Siapakah sebenarnya Yesus...?
(Antara Tuhan – Kristus – Anak Allah – Nabi Utusan Tuhan)
(Antara Tuhan – Kristus – Anak Allah – Nabi Utusan Tuhan)
Yesus telah diklaim oleh orang Kristen
Katolik sebagai “salah satu dari 3 oknum ketuhanan penyelamat manusia”. Namun,
sebenarnya ia hanya diperuntukkan bagi seluruh Bangsa Yahudi Israel yang mau
menerima terang pembawa kebenaran (Nabi
sekaligus Rasul) dari Allah dan tidak untuk seluruh bangsa yang ada.
Terang yang diutus Allah tersebut adalah Yesus bagi bangsa Yahudi Israel, ia bukan
Tuhan, sebab bangsa Israel adalah bangsa pilihan Allah.
Maksudnya, Allah telah berjanji kepada
siapa saja dari bangsa Yahudi Israel yang mau menerima Allah Yang Maha Benar
dengan perantaraan para utusan Allah, yang diantaranya adalah Yesus dan
Yohanes, maka Allah akan memberikan sesuatu yang sangat luar biasa.
Kalimat “diberi-Nya kuasa supaya
menjadi anak-anak Allah” ini merupakan bentuk pahala yang dijanjikan oleh
Allah bagi mereka yang mau menerima Allah sebagai Tuhan dan kebenaran sejati.
Bentuk pahala tersebut yaitu Allah akan memberikan suatu bentuk kuasa (kemampuan yang tinggi) untuk bisa menjadi
anak Allah. Kalimat “Menjadi anak-anak Allah” dalam ayat ini, bukan
berarti menjadi anak Allah secara fisik ataupun non fisik, karena Tuhan Allah
tidak baranak dan berkembang biak seperti yang mereka yakini sampai saat ini
dalam dogma TRINITAS, ajaran si terkutuk Paulus. Sesuai dengan
bunyi ayat ini, apabila seseorang telah menerima dan mendapatkan kuasa dari
Allah, maka orang tersebut akan diangkat menjadi Anak-anak Allah. Jika kalimat “Anak-anak
Allah” diartikan secara harfiyah (Letterlijk),
maka Yesus bukanlah satu-satunya Anak Tuhan. Karena Yohanes dan orang-orang
yang diberi kuasa tersebut juga telah diangkat menjadi anak-anak Allah, apakah
mereka bisa disebut sebagai Tuhan sebagaimana Yesus si Anak Allah ? Sebab,
mereka mempunyai kedudukan yang sama dengan Yesus yaitu sebagai Anak Allah
walaupun perbedaanya hanyalah pada sistim kelahirannya saja. Maka makna yang
sebenarnya adalah “mereka akan menjadi hamba-hamba Allah yang mulia disisi-Nya
sehingga akan dapat melihat dan tinggal di kerajaan Tuhan (surga)”. Maka
makna yang tepat “anak Allah” adalah seorang hamba Allah yang mulia
disisi-Nya. Ingat, jika makna “anak Allah” tetap diperuntukkan
hanya kepada Yesus saja , maka dengan sendirinya Al-Kitab akan menolaknya
sebagai berikut :
“Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang
disorga..”. (Matius : 5 : 45)
Untuk memperjelas identitas Yesus yang dianggap sebagai Kristus, dan
juga Anak Allah, berikut ini keterangan singkat mengenai siapakah Yesus
sebenarnya ? Apakah ia Kristus itu ? Apakah ia layak menjadi Tuhan ?
Kata “Yesus” berasal
dari bahasa Yunani yang berarti “Melepaskan/ menyelamatkan”, yaitu yang
menyelamatkan umatnya dari dosa. Hal ini sesuai dengan ayat berikut :
“....engkau akan menamakan dia Yesus, karena dialah yang akan menyelamatkan
umatnya dari dosa mereka”. (Injil Matius : 1 : 21)
Kata “Kristus” berasal dari bahasa Ibrani yang
diterjemahkan dalam bahasa Arab menjadi “Al-Masih”, dalam bahasa Yunani disebut
“Christos” dan dalam bahasa Inggris disebut “Christ” yang berarti “Seorang yang
telah diurapi dengan minyak kudus”. Kata “Al-Masih” dalam Bibel bahasa Inggris
disebut juga Christ the Lord. Secara logika sederhana, kami akan memberikan
contoh mudah dalam Al-Kitab yang menyatakan bahwa Yesus bukanlah satu-satunya
orang yang diurapi (di baptis) sebagai anak Tunggal Bapa. Berikut ayat yang manyatakannya :
a. Untuk Raja Koresh dalam Kitab Yesaya : “Beginilah firman Tuhan;
“Inilah firman-Ku kepada orang yang Ku-urapi;
kepada Koresh yang tangan kanannya Ku-pegang ..............”. (Kitab
Yesaya : 45 : 1)
b. Yesus dibaptis Yohanes dengan air sungai : “Maka datanglah Yesus
dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes untuk dibaptis olehnya”. (Injil Matius :
3 : 13)
c. Orang-orang awam diurapi (dibaptis) oleh Yohanes dan Yesus : “Akan
tetapi Yohanes pun membaptis juga di Ainon, dekat Salim, sebab disitu banyak
air, dan orang-orang datang kesitu untuk dibaptis”. Lalu mereka datang kepada
Yohanes dan berkata kepadanya : “Rabi (Guru), orang yang bersama dengan engkau
diseberang sungai Yordan dan yang tentang dia engkau telah memberikan
kesaksian, dia membaptis juga dan semua orang pergi kepadanya”. (Injil Yohanes : 3 : 23 & 26)
d. Tuhan Allah mengurapi dan melantik raja Daud : “Akulah yang telah
melantik raja-Ku di Sion, gunung-Ku yang kudus”. (Kitab Mazmur : 1 : 6)
e. Salomo (nabi Sulaiman) diurapi menjadi raja : “Imam Zadok telah
membawa tabung tanduk berisi minyak dari dalam kemah, lalu diurapinya
Salomo............”. (Kitab Raja-raja : 1 : 39)
f. Ibrahim
(Abraham, moyang Israel) di baptis Malaikat Jibril menjadi Nabi Allah
:“Malaikat menjawab : “Pergilah engkau ke mata air itu dan mandilah”. (Injil
Barnabas : 29 : 18).“Maka disaat itu tampaklah baginya malaikat berupa seorang
muda belia yang bagus, lalu ia mandi di mata air itu. Katanya : “Berbuatlah
demikian terhadap dirimu ya Ibrahim”.(Injil Barnabas : 29 : 18)
Adapun nama-nama Yesus yang terdapat dalam Injil
Perjanjian Baru juga bervariasi, diantaranya :
a. Yesus seperti yang termaktub berikut :
“....engkau akan menamakan dia Yesus, karena dialah yang akan
menyelamatkan umatnya dari dosa mereka”.(Injil Matius : 1 : 21)
“Sesungguhnya
engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah
engkau menamai dia Yesus”.(Injil Lukas : 1 : 31)
b. Immanuel yang berarti “Allah menyertai
kita” seperti berikut :
“.........dan
mereka akan menamakan dia Immanuel – yang berarti Allah menyertai kita ”.
(Injil Matius :
1 : 23)
c. Anak Domba Allah seperti yang telah
disebutkan oleh Yohanes berikut :
“..........
Lihatlah Anak Domba Allah, yang
menghapus dosa dunia”. (Injil Yohanes : 1 : 29)
Yesus bukanlah satu-satunya Anak Tunggal Bapa yang
diutus kepada dunia :
a. Raja Daud
adalah anak Allah : “......Ia (Tuhan) berkata : “Anak-Ku engkau ! ...”.
(Mazmur : 1 : 7)
b. Israel (Yakoob) adalah anak sulung Allah :
“.......firman Tuhan : “Israel ialah anak-Ku, anak-Ku yang sulung”. (Keluaran : 4: 22)
c. Efraim adalah anak sulung Allah : “.........Efraim adalah anak
sulung-Ku”. (Yeremia : 31 : 9)
d. Anak-anak Tuhan : “Berbahagialah orang yang membawa damai, karena
mereka akan disebut anak-anak Allah”. (Injil Matius : 5 : 9)
e. Yesus adalah anak Allah : “...Inilah anak-Ku yang Ku-kasihi,
kepadanyalah Aku berkenan”. (Injil Matius :
3 : 17)
f. Saul diangkat Allah menjadi raja Israel : “.... maka berfirmanlah
Tuhan kepadanya :”Inilah orang yang Ku-sebutkan padamu itu, orang ini akan
memegang tampuk pemerintahan atas umat-Ku”. (1 Samuel : 9 : 17)
g. Daud diangkat Allah menjadi raja dan tempat bersemayamnya Roh Tuhan
: “.....Aku (Allah) mengutus Engkau (Samuel) kepada Isai, orang Bethlehem itu,
sebab diantara anak-anaknya telah Ku-pilih seorang raja bagi-Ku”. (1 Samuel : 16 : 1)
“Samuel
mengambil tabung tanduk yang berisi minyak itu dan mengurapi Daud ditengah
saudara-saudaranya. Sejak hari itu dan seterusnya berkuasalah Roh Tuhan atas
Daud...........”. (1 Samuel : 16 : 13)
5. Keajaiban mu’jizat Yesus tidak seberapa
hebat dibanding mu’jizat berikut :
a. Mu’jizat tulang-belulang Elisa (Nabi Ilyas) dapat menghidupkan orang
mati : “.......Dan demi mayat itu kena kepada tulang-tulang Elisa, maka
hiduplah ia kembali dan bangun berdiri”. (2 Raja-raja : 13 : 21). Yesus memang
dapat menghidupkan orang mati akan tetapi beliau dalam keadaan masih hidup,
sedangkan Elisa yang sudah berupa tulang-belulang saja dapat menghidupkan orang
mati. Mana yang lebih hebat ?
b. Mu’jizat Elia (Nabi Yasa’) dapat menghidupkan anak yang telah mati :
“Tuhan mendengarkan permintaan Elia itu, dan nyawa anak itu pulang kedalam
tubuhnya, sehingga ia hidup kembali”. (1 Raja-raja : 17 : 22). Jika Yesus
dianggap sebagai Tuhan karena dapat menghidupkan orang mati, tentunya Elisa dan
Elia harus diangkat menjadi Tuhan juga.
c. Elisa dapat menyembuhkan kebutaan dan membutakan yang sehat,
sebagaimana berikut : “Lalu berdoalah Elisa : “Ya Tuhan, bukalah kiranya
matanya supaya ia melihat. Maka Tuhan
membuka mata bujang itu.“...........berdoalah Elisa kepada Tuhan : “Butakanlah
kiranya mata orang-orang ini”, maka dibutakan-Nyalah mata mereka sesuai dengan
doa Elisa”.(2 Raja-raja : 6 : 17-18)
d.Kapak mengapung di udara sebagai Mu’jizat
Elisa : “...kemana jatuhnya ? lalu orang itu menunjukkan tempat itu
kepadanya. Kemudian Elisa memotong kayu, lalu dilemparkanya kesana, maka
timbullah mata kapak itu dibuatnya ”. (2 Raja-raja : 6 : 6)
e. Nabi Elisa dapat menghentikan
peredaran matahari selama 6 jam (Injil Barnabas).
f. Jika Yesus dianggap sebagai Tuhan karena ia
telah bangkit dari antara orang mati, maka Yohanes pun harus diresmikan menjadi
Tuhan pula karena ia juga telah bangkit dari antara orang mati sebagaimana ayat
berikut :“lalu ia (Herodes) berkata
kepada pegawai-pegawainya : ”inilah Yohanes Pembaptis; ia sudah bangkit dari
antara orang mati dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja didalamnya”
(Injil Matius : 14 : 2)
g.Melkisedek
adalah orang yang tanpa permulaan dan tanpa batas akhiran, tanpa ayah dan ibu.
Berikut bukti kehebatannya : “Kepadanya pun Abraham memberikan sepersepuluh
dari semuanya. Menurut arti namanya Melkisedek adalah pertama-tama raja
kebenaran, dan juga raja Salem, yaitu raja damai sejahtera. Ia tidak berbapa,
tidak beribu, tidak bersilsilah, harinya tidak berawal dan hidupnya tidak
berkesudahan, dan karena ia dijadikan sama dengan Anak Allah, ia tetap menjadi
imam sampai selama-lamanya”. (Kitab Ibrani : 7 : 2-3)
Di bandingkan dengan Yesus, Melkisedek bahkan mempunyai keagungan
melebihi Bapa. Dalam ayat ini diterangkan dengan jelas bahwa ia tidak berawal
dan tidak berakhir, sedangkan Yesus justru mati ditiang salib terkutuk walaupun
beliau kemudian “diyakini” bangkit lagi dan terus naik ke Surga. Keunggulan
Melkisedek dari Yesus adalah kelahirannya serta keabadiannya yang melebihi
Bapa. Jika Bapa dinyatakan dengan
Yang Maha Awal dan Yang Maha Akhir (Alfa dan Omega), maka Melkisedek justru
lebih dari sekedar itu, lihat ayat berikut :
“Firman-Nya
lagi kepadaku : “Semuanya telah terjadi. Aku adalah Alfa dan Omega. Yang Awal
dan Yang Akhir......”. (Kitab Wahyu : 21 :6)
h. Adam diciptakan tanpa ayah dan ibu, sedangkan Hawa diciptakan tanpa
ibu :
“Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar
Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki .......”.(Kitab Kejadian : 1 : 27)
“Lalu
berkatalah manusia itu: “Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari
dagingku. Ia akan dinamai perempuan sebab ia diambil dari laki-laki ”. (Kitab
Kejadian : 2 : 23)
Kalimat “yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya” berarti bahwa
orang yang akan mendapat kuasa dari Allah sehingga diangkat menjadi anak-Nya
memiliki syarat khusus yang harus dipenuhi. Syarat itu adalah percaya dalam
nama Allah, sebagai Tuhan Pencipta dan Kebenaran Sejati yang harus disembah.
Kata ganti “Nya” pada “nama-Nya” merujuk kepada Allah dan bukan
kepada Yesus. Hal ini dapat dijelaskan bahwa kata sandi (Pass Code) untuk dapat diangkat menjadi anak Allah adalah
percaya hanya kepada Allah saja (Iman)
dan tidak menyekutukan-Nya dengan apapun jua. Inilah yang dinamakan persaksian abadi (Syahadat).