MENGUNGKAP MAHAKARYA
MISTERIUS SANG MAESTRO “LEONARDO DA VINCI”
A.
Pendahuluan
Segala puji dan syukur hanya kepada Alloh SWT, Tuhannya
alam semesta. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad
SAW, Sang Mesias sejati, serta semoga salam sejahtera juga terlimpah kepada
Nabi Yesus As, Sang Perintis Jalan bagi Sang Mesias sejati.
Pada lembar coretan kali ini, penulis ingin mengungkapkan
fakta ilmiah yang sedang panas diperbincangkan masyarakat akademisi dunia saat
ini dan tentunya dalam perspektif yang berbeda. Fakta itu adalah tentang lukisan
karya seorang maestro dunia “Leonardo da Vinci” dengan judul “Monalisa
& The Last Supper” yang diakui moyoritas kalangan akademisi dan
pakar sains modern dunia saat ini sebagai mahakarya monumental yang amat misterius.
Berikut ini paparan analisis penulis mengenai hal-hal yang bersangkut-paut erat
dengan karya-karya tersebut :
Gambar : Sang
Maestro “Leonardo da Vinci”
( gambar
diambil dari www.google.com/gambar)
B.
Mengenal Sosok Leonardo Da Vinci
Leonardo di Ser Piero da Vinci (artinya : Leonardo putra Ser Piero dari kota Vincia) ini lahir : 15 April 1452 – wafat : 02 Mei 1519 M, merupakan
anak dari pasangan Ser Piero Da Vinci dan Caterina yang berasal
dari kota Vincia, propinsi Firenze, Italia. Dia adalah seorang pelukis Renaisans Italia, pematung, penemu, peneliti, ahli permesinan, ahli
anatomi, matematika, ahli tumbuhan dan binatang, optik, aerodinamika, musisi handal.
Ia belajar tanpa ada batasnya, karena ia tidak bekerja keras, ia hanya
“bersenang-senang”. Untuk melukis manusia, ia secara khusus mempelajari
anatomi tubuh manusia. Ia dikenal sebagai sosok tipe "manusia renaisans & jenius
universal”.
Leonardo terkenal karena lukisannya yang piawai
seperti Jamuan Terakhir (The Last Supper)
dan (Monalisa). Ia juga dikenal
karena telah mendesain banyak ciptaan yang mengantisipasi teknologi modern
tetapi jarang dibuat di masa hidupnya, seperti ide-idenya tentang tank dan
mobil yang dituangkannya lewat gambar-gambar dwiwarna. Selain itu, ia juga
turut memajukan ilmu anatomi, astronomi, teknik sipil bahkan juga kuliner.
Pada tahun 1476, ia pernah dituduh dalam kasus
homoseksual dengan seorang model laki-laki berusia belasan tahun yang bernama
Jacopo Saltarelli, sehingga beberapa tahun itu Leonardo selalu berada di bawah
pengawasan yang berwenang.
Pada usia belia, ia sudah belajar melukis pada Andrea
del Verrocchio dan mulai melukis di Firenze. Ada kabar yang mengisahkan bahwa Verrochio
menyatakan pensiun melukis setelah menyaksikan bahwa lukisan muridnya yang satu
ini jauh lebih bagus dari lukisannya sendiri. Selain menjadi pelukis, Leonardo
juga sanggup menunjukkan kemampuannya di bidang yang lain.
Pada tahun 1481, Leonardo pindah ke Milan untuk
bekerja dengan Adipati (Duke) di
sana. Hasil karyanya selama di Milan yang paling termashur adalah Kuda Sforza
yang dikerjakannya selama kurang lebih 11 tahun. Namun di situ ia tidak hanya
melukis dan membuat patung saja, melainkan juga mengubah jalan-jalan sungai dan
membangun kanal-kanal, serta menghibur Duke dengan memainkan flut dan
bernyanyi. Kemudian ia bekerja untuk Raja Louis XII dari Perancis di Milan dan
untuk Paus Leo X di Roma.
Sementara itu, ia juga membantu Raphael dan Michael Angelo
dalam merancang Katedral Santo Petrus. Dalam hidupnya,
Leonardo sangat tertarik pada ilmu pengetahuan. Ia mulai mempelajari burung
terbang dan mulai merancang mesin terbang. Pemikirannya itu terdapat dalam buku
catatannya sebanyak ±7.000 halaman. Didalam buku itu juga terdapat sketsa
tentang studi tubuh manusia. Pada zaman itu, anatomi tubuh manusia tidak lebih
dari sekadar kira-kira karena siapapun dilarang keras membedah jenazah. Dengan
kenekatannya mencuri-curi kesempatan membedah-bedah tubuh orang mati, dikemudian
hari tindakan yang tak lazim di zamannya ini memberikan kontribusi yang sangat
besar bagi dunia kedokteran selanjutnya.
Leonardo
tidak ingin membuat sebuah karya, tetapi ia ingin menciptakan sebuah mahakarya (A Masterpiece). Sebuah karya seni
dengan komposisi warna-warni yang begitu indah dengan detail yang nyaris
sempurna seperti aslinya, sehingga semua yang melihatnya akan terpesona dan
tersentuh hatinya. Tapi itu bukan yang utama, sebab karyanya tersebut merupakan
bentuk persembahannya yang setinggi-tingginya kepada Tuhan. Leonardo ingin
membuat karya yang begitu indahnya, sehingga bahkan Tuhan-pun akan senang hati
melihatnya. Sepanjang hidupnya, tidak kurang 30 mayat yang ia bedah dan
pelajari. Memang sangat menjijikkan, tetapi dengan cara itulah ia mampu
menyerap pemahaman tertinggi untuk keagungan karya seni dan pengetahuan,
terutama ilmu anatomi manusia dan hewan.
Leonardo
mungkin seorang pembelajar paling gila. Saat mempelajari anatomi, ia suka
pergi malam-malam untuk membongkar kuburan dan mengambil mayat orang tidak
dikenal yang sudah hampir busuk dan membedahnya. Kadang ia melakukannya di
rumah sakit yang memberinya izin. Ia benar-benar ingin tahu mengapa tubuh
manusia berbentuk seperti itu. Dengan begitu, ia bisa makin detail dalam
membuat lukisannya.
"I
have offended God and mankind because my work didn't reach the quality it
should have."
Sejak
kecil, ia suka membaca di perpustakaan milik ayahnya di Florence. Saat dewasa,
Leonardo sudah memiliki perpustakaan sendiri dengan banyak koleksi buku
termasuk dari Dante dan Petrarch. Subjeknya juga beragam mulai dari matematika,
anatomi, pengobatan, hingga buku-buku tentang peperangan. Dari sana
pengetahuannya jadi makin luas dan tajam. Leonardo juga seorang visioner. Ia
telah membayangkan mesin terbang seperti helikopter, kendaraan dengan pelindung
besi (seperti tank) atau kapal yang
bisa bergerak di bawah laut. Ia bahkan mendesain manusia mekanik yang dikenal
sebagai Robot Leonardo dan dianggap robot pertama dalam sejarah peradaban modern.
Mahakaryanya cukup banyak, diantaranya yang paling
populer adalah lukisan yang bertema Perjamuan
Terakhir (The Last Supper) pada
tahun 1495-1497 M yang dilukis pada dinding Biara Santa Maria di Milan (kini telah rusak dimakan waktu) dan
lukisan Monalisa yang kini terdapat di musium Louvre, Paris. Leonardo da
Vinci meninggal di Clos Lucé, Perancis pada tanggal 2 Mei 1519 dan dimakamkan
di Kapel St. Hubert di kastil Amboise, Perancis.
Setelah
sepeninggalnya, banyak kalangan berpendapat kuat bahwa ia pernah menjadi orang
terkuat dan terpenting (O’pus Dai/ Grand
Master/ Imam Besar dalam ritus Yahudi-Sion) disebuah organisasi rahasia
bernama “Priory of Sion/ Perkumpulan Rahasia Para Biarawan Sion Yahudi”
dengan pasukannya yang disebut Knights Of Templar/ Prajurit Tuhan. Organisasi
rahasia ini merupakan sebuah organisasi yang menjaga ketat-ketat rahasia
sejarah Kristiani menurut versi yang berbeda dari kitab Injil yang beredar di
masyarakat.
Rahasia
apakah yang dijaga ketat ? diantaranya adalah mengenai siapakah Sang Mesias sesungguhnya
dan kemungkinan Yesus tidak menjalankan hukum seperti itu. Dahulu sempat muncul
versi kontroversi yang meyakini bahwa Mesias sesungguhnya adalah Santo Yohanes
Pembaptis. Hal tersebut tersirat dari seringnya Da Vinci melukis Sang Santo
dalam posisi telunjuk menuding ke atas sebagai simbolisasi “Anak Allah”. Kemudian juga muncul versi yang tak kalah
mengagetkannya adalah kemungkinan Maria Magdalena (katanya perempuan bekas sundal) diperistri oleh Yesus.
Gambar : Ilustrasi “Yohanes Pembaptis” karya lukis Leonardo
Da Vinci
(Gambar diambil dari www.google.com/gambar)
Leonardo
banyak menghasilkan karya seni dan berbagai desain yang menakjubkan lainnya
sebelum meninggal. Hingga sekarang, bahkan Albert Einstein (O’Dai) dan Sir Isaac Newton (O’Dai)
serta Thomas Alfa Edison (O’dai) pun dianggap tidak sanggup menyamai kejeniusan
Leonardo da Vinci.
C.
Mengungkap
Enigma Dalam Lukisan Mona Lisa
Salah satu lukisan terhebatnya adalah Monalisa.
Lukisan wanita cantik ini merupakan puncak dari segala ilmunya tentang
pewarnaan, cahaya, perspektif dan anatomi tubuh manusia. Pada lukisan itu, ia
menggunakan teknik melukis Sfumato,
yakni suatu tehnik melukis yang sangat tinggi dan amat sulit ditiru, sebab teknik
ini yang membuat lukisan terlihat seperti berkabut, tidak fokus, dengan
transisi antar-warna yang luar biasa lembut dan halus. Monalisa terlihat begitu
hidup, bahkan senyumnya pun mengundang penasaran semua orang yang melihatnya
hingga sekarang. Mengapa Monalisa tersenyum? Mengapa ia terlihat begitu
bahagia? Siapakah Monalisa? Tak seorang-pun bisa menjawab pertanyaan tersebut
dengan pasti.
Gambar :
Lukisan Mona Lisa
(gambar diambil dari www.google.com/gambar)
Berikut ini
penjelasan singkat tentang siapakah sebenarnya Mona Lisa, yang penulis saring
dari Wikipedia bahasa Indonesia (ensiklopedia
bebas di Internet). Mona Lisa atau La Gioconda
(La Joconde) adalah lukisan
minyak di atas kayu poplar yang dibuat oleh Leonardo da Vinci pada abad ke-XVI. Lukisan ini dianggap sebagai
salah satu lukisan paling terkenal di dunia dan hanya sedikit karya seni lain
yang menjadi pusat perhatian, studi, mitologi, parodi. Lukisan ini dimiliki
oleh pemerintah Perancis dan dipamerkan di Muséum du Louvre, Paris.
Lukisan setengah badan ini menampilkan
sosok wanita yang tatapannya menuju pengunjung dengan ekspresi yang sering
dideskripsikan sebagai enigmatik/ misterius. Nama/ judul lukisan Mona Lisa ini berasal dari biografi Giorgio Vasari tentang Leonardo da Vinci,
yang terbit 31 tahun setelah ia meninggal dunia. Di dalam buku ini disebutkan
bahwa wanita dalam lukisan ini adalah Lisa Gherardini, istri seorang pengusaha sutra
terkaya di Firenze yang bernama Francesco del Giocondo.
Mona
dalam bahasa Italia adalah singkatan untuk Madonna
yang artinya "nyonyaku". Sehingga judul lukisan itu artinya Nyonya
Lisa. Dalam bahasa Italia, biasanya judul lukisan ditulis sebagai Monna Lisa (dengan n ganda). Lalu, La Gioconda adalah bentuk perempuan dari
Giocondo. Kata giocondo dalam bahasa Italia artinya "riang"
dan la gioconda artinya adalah "wanita riang". Berkat senyum
Mona Lisa yang misterius ini, frasa ini memiliki makna ganda. Begitu pula
terjemahannya dalam bahasa Perancis; La Joconde. Nama Mona Lisa
dan La Gioconda/ La Joconde menjadi judul lukisan ini yang diterima
secara luas semenjak abad ke-XIX.
Sebelumnya lukisan ini disebut dengan berbagai nama seperti "Wanita dari
Firenze" atau "Seorang wanita bangsawan dengan kerudung sutra tipis".
D.
Mengungkap
Enigma Dalam Lukisan The Last Supper
Lukisan lainnya yang sangat berharga adalah “The Last Supper (Perjamuan Terakhir)”,yang
secara dramatis melukiskan makan malam terakhir Yesus dengan 12 muridnya (Dodeka) sebelum ia dikhianati dan
disalib. (Dalam buku fiksi Dan Brown yang
sangat terkenal, "The
Da Vinci Code" (2003), lukisan The Last Supper, dikatakan mengandung misteri
terbesar dalam sejarah umat Kristen yang dijaga ketat, bahkan dengan nyawa para
pelindungnya selama ribuan tahun).
Gambar : Lukisan “The Last Supper Of
Jesus” asli sebelum di edit/ repro
( gambar diambil dari www.google.com/gambar)

Gambar : Lukisan “The Last Supper Of
Jesus” sesudah di edit/ repro
( gambar diambil dari www.google.com/gambar)
Berikut ini hasil kajian penulis berdasarkan Al-Kitab dengan
Kidung Jemaat, Terbitan Lembaga AlKitab Indonesia, Jakarta,
2001.
1. Bagaimanapun juga harus diakui bahwa lukisan ”The Last Supper” diatas, merupakan hasil rekayasa imajinasi
Leonardo yang bisa dikatakan “agak menyimpang”
dari nas Bibel Yohanes. Mengapa agak menyimpang ? sebab tidak ada sama sekali penjelasan
lengkap tentang bentuk formasi duduk ketika perjamuan itu dilaksanakan, seperti
bentuk berbanjar, melingkar atau yang lainnya. Dilihat dari cara memposisikan duduknya
12 murid Yesus (Dodeka) dalam prosesi
perjamuan Hari Raya Roti Tidak Beragi menjelang Paskah, Leonardo tampaknya sangat
terpengaruh oleh Bibel Yohanes : 13 : 22-25 sebagaimana berikut :
Murid-murid itu
memandang seorang kepada yang lain,
mereka ragu-ragu
siapa yang dimaksudkan-Nya. Seorang diantara
murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya, disebelah
kanan-Nya. Kepada murid itu Simon Petrus memberi isyarat dan berkata : “Tanyalah siapa
yang dimaksudkan-Nya !”. Murid yang duduk
dekat Yesus itu berpaling dan berkata kepada-Nya: Tuhan, siapakah itu ?”.
Sekilas gambar diatas tampak biasa saja dan tidak bermasalah, karena
secara parodi gambar tersebut hampir mirip dengan isi teks diatas. Namun, jika
dicermati kembali barulah nampak ada yang janggal. Kejanggalan
itu muncul dari teks Bible diatas yang menyatakan “adanya seorang murid yang
paling dikasihi Yesus diantara 12 murid inti lainnya, yakni yang berada
disebelah kanan Yesus dan duduknya bersandar”. Hal inilah, yang menyebabkan
munculnya peluang lebar bagi siapa saja yang ingin menjawab ataupun menafsirkan
sesuai dengan pemahaman dan kemampuan mereka pribadi untuk memanipulasi
siapakah murid tersebut yang menjadi teka-teki ini, termasuk Leonardo sendiri. Perhatikan
gambar berikut ini, tepat dibawah no. 3:

2.
Dari ke-empat Injil Kanonik, hanya Injil Yohanes saja yang
menggambarkan tata posisi duduk saat perjamuan terakhir Yesus dimalam Hari Raya
Roti Tidak Beragi berlangsung, walaupun hanya sekilas. Namun harus diingat
bahwa Injil Yohanes-pun sama sekali tidak menjelaskan bentuk formasi duduknya,
hanya sedikit posisi duduknya saja.
3. Lukisan yang dimunculkan oleh Leonardo juga menampakkan
bahwa cara bersandarnya “murid yang dikasihi Yesus” kurang tepat. Sebab, bunyi
yang tertulis “bersandar dekat kepada-Nya”
sedangkan dalam ilustrasi lukisan tersebut justru bersandar menjauhi Yesus.
4. Jawaban penulis sebagai hasil kajian ini, jelas menentang
keras jawaban yang telah dipublikasikan para pengkaji terdahulu, yakni :
a. Menurut karya lukis Leonardo da Vinci,
jelas menggambarkan bahwa murid yang terkasih disisi Yesus adalah Maria Magdalena (murid perempuan “yang katanya” bekas sundal, yang saat itu menjadi
teman intim Yesus). Ini tergambar jelas bahwa sosok yang bersandar itu
memiliki perawakan/ model mirip seorang wanita (cara bersandar, raut wajah, cara meletakkan tangan diatas meja). Hal
ini juga menginspirasi Dan Brown untuk menulis buku fiksi “The Da Vinci Code”,
tahun 2003.
Pemahaman Leonardo beserta Dan Brown ini bukannya tanpa alasan. Penulis
beranggapan bahwa pemahaman tersebut bersumber dari bunyi ayat berikut :
Simon menanyakan kepada Yesus : "Tuan,
apakah yang akan terjadi dengan dia ini ?" Jawab Yesus : "Jikalau aku
menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai aku datang, itu bukan urusanmu.Tetapi engkau: ikutlah aku." (Yohanes :
21 : 21-22)
Kata
ganti “dia/ nya” disini dipahami oleh Leonardo beserta Dan Brown adalah Maria
Magdalena.
Jadi, menurut pemahaman versi Dan Brown dan Leonardo da
Vinci, urutan angka dalam gambar diatas (1) Yudas Iskariot (2) Simon Petrus (3)
Maria Magdalena (4) Yesus.
b. Menurut pendapat yang lain, menyatakan
bahwa murid terkasih disisi Yesus itu adalah Simon Petrus. Hal ini juga bersumber dari pemahaman terhadap bunyi ayat
berikut :
Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon
Petrus :
"Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi
Aku lebih dari pada mereka ini?"
Jawab Petrus kepadanya: "Benar Tuhan, Engkau
tahu, bahwa aku mengasihimu."
Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah
domba-domba-Ku."
Hal itu dinyatakan Yesus untuk kedua kalinya:
"Simon, anak Yohanes, apakah engkau
mengasihi Aku ?"
Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau
tahu, bahwa aku mengasihi-Mu."
Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah
domba-domba-Ku”.
Hal itu dinyatakan Yesus untuk ketiga
kalinya:
"Simon, anak Yohanes, apakah engkau
mengasihi Aku ?"
Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan,
Engkau tahu, bahwa aku mengasihi-Mu."
Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah
domba-domba-Ku. (Injil Yohanes : 21 : 15-18)
Mungkin saja benar pernyataan ini, karna saat itu hanya Simon Petrus
saja yang minta dimandikan oleh Yesus sendiri. Akan tetapi, jika hal ini
dimasukkan dalam gambar parodi lukisan Leonardo diatas, jelas ditolak. Sebab,
ayat Injil Yohanes sebelumnya menyatakan dengan jelas bahwa Simon Petrus justru
tidak dalam posisi bersandar dan pastinya tempat duduknya-pun tidak
berdampingan dekat dengan Yesus. Dia malah bertanya pada murid terkasih Yesus
yang duduknya memang bersandar dan terdekat dengan Yesus, sebagaimana ayat
berikut :
Seorang diantara
murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya, disebelah
kanan-Nya. Kepada murid itu Simon Petrus memberi isyarat dan berkata :“Tanyalah siapa
yang dimaksudkan-Nya !”. Murid yang duduk
dekat Yesus itu berpaling dan berkata kepada-Nya : Tuhan, siapakah itu ?”. (Injil Yohanes :
13 : 23-25)
c. Maka, penulis berpendapat bahwa murid
yang terkasih disisi Yesus itu adalah Yohanes putra Zabadeus, penulis Injil
Yohanes sendiri. Maka, urutan berdasarkan lukisan diatas adalah (1) Yudas
Iskariot (2) Simon Petrus (3) Yohanes putra Zabadeus (4) Yesus. Hal ini tidak
berarti karena Yohanes ingin mengunggulkan dirinya sendiri dalam kitab
karyanya, tetapi berdasarkan bukti berikut ini :
o Murid
yang selalu berada didekat Yesus. Saat Yesus disalib-pun ia berada di bawah
salib bersama Maria, bahkan Yesus sempat mengucapkan kalimat wasiat kepadanya.
Jadi, Yohanes putra Zabadeus memang benar-benar saksi hidup Yesus, paling
mengenal Yesus dibandingkan ketiga penulis Injil Kanonik lainnya.
o Yohanes Putra Zabadeus adalah
pengarang Injil Yohanes, anak Zabadeus (Injil Markus : 1:19 dst). Ia berasal dari Betsaida, yakni sebuah
dusun nelayan di pantai tasik Genesareth. Ia juga seorang nelayan Galilea. Zabadeus,
ayahnya adalah seorang nelayan yang tergolong berkecukupan. Salome, ibunya
tergolong wanita pelayan dan pengiring setia Yesus, bahkan sampai ke bukit
Kalvari dan kubur Yesus. Bersama dengan saudaranya Yakobus & Petrus,
Yohanes termasuk kelompok rasul inti dalam bilangan keduabelasan (Dodeka); ia bahkan disebut sebagai
murid kesayangan Yesus (Injil Yohanes :
21:20). Mereka bertiga (Yohanes, Yakobus dan Petrus) adalah saksi peristiwa
pembangkitan puteri Yairus (Injil Markus
: 5:37 dst); saksi peristiwa perubahan rupa Yesus di gunung Tabor (Injil Markus : 9:2 dst) dan saksi
peristiwa sakaratul maut dan do’a Yesus di taman Getzemani (Injil Markus : 14:33). Yohanes putra Zabadeus dan Andreas pada
mulanya adalah murid Yohanes Pembaptis (Injil
Yohanes : 1:40). Yohanes Pembaptis-lah yang menyuruh mereka berdua pergi
kepada Yesus dan bertanya: "Rabbi, di manakah Engkau tinggal? (Injil Yohanes : 1:36-39).
Putera-putera Zabadeus itu terbilang kasar, sehingga mereka dijuluki
'putera-putera guntur'. Bersama Yakobus kakaknya, Yohanes meminta kepada Yesus
dengan perantaraan ibunya, agar mereka boleh duduk di sisi kanan-kiri Yesus di
dalam kerajaan-Nya nanti. Keduanya pun berani berjanji akan meminum piala
sengsara untuk memperoleh hal yang dipintanya itu; tetapi Yesus menjawab bahwa
hal itu adalah urusan Bapa-Nya di surga (Injil
Markus : 10:35-41).
o Nama Yohanes tidak disebutkan di dalam Injil ke-4.
Hanya di dalam bab 21, yang secara umum dianggap sebagai tambahan dari waktu
kemudian, ditemukan ungkapan "para putera Zabadeus." Demikian pula
ungkapan yang menyatakan "murid yang dicintai Yesus" (Injil Yohanes : 20) baru muncul pada
bab 13. Di dalam jemaat purba, Yohanes menempati kedudukan sebagai pemimpin (Kisah Para Rasul : 3-8). Paulus
menjuluki dia sebagai "tiang agung/ sokoguru Gereja" (Galatia : 2:9). Di dalam daftar
keduabelasan rasul, kedudukannya langsung berada di belakang Petrus. Di dalam
tradisi yang lebih muda, ia dikenal sebagai penulis Kitab Wahyu dan Surat-surat
pertama sampai Ketiga Yohanes. Menurut Kitab Wahyu 1:9 ia tinggal di pulau
Patmos. Ireneus menulis bahwa Yohanes tinggal dan wafat di Efesus.
o Yohanes adalah murid
Yesus yang paling setia dan rasul termuda. Ia amat dikasihi oleh Yesus. Pada
perjamuan malam terakhir, Yohanes diperbolehkan menyandarkan kepalanya di dada
Yesus. Bahkan berani mengikuti Yesus sampai ke gunung Kalvari dan mendampingi
Bunda Maria hingga di bawah kaki salib Yesus. Di bawah kaki salib itulah ia
diserahi tugas oleh Yesus menjadi pengawal Bunda Maria (Injil Yohanes : 19:27). Yesus yang sedang menghadapi ajal,
menyerahkan pemeliharaan Bunda-Nya kepada murid yang dikasihi-Nya ini. Sambil
memandang Bunda Maria, Ia berkata, “Inilah ibumu.” Jadi, hingga akhir hidupnya
di dunia, Bunda Maria tinggal bersama Santo Yohanes. Hanya Yohanes seorang yang
memperoleh hak istimewa untuk menghormati serta melayani Bunda Maria yang tanpa
noda.
o Sejak Pantekosta, ia bekerja bersama dengan Petrus,
baik di Yerusalem maupun di Samaria untuk mencurahkan Roh Kudus kepada
orang-orang yang baru dibaptis. Kira-kira pada tahun 60 ia pergi ke Asia Kecil
dan menjadi Maha uskup di kota Efese. Dalam Kitab Wahyu diterangkannya bahwa ia
dibuang ke pulau Patmos karena agama dan ajarannya. Sepulangnya ke Efese ia
mengarang Injilnya. Dari buah karangannya kita dapat melihat bahwa Yohanes
adalah seorang teolog yang karangan-karangannya berisi refleksi dan ajaran
teologis yang mendalam tentang Yesus dan karya perutusan-Nya.
o Pada tahun-tahun terakhir hidupnya, khotbah Yohanes
hanyalah berupa wejangan-wejangan singkat yang sama saja: "Anak-anakku, cobalah kamu saling mencintai". Atas
pertanyaan orang-orang serani, mengapa ajarannya selalu sama saja, ia tegas menjawab:
"Sebab itulah perintah Tuhan yang
utama dan jikalau kamu melakukannya, sudah cukuplah yang kamu perbuat".
o Santo Yohanes adalah satu-satunya murid inti dari
bilangan 12 murid (Rasul) terpilih, yang
terakhir meninggal dunia kira-kira ditahun 100 pada masa pemerintahan Kaisar
Trayanus. Santo Yohanes, Rasul, Penginjil yang diperingati pestanya setiap
tanggal 27 Desember. Sumber : diolah
dari indocell.net/yesaya dan imankatolik.or.id
o Kita dapat melihat dalam beberapa referensi di
Alkitab yang menyatakan bahwa rasul Yohanes menyebut dirinya sebagai murid yang
dikasihi-Nya, sebagai contoh:
"Seorang di antara murid Yesus, yaitu murid
yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya."
(Injil Yohanes 13:23)
"Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid
yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: "Ibu,
inilah, anakmu!" (Injil Yohanes 19:26)
"Ia berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid
yang lain yang dikasihi Yesus, dan berkata kepada mereka: "Tuhan telah
diambil orang dari kuburnya dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan." (Injil
Yohanes 20:2)
"Maka murid yang dikasihi Yesus itu
berkata kepada Petrus: "Itu Tuhan." Ketika Petrus mendengar, bahwa
itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian,
lalu terjun ke dalam danau." (Injil Yohanes
21:7)
o Hanya rasul Yohanes yang mengatakan bahwa dia
adalah murid yang disayangi oleh Yesus, seperti yang terlihat di ayat-ayat di
atas. Hal ini bukan berarti bahwa Yesus tidak menyayangi murid-murid yang lain.
Namun pernyataan ini adalah suatu pernyataan dan ekspresi adanya suatu hubungan
yang begitu erat dan penuh dengan intimasi antara Yesus dan rasul Yohanes. Sama
seperti saya dapat mengatakan bahwa saya adalah anak yang dikasihi oleh orang
tua saya. Kepercayaan ini lahir karena saya mempunyai hubungan yang khusus
dengan orang tua saya, dimana saya yakin bahwa mereka mengasihi saya dan saya
juga mengasihi mereka. Inilah kepercayaan yang lahir dari hubungan kasih murni.
Hubungan kasih yang murni inilah, yang menyebabkan rasul Yohanes bersama dengan
Bunda Maria dan Maria Magdalena dapat teguh berdiri dibawah tiang salib saat
itu. Kasih ini juga yang menyebabkan Yesus mempercayakan Bunda Maria, ibu-Nya
yang sangat dikasihi-Nya, kepada Yohanes, yang merupakan wakil dari semua orang
yang percaya.
o Hanya Yohanes saja yang menuliskan dalam Injilnya
dengan diakhiri kalimat “Masih banyak hal-hal lain lagi
yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu
per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus
ditulis itu”. Kalimat ini
menegaskan bahwa Yohanes jauh lebih banyak tahu apa yang telah diperbuat Yesus,
jauh lebih mengenal Yesus, Jauh lebih banyak menyimpan rahasia Yesus dan
mungkin juga ia telah tahu rencana kemana sebenarnya Yesus pergi meninggalkan
mereka.
o Namun, apakah Yesus mengasihi Yohanes lebih dari
murid-murid yang lain? Penulis pribadi tidak tahu. Namun satu hal yang pasti
bahwa Yesus mengasihi seluruh umatnya yang setia dengan petunjuknya dan bukan
sekali-kali petunjuk Paulus.
o Dalam lukisan tersebut, Leonardo juga
memperlihatkan letak duduk Yudas Iskariot. Dalam urutan diatas : (1) Yudas
Iskariot (2) Simon Petrus (3) Yohanes Putra Zabadeus (4) Yesus. Lihatlah tangan
berikut ini :

Perhatikan bunyi Injil Matius Pasal 26
: 23 : Ia (Yesus) menjawab : Dia yang
bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya kedalam pinggan ini, dialah yang
akan menyerahkan Aku.
Perhatikan bunyi Injil Lukas Pasal 22 : 21 : Tetapi, lihat, tangan orang yang menyerahkan Aku, ada bersama dengan
Aku di meja ini.