23 July 2014

MENGUNGKAP FAKTA IDENTITAS YESUS PUTRA BUNDA MARIA

Siapakah sebenarnya Yesus...?

(Antara Tuhan – Kristus – Anak Allah – Nabi Utusan Tuhan)


Yesus telah diklaim oleh orang Kristen Katolik sebagai “salah satu dari 3 oknum ketuhanan penyelamat manusia”. Namun, sebenarnya ia hanya diperuntukkan bagi seluruh Bangsa Yahudi Israel yang mau menerima terang pembawa kebenaran (Nabi sekaligus Rasul) dari Allah dan tidak untuk seluruh bangsa yang ada. Terang yang diutus Allah tersebut adalah Yesus bagi bangsa Yahudi Israel, ia bukan Tuhan, sebab bangsa Israel adalah bangsa pilihan Allah.
Maksudnya, Allah telah berjanji kepada siapa saja dari bangsa Yahudi Israel yang mau menerima Allah Yang Maha Benar dengan perantaraan para utusan Allah, yang diantaranya adalah Yesus dan Yohanes, maka Allah akan memberikan sesuatu yang sangat luar biasa.
Kalimat “diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah” ini merupakan bentuk pahala yang dijanjikan oleh Allah bagi mereka yang mau menerima Allah sebagai Tuhan dan kebenaran sejati. Bentuk pahala tersebut yaitu Allah akan memberikan suatu bentuk kuasa (kemampuan yang tinggi) untuk bisa menjadi anak Allah. Kalimat “Menjadi anak-anak Allah” dalam ayat ini, bukan berarti menjadi anak Allah secara fisik ataupun non fisik, karena Tuhan Allah tidak baranak dan berkembang biak seperti yang mereka yakini sampai saat ini dalam dogma TRINITAS, ajaran si terkutuk Paulus. Sesuai dengan bunyi ayat ini, apabila seseorang telah menerima dan mendapatkan kuasa dari Allah, maka orang tersebut akan diangkat menjadi Anak-anak Allah. Jika kalimat “Anak-anak Allah” diartikan secara harfiyah (Letterlijk), maka Yesus bukanlah satu-satunya Anak Tuhan. Karena Yohanes dan orang-orang yang diberi kuasa tersebut juga telah diangkat menjadi anak-anak Allah, apakah mereka bisa disebut sebagai Tuhan sebagaimana Yesus si Anak Allah ? Sebab, mereka mempunyai kedudukan yang sama dengan Yesus yaitu sebagai Anak Allah walaupun perbedaanya hanyalah pada sistim kelahirannya saja. Maka makna yang sebenarnya adalah “mereka akan menjadi hamba-hamba Allah yang mulia disisi-Nya sehingga akan dapat melihat dan tinggal di kerajaan Tuhan (surga)”.  Maka makna yang tepat “anak Allah” adalah seorang hamba Allah yang mulia disisi-Nya.  Ingat, jika makna “anak Allah” tetap diperuntukkan hanya kepada Yesus saja , maka dengan sendirinya Al-Kitab akan menolaknya sebagai berikut :
“Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang disorga..”. (Matius : 5 : 45) 
Untuk memperjelas identitas Yesus yang dianggap sebagai Kristus, dan juga Anak Allah, berikut ini keterangan singkat mengenai siapakah Yesus sebenarnya ? Apakah ia Kristus itu ? Apakah ia layak menjadi Tuhan ?
Kata “Yesus” berasal dari bahasa Yunani yang berarti “Melepaskan/ menyelamatkan”, yaitu yang menyelamatkan umatnya dari dosa. Hal ini sesuai dengan ayat berikut :
“....engkau akan menamakan dia Yesus, karena dialah yang akan menyelamatkan umatnya dari dosa mereka”. (Injil Matius : 1 : 21)
Kata “Kristus” berasal dari bahasa Ibrani yang diterjemahkan dalam bahasa Arab menjadi “Al-Masih”, dalam bahasa Yunani disebut “Christos” dan dalam bahasa Inggris disebut “Christ” yang berarti “Seorang yang telah diurapi dengan minyak kudus”. Kata “Al-Masih” dalam Bibel bahasa Inggris disebut juga Christ the Lord. Secara logika sederhana, kami akan memberikan contoh mudah dalam Al-Kitab yang menyatakan bahwa Yesus bukanlah satu-satunya orang yang diurapi (di baptis) sebagai anak Tunggal Bapa. Berikut ayat yang manyatakannya :
a. Untuk Raja Koresh dalam Kitab Yesaya : “Beginilah firman Tuhan; “Inilah firman-Ku kepada orang yang Ku-urapi;  kepada Koresh yang tangan kanannya Ku-pegang ..............”. (Kitab Yesaya : 45 : 1)
b. Yesus dibaptis Yohanes dengan air sungai : “Maka datanglah Yesus dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes untuk dibaptis olehnya”. (Injil Matius : 3 : 13)
c. Orang-orang awam diurapi (dibaptis) oleh Yohanes dan Yesus : “Akan tetapi Yohanes pun membaptis juga di Ainon, dekat Salim, sebab disitu banyak air, dan orang-orang datang kesitu untuk dibaptis”. Lalu mereka datang kepada Yohanes dan berkata kepadanya : “Rabi (Guru), orang yang bersama dengan engkau diseberang sungai Yordan dan yang tentang dia engkau telah memberikan kesaksian, dia membaptis juga dan semua orang pergi kepadanya”.  (Injil Yohanes : 3 : 23 & 26)
d. Tuhan Allah mengurapi dan melantik raja Daud : “Akulah yang telah melantik raja-Ku di Sion, gunung-Ku yang kudus”. (Kitab Mazmur : 1 : 6)
e. Salomo (nabi Sulaiman) diurapi menjadi raja : “Imam Zadok telah membawa tabung tanduk berisi minyak dari dalam kemah, lalu diurapinya Salomo............”. (Kitab Raja-raja : 1 : 39)
f. Ibrahim (Abraham, moyang Israel) di baptis Malaikat Jibril menjadi Nabi Allah :“Malaikat menjawab : “Pergilah engkau ke mata air itu dan mandilah”. (Injil Barnabas : 29 : 18).“Maka disaat itu tampaklah baginya malaikat berupa seorang muda belia yang bagus, lalu ia mandi di mata air itu. Katanya : “Berbuatlah demikian terhadap dirimu ya Ibrahim”.(Injil Barnabas : 29 : 18)
Adapun nama-nama Yesus yang terdapat dalam Injil Perjanjian Baru juga bervariasi, diantaranya :
a. Yesus seperti yang termaktub berikut :
“....engkau akan menamakan dia Yesus, karena dialah yang akan menyelamatkan umatnya dari dosa mereka”.(Injil Matius : 1 : 21)
“Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai dia Yesus”.(Injil Lukas : 1 : 31)
b. Immanuel yang berarti “Allah menyertai kita” seperti berikut :
“.........dan mereka akan menamakan dia Immanuel – yang berarti Allah menyertai kita ”.
(Injil Matius : 1 : 23)
c.  Anak Domba Allah seperti yang telah disebutkan oleh Yohanes berikut :
“.......... Lihatlah Anak Domba Allah, yang  menghapus dosa dunia”. (Injil Yohanes : 1 : 29)
Yesus bukanlah satu-satunya Anak Tunggal Bapa yang diutus kepada dunia :
a. Raja Daud adalah anak Allah : “......Ia (Tuhan) berkata : “Anak-Ku engkau ! ...”. (Mazmur : 1 : 7)
b. Israel (Yakoob) adalah anak sulung Allah : “.......firman Tuhan : “Israel ialah anak-Ku, anak-Ku yang sulung”. (Keluaran : 4:  22)   
c. Efraim adalah anak sulung Allah : “.........Efraim adalah anak sulung-Ku”. (Yeremia : 31 : 9)
d. Anak-anak Tuhan : “Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah”. (Injil Matius : 5 : 9)
e. Yesus adalah anak Allah : “...Inilah anak-Ku yang Ku-kasihi, kepadanyalah Aku berkenan”. (Injil Matius : 3 : 17)
f. Saul diangkat Allah menjadi raja Israel : “.... maka berfirmanlah Tuhan kepadanya :”Inilah orang yang Ku-sebutkan padamu itu, orang ini akan memegang tampuk pemerintahan atas umat-Ku”. (1 Samuel : 9 : 17)
g. Daud diangkat Allah menjadi raja dan tempat bersemayamnya Roh Tuhan : “.....Aku (Allah) mengutus Engkau (Samuel) kepada Isai, orang Bethlehem itu, sebab diantara anak-anaknya telah Ku-pilih seorang raja bagi-Ku”.  (1 Samuel : 16 : 1)
“Samuel mengambil tabung tanduk yang berisi minyak itu dan mengurapi Daud ditengah saudara-saudaranya. Sejak hari itu dan seterusnya berkuasalah Roh Tuhan atas Daud...........”. (1 Samuel : 16 : 13)
5.    Keajaiban mu’jizat Yesus tidak seberapa hebat dibanding mu’jizat berikut :
a. Mu’jizat tulang-belulang Elisa (Nabi Ilyas) dapat menghidupkan orang mati : “.......Dan demi mayat itu kena kepada tulang-tulang Elisa, maka hiduplah ia kembali dan bangun berdiri”. (2 Raja-raja : 13 : 21). Yesus memang dapat menghidupkan orang mati akan tetapi beliau dalam keadaan masih hidup, sedangkan Elisa yang sudah berupa tulang-belulang saja dapat menghidupkan orang mati. Mana yang lebih hebat ?
b. Mu’jizat Elia (Nabi Yasa’) dapat menghidupkan anak yang telah mati : “Tuhan mendengarkan permintaan Elia itu, dan nyawa anak itu pulang kedalam tubuhnya, sehingga ia hidup kembali”. (1 Raja-raja : 17 : 22). Jika Yesus dianggap sebagai Tuhan karena dapat menghidupkan orang mati, tentunya Elisa dan Elia harus diangkat menjadi Tuhan juga.
c. Elisa dapat menyembuhkan kebutaan dan membutakan yang sehat, sebagaimana berikut : “Lalu berdoalah Elisa : “Ya Tuhan, bukalah kiranya matanya supaya ia melihat.  Maka Tuhan membuka mata bujang itu.“...........berdoalah Elisa kepada Tuhan : “Butakanlah kiranya mata orang-orang ini”, maka dibutakan-Nyalah mata mereka sesuai dengan doa Elisa”.(2 Raja-raja : 6 : 17-18)
d.Kapak mengapung di udara sebagai Mu’jizat Elisa : “...kemana jatuhnya ? lalu orang itu menunjukkan tempat itu kepadanya. Kemudian Elisa memotong kayu, lalu dilemparkanya kesana, maka timbullah mata kapak itu dibuatnya ”. (2 Raja-raja : 6 : 6)
e.  Nabi Elisa dapat menghentikan peredaran matahari selama 6 jam (Injil Barnabas).
f.  Jika Yesus dianggap sebagai Tuhan karena ia telah bangkit dari antara orang mati, maka Yohanes pun harus diresmikan menjadi Tuhan pula karena ia juga telah bangkit dari antara orang mati sebagaimana ayat berikut :“lalu ia (Herodes) berkata kepada pegawai-pegawainya : ”inilah Yohanes Pembaptis; ia sudah bangkit dari antara orang mati dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja didalamnya” (Injil Matius : 14 : 2)
g.Melkisedek adalah orang yang tanpa permulaan dan tanpa batas akhiran, tanpa ayah dan ibu. Berikut bukti kehebatannya : “Kepadanya pun Abraham memberikan sepersepuluh dari semuanya. Menurut arti namanya Melkisedek adalah pertama-tama raja kebenaran, dan juga raja Salem, yaitu raja damai sejahtera. Ia tidak berbapa, tidak beribu, tidak bersilsilah, harinya tidak berawal dan hidupnya tidak berkesudahan, dan karena ia dijadikan sama dengan Anak Allah, ia tetap menjadi imam sampai selama-lamanya”. (Kitab Ibrani : 7 : 2-3)
Di bandingkan dengan Yesus, Melkisedek bahkan mempunyai keagungan melebihi Bapa. Dalam ayat ini diterangkan dengan jelas bahwa ia tidak berawal dan tidak berakhir, sedangkan Yesus justru mati ditiang salib terkutuk walaupun beliau kemudian “diyakini” bangkit lagi dan terus naik ke Surga. Keunggulan Melkisedek dari Yesus adalah kelahirannya serta keabadiannya yang melebihi Bapa. Jika Bapa dinyatakan dengan Yang Maha Awal dan Yang Maha Akhir (Alfa dan Omega), maka Melkisedek justru lebih dari sekedar itu, lihat ayat berikut :
“Firman-Nya lagi kepadaku : “Semuanya telah terjadi. Aku adalah Alfa dan Omega. Yang Awal dan Yang Akhir......”. (Kitab Wahyu : 21 :6)
h. Adam diciptakan tanpa ayah dan ibu, sedangkan Hawa diciptakan tanpa ibu :
“Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki .......”.(Kitab Kejadian : 1 : 27)
“Lalu berkatalah manusia itu: “Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan sebab ia diambil dari laki-laki ”. (Kitab Kejadian : 2 : 23)
Kalimat “yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya” berarti bahwa orang yang akan mendapat kuasa dari Allah sehingga diangkat menjadi anak-Nya memiliki syarat khusus yang harus dipenuhi. Syarat itu adalah percaya dalam nama Allah, sebagai Tuhan Pencipta dan Kebenaran Sejati yang harus disembah. Kata ganti “Nya” pada “nama-Nya” merujuk kepada Allah dan bukan kepada Yesus. Hal ini dapat dijelaskan bahwa kata sandi (Pass Code) untuk dapat diangkat menjadi anak Allah adalah percaya hanya kepada Allah saja (Iman) dan tidak menyekutukan-Nya dengan apapun jua. Inilah yang dinamakan persaksian abadi (Syahadat).