Hingga saat ini, dunia belum bisa
menghentikan arogansi dan kekejaman Bangsa Israel terhadap semua negara yang
dirusuhinya. Memang, tidak akan ada satu pun negara atau bangsa yang mampu
menghentikan kekejian Bangsa Israel. Hal ini telah digariskan bahwa suatu saat
nanti Bangsa Israel akan mampu mendirikan negaranya sendiri.
Tempat berdirinya negara Israel itu
adalah tanah yang dijanjikan Tuhan kepada Ishaq (Bapak moyang Israel), yakni
Tanah Kanaan yang sekarang dikenal dengan Negara Palestina, sebagaimana Perjanjian Allah yang ketiga dengan Ishaq tentang pemberian tanah hak milik berikut :
“…….. engkau akan menamai dia
Ishaq, dan Aku akan mengadakan perjanjian-Ku dengan dia menjadi perjanjian yang
kekal untuk keturunannya”. (Kitab Kejadian : 17 : 19)
“Tetapi
perjanjian-Ku akan Ku-adakan dengan Ishaq, yang akan dilahirkan Sarai bagimu
tahun yang akan datang pada waktu seperti ini juga ”. (Kitab Kejadian : 17 :
21)
“Kepadamu
dan kepada keturunanmu akan Ku-berikan negeri ini yang kau diami sebagai orang
asing, yakni seluruh tanah Kanaan akan Ku-berikan
menjadi milikmu untuk selama-lamanya; dan Aku akan menjadi Allah
mereka. Lagi firman Allah kepada Abraham :
“Dari pihakmu, engkau
harus memegang perjanjian-Ku, engkau dan keturunanmu turun-temurun”. (Kitab
Kejadian : 17 : 8 – 9)
Hingga saat ini, mereka masih
menetap bak benalu dipenjuru dunia, menunggu kesiapan bekal mereka dalam
menyongsong pendirian Negara Israel Abadi (Negara Israel Raya, Red), karena
suatu saat mereka semua pasti akan berkumpul di suatu tempat yang “diakui sebagai negaranya ini”. Cara yang mereka
gunakan pertama kali adalah adalah dengan membuat kekacauan diseluruh dunia dan
memusnahkan siapa saja yang menduduki negeri Kanaan (negara Palestina).
Pada dasarnya, kegiatan pengumpulan
keturunan Israel di Palestina saat ini adalah merupakan pengumpulan kedua
kalinya sebagai tahap akhir dari babak perjalanan hidup bangsa Israel sebelum
dimusnahkan secara massal yang mengerikan oleh Alloh SWT, sebagai mana firman
Alloh :
“Dan
Kami (Alloh SWT) berfirman setelah itu kepada bani Israel, “Berdiamlah kalian
di bumi ini dan apabila datang Wa’dul Akhiroh (Janji Akhir), niscaya Kami akan
mendatangkan kalian dalam keadaan bercampur baur”. (Al-Qur’an, Surat Al-Israa :
104).
Penghancuran dunia dan pemusnahan penduduk
Palestina sudah dilakukan yang secara simbolik sejak zaman Raja Nebukadnezar
yang menghancurkan Bethel Sulaiman, sebagai simbol suci kekuasaan Yahudi
Israel. Namun di era modern ini, pelaksanaan eksekusi massal penghancuran dunia
secara umum dimulai sejak tahun 1948, yakni sejak bangsa Israel mengumumkan
berdirinya negara Israel Raya di bumi Bethlehem (Baitul Maqdis, negara
Palestina) dan secra simbolik resmi melalui khotbah Ben Gurion (Jendral Agung
Bangsa Israel) dihadapan delegasi Amerika yang berkunjung ke Israel pada
tanggal 31 Agustus 1949. Ia juga mengumumkan ranah perang kepada dunia serta
pemanggilan semua keturunan Israel untuk kembali ke negara Israel yang akan
dibangun ini. Syarat utama untuk bisa kembali ke tanah Israel bagi semua
keturunan Israel dimana saja berada adalah mampu menunjukkan 5 nasab (garis
keturunan) keatas dari pihak ibu yang disebut sebagai Israel Murni.
Proses pengumpulan kembali seluruh
keturunan Israel yang tercerai berai di seluruh dunia untuk kembali ke tanah
Israel saat ini adalah pengumpulan sesi kedua sebagai tahap akhir kehidupan
mereka di bumi ini, sebelum dimusnahkan oleh Alloh SWT untuk selamanya. Adapun
proses pengumpulan kembali seluruh keturunan Israel yang tercerai berai tahap pertama
telah terjadi pada zaman Nabi Musa AS, ketika Alloh SWT menuntun seluruh
keturunan Israel Keluar dari perbudakan Fir’un selama 450 tahun di Tanah Mesir
melalui terbelahnya Laut Merah yang dipimpin oleh Nabi Musa AS sendiri.
Sedangkan cara kedua yang mereka
gunakan untuk mengumpulkan kembali seluruh keturunan Israel yang tercerai berai
di seluruh dunia adalah dengan membuat kondisi tidak aman (teror) bagi warga
keturunan Israel dimanapun berada supaya mereka bersedia atau berkeinginan
untuk kembali (pindah) ke tanah Israel. Untuk merealisasikan cara ini, Ben
Gurion (Jendral Agung Israel) telah membentuk pasukan elit khusus teror yang
disebut “Pasukan Operasi Haganah (di Polandia untuk memulangkan 58.000
keturunan Israel disana), Operasi Ali Baba (di Iraq pada tahun 1966 untuk
memulangkan 110.000 keturunan Israel disana), Operasi Pogrom (operasi dan
penindasan kejam anti-Semit Yahudi di Rusia yang disertai perampokan dan
pembunuhan sadis dibawah kekuasaan Tsar)”. Perhatikan nash Tuhan bagi bangsa
Israel dalam Bibel Yeremia berikut :
“Sebab
demikian firman Tuhan, sesungguhnya waktunya akan datang, bahwa tidak akan
dikatakan orang lagi, “Demi Tuhan yang hidup yang menuntun orang Israel keluar dari tanah utara
dan dari segala negeri kemana Ia telah mencerai beraikan mereka. Sebab Aku akan
membawa mereka pulang ke tanah yang telah Ku-berikan kepada nenek moyang
mereka. Sesungguhnya Aku mau menyuruh banyak penangkap ikan, demikian firman
Tuhan, yang akan menangkap mereka. Sesudah itu Aku mau menyuruh banyak pemburu
yang akan memburu mereka dari atas segala gunung dan dari atas segala bukit dan
dari celah-celah bukit batu. Sebab, Aku mengamat-amati segala tingkah langkah
mereka; semuanya itu tidak tersembunyi dari pandangan-Ku, dan kesalahan mereka
pun tidak terlindung di depan mata-Ku. Aku akan mengganjar dua kali lipat kesalahan dan dosa mereka,
oleh karena mereka telah menajiskan negeri-Ku dengan bangkai dewa-dewa
mereka yang menjijikkan dan telah memenuhi tanah milik-Ku dengan perbuatan
mereka yang keji”. (Kitab Yeremia : 16 : 14-18)
Dalam butiran teks ayat diatas
disebutkan dengan jelas, bahwa cara Tuhan mengembalikan seluruh keturunan
Israel yang telah tercerai berai di berbagai pelosok negara adalah dengan
mengutus pasukan khusus untuk memburu dan menangkap mereka secara paksa
(membunuh mereka jika diperlukan). Mereka disapu bersih dengan ibarat “ikan
yang ditangkap oleh penangkap ikan dan diburu seperti hewan yang diburu oleh
para pemburu”. Setelah mereka terkumpul di tanah Israel (negara Palestina),
mereka akan di adzab dua kali lipat kerasnya atas semua dosa mereka. Lebih
lanjut dalam Kitab Yehezkil menyebutkan :
“Lalu
datanglah firman Tuhan kepadaku, ‘Hai anak manusia, bagi-Ku kaum Israel sudah
menjadi sanga. Mereka semuanya adalah ibarat tembaga, timah putih, besi dan
timah hitam didalam peleburan; mereka seperti sanga perak. Sebab itu beginilah
firman Tuhan Allah,’ Oleh karena kamu semuanya menjadi sanga, maka sungguh Aku akan
mengumpulkan kamu di tengah-tengah Yerusalem. Seperti orang
mengumpulkan perak, tembaga, besi, timah hitam dan timah putih didalam
peleburan dan mengembus api dibawahnya untuk meleburnya, demikianlah Aku akan
mengumpulkan kamu dalam murka-Ku dan amarah-Ku dan menaruh kamu
didalamnya dan melebur kamu. Aku akan mengumpulkan kamu dan menyemburkan api kemurkaan-Ku
kepadamu, sehingga kamu dilebur didalamnya. Seperti perak dilebur
dalam peleburan, begitulah kamu dilebur didalamnya. Dan kamu akan mengetahui
bahwa Aku, Tuhan yang mencurahkan amarah-Ku atasmu”.( Kitab Yehezkil : 22 :
17-22).
Bunyi ayat tersebut persis seperti
bunyi Al-Qur’n pada surat Al-Israa : 104 diatas yang menyatakan “Kami akan mendatangkan kalian (Israel) dalam
keadaan bercampur baur”. Proses pengumpulan keturunan Israel besar-besaran ini
terjadi sejak meletusnya perang-perang yang ada di wilayah timur tengah,
seperti perang teluk antara Iraq-Iran-Kuwait, perang Iraq-Amerika, perang di
Mesir, perang di Sudan, perang di Syuriah, perang di Palestina dan lain-lainnya
dengan motif tersamarkan seperti masalah minyak dan gas bumi, monopoli senjata
kimia (Nuklir dan Bio Kimia), kudeta politik, perang saudara dan lain
sebagainya yang bersifat menimbulkan rasa terancam bagi mayoritas keturunan
Israel di negara yang sedang berkecamuk pertikaian sengit nan sadis, sehingga
mereka berkeinginan untuk mendapatkan rasa aman dengan jalan kembali ke tanah
Yahudi di Palestina.
Saat ini, proses tersebut sedang
terjadi dan akan berlangsung terus menerus hingga Palestina bersih dari
penduduk Goim (Non-Israel Yahudi), berganti diduduki oleh seluruh keturunan
Israel yang lengkap dari 12 suku Israel. Jika sudah lengkap seluruh keturunan
Israel disana, berarti peristiwa Armageddon (pemusnahan massal) atau peristiwa
peleburan perak yang sebenarnya akan segera dimulai.
Pertanyaannya, siapakah
yang ditunjuk Alloh SWT sebagai mesin pemusnah massal bangsa Israel ini ?
Jawaban yang tepat adalah Bangsa Ismael
(bengsa keturunan Nabi Ismail, saudara tua Nabi Ishaq), sebagaimana Perjanjian Allah yang kedua dengan Ismael tentang
pemberkatan keturunan Abraham (Rahmatan Lil ‘Alamin) serta yang akan mengalahkan seluruh keturunan Israel
sebagaimana berikut :
“Tentang Ismael, Aku telah
mendengarkan permintaanmu;
ia akan Kuberkati, Ku-buat
beranak cucu dan sangat banyak; ia akan memperanakkan dua belas raja, dan Aku
akan membuatnya menjadi bangsa yang besar”. (Kitab Kejadian : 17 : 20)
“Maka Aku akan memberkati engkau
berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang dilangit
dan seperti pasir ditepi laut, dan keturunanmu itu
akan menduduki kota-kota musuhnya. Oleh keturunanmulah
semua bangsa dibumi akan mendapat berkat, karena engkau mendengarkan
firman-Ku”. (Kitab Kejadian : 22 : 17-18)
Dari
ayat-ayat diatas, jelaslah bahwa keturunan Ibrahim yang diberkati oleh Allah
SWT adalah Ismael dan seluruh keturunannya yaitu Bangsa Arab Adnan yang melahirkan Nabi Muhammad
SAW, sedangkan apa yang telah dijanjikan oleh Allah kepada Ishaq hanyalah
perjanjian tentang pemberian hak milik tanah kepadanya dan seluruh keturunannya
yaitu Bangsa Israel yang melahirkan Nabi Musa AS hingga Nabi Yahya AS
(Johanes) & Nabi Isa AS (Jesus) dikemudian hari, yakni tanah
negeri Kana’an. Jadi, hanya Bangsa Arab keturunan Ismael saja yang akan menjadi
lawan terkuat tunggal Bangsa Israel serta yang akan menghancur-leburkan mereka
hingga menjadi debu ketika terjadi perang saudara nanti menjelang hari Kiamat.
Inilah yang disebut perang saudara yang sesungguhnya (Armageddon/
Mahabharata/ Al-Malkamatul Kubro).
Takdir
bangsa Israel sudah tersurat jelas sebagai bangsa laknat dalam kalimat “Dari
pihakmu, engkau harus memegang perjanjian-Ku, engkau dan keturunanmu
turun-temurun”. (Kitab Kejadian : 17 : 9) diatas. Buktinya, kalimat ini jelas menekan Ibrahim agar bersiap diri
untuk mengikis kemunafikan anak cucunya yang kelak dilahirkan oleh Sarai.
Sedangkan takdir bangsa Arab Adnan sebagai keturunan Ismael juga telah tersurat
jelas sebagai bangsa pembawa berkah ke seluruh alam semesta. Buktinya, kalimat “Oleh
keturunanmulah semua bangsa dibumi akan mendapat berkat, karena engkau
mendengarkan firman-Ku”. (Kitab Kejadian : 22 : 18) yang tertulis dengan struktur kalimat yang
sopan.