22 July 2014

PENGHANCUR BANGSA ISRAEL ITU ADALAH BANGSA ISMAIL



Hingga saat ini, dunia belum bisa menghentikan arogansi dan kekejaman Bangsa Israel terhadap semua negara yang dirusuhinya. Memang, tidak akan ada satu pun negara atau bangsa yang mampu menghentikan kekejian Bangsa Israel. Hal ini telah digariskan bahwa suatu saat nanti Bangsa Israel akan mampu mendirikan negaranya sendiri.
Tempat berdirinya negara Israel itu adalah tanah yang dijanjikan Tuhan kepada Ishaq (Bapak moyang Israel), yakni Tanah Kanaan yang sekarang dikenal dengan Negara Palestina, sebagaimana Perjanjian Allah yang ketiga dengan Ishaq tentang pemberian tanah hak milik berikut :
“…….. engkau akan menamai dia Ishaq, dan Aku akan mengadakan perjanjian-Ku dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya”. (Kitab Kejadian : 17 : 19)
“Tetapi perjanjian-Ku akan Ku-adakan dengan Ishaq, yang akan dilahirkan Sarai bagimu tahun yang akan datang pada waktu seperti ini juga ”. (Kitab Kejadian : 17 : 21)
“Kepadamu dan kepada keturunanmu akan Ku-berikan negeri ini yang kau diami sebagai orang asing, yakni seluruh tanah Kanaan akan Ku-berikan menjadi milikmu untuk selama-lamanya; dan Aku akan menjadi Allah mereka. Lagi firman Allah kepada Abraham :
“Dari pihakmu, engkau harus memegang perjanjian-Ku, engkau dan keturunanmu turun-temurun”. (Kitab Kejadian : 17 : 8 – 9)
Hingga saat ini, mereka masih menetap bak benalu dipenjuru dunia, menunggu kesiapan bekal mereka dalam menyongsong pendirian Negara Israel Abadi (Negara Israel Raya, Red), karena suatu saat mereka semua pasti akan berkumpul di suatu tempat yang diakui sebagai negaranya ini. Cara yang mereka gunakan pertama kali adalah adalah dengan membuat kekacauan diseluruh dunia dan memusnahkan siapa saja yang menduduki negeri Kanaan (negara Palestina).
Pada dasarnya, kegiatan pengumpulan keturunan Israel di Palestina saat ini adalah merupakan pengumpulan kedua kalinya sebagai tahap akhir dari babak perjalanan hidup bangsa Israel sebelum dimusnahkan secara massal yang mengerikan oleh Alloh SWT, sebagai mana firman Alloh :
“Dan Kami (Alloh SWT) berfirman setelah itu kepada bani Israel, “Berdiamlah kalian di bumi ini dan apabila datang Wa’dul Akhiroh (Janji Akhir), niscaya Kami akan mendatangkan kalian dalam keadaan bercampur baur”. (Al-Qur’an, Surat Al-Israa : 104).
Penghancuran dunia dan pemusnahan penduduk Palestina sudah dilakukan yang secara simbolik sejak zaman Raja Nebukadnezar yang menghancurkan Bethel Sulaiman, sebagai simbol suci kekuasaan Yahudi Israel. Namun di era modern ini, pelaksanaan eksekusi massal penghancuran dunia secara umum dimulai sejak tahun 1948, yakni sejak bangsa Israel mengumumkan berdirinya negara Israel Raya di bumi Bethlehem (Baitul Maqdis, negara Palestina) dan secra simbolik resmi melalui khotbah Ben Gurion (Jendral Agung Bangsa Israel) dihadapan delegasi Amerika yang berkunjung ke Israel pada tanggal 31 Agustus 1949. Ia juga mengumumkan ranah perang kepada dunia serta pemanggilan semua keturunan Israel untuk kembali ke negara Israel yang akan dibangun ini. Syarat utama untuk bisa kembali ke tanah Israel bagi semua keturunan Israel dimana saja berada adalah mampu menunjukkan 5 nasab (garis keturunan) keatas dari pihak ibu yang disebut sebagai Israel Murni.
Proses pengumpulan kembali seluruh keturunan Israel yang tercerai berai di seluruh dunia untuk kembali ke tanah Israel saat ini adalah pengumpulan sesi kedua sebagai tahap akhir kehidupan mereka di bumi ini, sebelum dimusnahkan oleh Alloh SWT untuk selamanya. Adapun proses pengumpulan kembali seluruh keturunan Israel yang tercerai berai tahap pertama telah terjadi pada zaman Nabi Musa AS, ketika Alloh SWT menuntun seluruh keturunan Israel Keluar dari perbudakan Fir’un selama 450 tahun di Tanah Mesir melalui terbelahnya Laut Merah yang dipimpin oleh Nabi Musa AS sendiri.
Sedangkan cara kedua yang mereka gunakan untuk mengumpulkan kembali seluruh keturunan Israel yang tercerai berai di seluruh dunia adalah dengan membuat kondisi tidak aman (teror) bagi warga keturunan Israel dimanapun berada supaya mereka bersedia atau berkeinginan untuk kembali (pindah) ke tanah Israel. Untuk merealisasikan cara ini, Ben Gurion (Jendral Agung Israel) telah membentuk pasukan elit khusus teror yang disebut “Pasukan Operasi Haganah (di Polandia untuk memulangkan 58.000 keturunan Israel disana), Operasi Ali Baba (di Iraq pada tahun 1966 untuk memulangkan 110.000 keturunan Israel disana), Operasi Pogrom (operasi dan penindasan kejam anti-Semit Yahudi di Rusia yang disertai perampokan dan pembunuhan sadis dibawah kekuasaan Tsar)”. Perhatikan nash Tuhan bagi bangsa Israel dalam Bibel Yeremia berikut :
 “Sebab demikian firman Tuhan, sesungguhnya waktunya akan datang, bahwa tidak akan dikatakan orang lagi, “Demi Tuhan yang hidup yang menuntun orang Israel keluar dari tanah utara dan dari segala negeri kemana Ia telah mencerai beraikan mereka. Sebab Aku akan membawa mereka pulang ke tanah yang telah Ku-berikan kepada nenek moyang mereka. Sesungguhnya Aku mau menyuruh banyak penangkap ikan, demikian firman Tuhan, yang akan menangkap mereka. Sesudah itu Aku mau menyuruh banyak pemburu yang akan memburu mereka dari atas segala gunung dan dari atas segala bukit dan dari celah-celah bukit batu. Sebab, Aku mengamat-amati segala tingkah langkah mereka; semuanya itu tidak tersembunyi dari pandangan-Ku, dan kesalahan mereka pun tidak terlindung di depan mata-Ku. Aku akan mengganjar dua kali lipat kesalahan dan dosa mereka, oleh karena mereka telah menajiskan negeri-Ku dengan bangkai dewa-dewa mereka yang menjijikkan dan telah memenuhi tanah milik-Ku dengan perbuatan mereka yang keji”. (Kitab Yeremia : 16 : 14-18)
Dalam butiran teks ayat diatas disebutkan dengan jelas, bahwa cara Tuhan mengembalikan seluruh keturunan Israel yang telah tercerai berai di berbagai pelosok negara adalah dengan mengutus pasukan khusus untuk memburu dan menangkap mereka secara paksa (membunuh mereka jika diperlukan). Mereka disapu bersih dengan ibarat “ikan yang ditangkap oleh penangkap ikan dan diburu seperti hewan yang diburu oleh para pemburu”. Setelah mereka terkumpul di tanah Israel (negara Palestina), mereka akan di adzab dua kali lipat kerasnya atas semua dosa mereka. Lebih lanjut dalam Kitab Yehezkil menyebutkan :
“Lalu datanglah firman Tuhan kepadaku, ‘Hai anak manusia, bagi-Ku kaum Israel sudah menjadi sanga. Mereka semuanya adalah ibarat tembaga, timah putih, besi dan timah hitam didalam peleburan; mereka seperti sanga perak. Sebab itu beginilah firman Tuhan Allah,’ Oleh karena kamu semuanya menjadi sanga, maka sungguh Aku akan mengumpulkan kamu di tengah-tengah Yerusalem. Seperti orang mengumpulkan perak, tembaga, besi, timah hitam dan timah putih didalam peleburan dan mengembus api dibawahnya untuk meleburnya, demikianlah Aku akan mengumpulkan kamu dalam murka-Ku dan amarah-Ku dan menaruh kamu didalamnya dan melebur kamu. Aku akan mengumpulkan kamu dan menyemburkan api kemurkaan-Ku kepadamu, sehingga kamu dilebur didalamnya. Seperti perak dilebur dalam peleburan, begitulah kamu dilebur didalamnya. Dan kamu akan mengetahui bahwa Aku, Tuhan yang mencurahkan amarah-Ku atasmu”.( Kitab Yehezkil : 22 : 17-22).
Bunyi ayat tersebut persis seperti bunyi Al-Qur’n pada surat Al-Israa : 104 diatas yang menyatakan “Kami akan mendatangkan kalian (Israel) dalam keadaan bercampur baur”. Proses pengumpulan keturunan Israel besar-besaran ini terjadi sejak meletusnya perang-perang yang ada di wilayah timur tengah, seperti perang teluk antara Iraq-Iran-Kuwait, perang Iraq-Amerika, perang di Mesir, perang di Sudan, perang di Syuriah, perang di Palestina dan lain-lainnya dengan motif tersamarkan seperti masalah minyak dan gas bumi, monopoli senjata kimia (Nuklir dan Bio Kimia), kudeta politik, perang saudara dan lain sebagainya yang bersifat menimbulkan rasa terancam bagi mayoritas keturunan Israel di negara yang sedang berkecamuk pertikaian sengit nan sadis, sehingga mereka berkeinginan untuk mendapatkan rasa aman dengan jalan kembali ke tanah Yahudi di Palestina.
Saat ini, proses tersebut sedang terjadi dan akan berlangsung terus menerus hingga Palestina bersih dari penduduk Goim (Non-Israel Yahudi), berganti diduduki oleh seluruh keturunan Israel yang lengkap dari 12 suku Israel. Jika sudah lengkap seluruh keturunan Israel disana, berarti peristiwa Armageddon (pemusnahan massal) atau peristiwa peleburan perak yang sebenarnya akan segera dimulai.
Pertanyaannya, siapakah yang ditunjuk Alloh SWT sebagai mesin pemusnah massal bangsa Israel ini ? Jawaban yang tepat adalah Bangsa Ismael (bengsa keturunan Nabi Ismail, saudara tua Nabi Ishaq), sebagaimana Perjanjian Allah yang kedua dengan Ismael tentang pemberkatan keturunan Abraham (Rahmatan Lil ‘Alamin) serta yang akan mengalahkan seluruh keturunan Israel sebagaimana berikut :
“Tentang Ismael, Aku telah mendengarkan permintaanmu;
ia akan Kuberkati, Ku-buat beranak cucu dan sangat banyak; ia akan memperanakkan dua belas raja, dan Aku akan membuatnya menjadi bangsa yang besar”. (Kitab Kejadian : 17 : 20)
“Maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang dilangit dan seperti pasir ditepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya. Oleh keturunanmulah semua bangsa dibumi akan mendapat berkat, karena engkau mendengarkan firman-Ku”. (Kitab Kejadian : 22 : 17-18)
Dari ayat-ayat diatas, jelaslah bahwa keturunan Ibrahim yang diberkati oleh Allah SWT adalah Ismael dan seluruh keturunannya yaitu Bangsa Arab Adnan yang melahirkan Nabi Muhammad SAW, sedangkan apa yang telah dijanjikan oleh Allah kepada Ishaq hanyalah perjanjian tentang pemberian hak milik tanah kepadanya dan seluruh keturunannya yaitu Bangsa Israel yang melahirkan Nabi Musa AS hingga Nabi Yahya AS (Johanes) & Nabi Isa AS (Jesus) dikemudian hari, yakni tanah negeri Kana’an. Jadi, hanya Bangsa Arab keturunan Ismael saja yang akan menjadi lawan terkuat tunggal Bangsa Israel serta yang akan menghancur-leburkan mereka hingga menjadi debu ketika terjadi perang saudara nanti menjelang hari Kiamat. Inilah yang disebut perang saudara yang sesungguhnya (Armageddon/ Mahabharata/ Al-Malkamatul Kubro).
Takdir bangsa Israel sudah tersurat jelas sebagai bangsa laknat dalam kalimat “Dari pihakmu, engkau harus memegang perjanjian-Ku, engkau dan keturunanmu turun-temurun”. (Kitab Kejadian : 17 : 9) diatas. Buktinya, kalimat ini jelas menekan Ibrahim agar bersiap diri untuk mengikis kemunafikan anak cucunya yang kelak dilahirkan oleh Sarai. Sedangkan takdir bangsa Arab Adnan sebagai keturunan Ismael juga telah tersurat jelas sebagai bangsa pembawa berkah ke seluruh alam semesta. Buktinya, kalimat Oleh keturunanmulah semua bangsa dibumi akan mendapat berkat, karena engkau mendengarkan firman-Ku”. (Kitab Kejadian : 22 : 18) yang tertulis dengan struktur kalimat yang sopan.
Demikian uraian singkat ini, sebagai bukti bahwa perang di Palestina saat ini hanya sekedar operasi pengusiran paksa penduduk yang bukan keturunan Israel, yang nantinya jika sudah Palestina kosong akan dihuni oleh seluruh keturunan Israel diseluruh penjuru dunia. Saran yang terbaik dari penulis, agar seluruh rakyat yang bermukim di wilayah Palestina untuk segera pergi jauh dari tempatnya saat ini, karena lokasi tersebut akan jadi ladang pengirikan (tempat pembantaian seluruh keturunan Israel hingga habis). Wallohu A’lam Bis Showaab