera dengan Semenanjung Malaysia, antara Jawa dan Kalimantan, antara Sumatera dan Kalimantan. Abu letusan gunung Krakatau yang berupa ‘fly-ash’ naik tinggi ke udara dan ditiup angin ke seluruh bagian dunia yang pada masa itu sebagian besar masih tertutup es (Zaman Es Pleistocene) .
Abu ini kemudian turun dan menutupi lapisan es, sehingga es mencair sebagai akibat panas matahari yang diserap oleh lapisan abu tersebut. Gletser di kutub Utara dan Eropa kemudian meleleh dan mengalir ke seluruh bagian bumi yang rendah, termasuk Indonesia. Banjir akibat tsunami dan lelehan es inilah yang menyebabkan air laut naik sekitar 130 meter diatas dataran rendah Indonesia. Dataran rendah di Indonesia tenggelam dibawah laut, tinggal dataran tinggi dan puncak gunung berapi saja.
Tekanan air yang besar ini menimbulkan tarikan dan tekanan yang hebat pada lempeng-lempeng benua. Akhirnya, terjadilah letusan gunung berapi selanjutnya disertai gempa bumi yang dahsyat sebagai efeknya. Akibatnya, berakhirlah Zaman Es Pleitocene secara dramatis