27 December 2014

PERBAIKAN DALAM SISTEM KALENDER DUNIA



Tahukah anda jika sistem penanggalan kalender kita pernah berubah ? berikut ini ulasan singkatnya :
1.    Revolusi Bumi
Bumi sebagaimana planet-planet yang lain dalam tata surya beredar mengelilingi matahari. Bidang orbit bumi mengelilingi matahari itu disebut Ekliptika. Jika anda meletakkan sebuah kelereng ditengah-tengah meja (yang diibaratkan matahari), lalu anda menggelindingkan kelereng yang lainnya (yang diibaratkan bumi) mengitari kelereng pertama, maka permukaan meja itulah yang diibaratkan ekliptikanya. Orbit planet-planet lainnya tidak sebidang dengan ekliptika. Sudut antara bidang ekliptika dengan bidang orbit planet lain itu disebut Inklinasi.
Revolusi bumi merupakan masa/ periode bumi mengelilingi matahari dalam satu tahun. Periode revolusi bumi 365 hari 6 jam 9 menit 10 detik. Inilah yang dinamakan satu tahun Siderik. Siderik berasal dari kata Sidus yang berarti bintang. Dinamakan satu tahun Siderik karena periode ini dihitung jika bumi dalam perjalanan revolusinya mengelilingi matahari itu dimulai (start) dari sebuah titik yang lurus dengan sebuah bintang dan selesai (finish) di titik itu lagi.
Arah revolusi bumi itu negative, yakni jika kita berada di ruang angkasa luar di atas Kutub Utara bumi, kita akan melihat bumi beredar mengelilingi matahari, yang arah peredarannya berlawanan dengan arah jarum jam yang kita gunakan. Dalam revolusinya itu, sumbu bumi miring 66,5o terhadap bidang ekliptika dengan arah kemiringan yang tetap. Jika permulaan revolusi sumbu bumi menunjuk arah sebuah bintang, maka arah itu akan tetap seperti itu selama satu periode revolusi. Hal seperti ini dapat dirasakan jika anda bermukim di titik Kutub Utara, bintang Polaris akan tetap diatas kepala sekurang-kurangnya selama 1 tahun.
2.    Perubahan Tarikh Matahari (Solaris Calendar)
Akibat revolusi bumi tersebut salah satunya adalah berubahnya penghitungan tarikh matahari (sistem kalender matahari yang disebut Syamsiyah/ Solaris Calendar). Periode 1 tahun pada tarikh matahari adalah 365 hari 5 jam 48 menit 46 detik yang disebut 1 tahun Tropik.
1 tahun tropik ialah periode peredaran semu tahunan matahari dari titik Aries sampai titik itu lagi. Karena presesi bumi, Aries selalu bergeser dengan arah positif pada ekliptika.
Telah diuraikan diatas, bahwa matahari menjalani peredaran semu tahunan pada ekliptika berarah negative, sementara itu titik Aries menjalani ekliptika berarah positif. Maka, akibatnya periode yang diperlukan matahari untuk bertemu dengan Aries lebih pendek dari pada 1 tahun Siderik.
Bandingkan :
1 tahun Siderik = 365 hari 6 jam 9 menit 10 detik
1 tahun tropik = 365 hari 5 jam 48 menit 46 detik
Pada zaman Julius Caesar (46 SM) dilakukan pembulatan, 1 tahun tarikh matahari itu 365 hari 6 jam atau 365,25 hari. Saat itu berlaku ketentuan yang kemudian dinamakan Tarikh Julian (Julian Calendar) :
a.    1 tahun biasa = 365 hari
b.    1 tahun kabisat = 366 hari
c.    Tahun kabisat terjadi sekali dalam tiap 4 tahun, agar jatuhnya musim kembali pada waktunya atau ketidak-cocokan waktu dapat diperbaiki.
Ketidak-cocokan tarikh Julian dengan tahun matahari :
1 tahun Julian = 365 hari 6 jam
1 tahun matahari = 365 hari 5 jam 48 menit 46 detik
Maka, selisih dalam 1 tahun = 11 menit 14 detik
Selisih dalam 100 tahun = 1.100 menit 1.400 detik (18 jam 43 menit)
Ternyata dalam 128 tahun, selisih itu menjadi 23, 96 jam (1 hari). Akibat kesalahan 1 hari itu, maka hari-hari tidak sesuai lagi dengan tanggal takwim.

 Usaha perbaikan yang pernah dilakukan sebagai berikut :
a.    Perbaikan pertama
Pada tahun 325 M Concili di Nicea mengadakan perbaikan 3 hari. Angka 3 itu diperoleh berdasarkan perhitungan dari 46 SM (masa hidup Julius Caesar) sampai 325 M, yang lamanya 371 hari. Maka, 371 : 128 = 2,8 atau hampir 3 hari
Ingat : dalam tiap 128 tahun terdapat kesalahan 1 hari
b.    Perbaikan kedua
Baru pada tahun 1582 M dilakukan perbaikan lagi oleh Paus Gregorius XIII sebanyak 10 hari.
Pada tanggal 04 Oktober 1582 diumumkan, bahwa esok harinya bukan tanggal 05, melainkan tanggal 15 Oktober. Angka 10 itu diperoleh dari 1582-325 (tahun terjadinya Concili di Nicea)= 9,8 hari. Maka, Sejak tahun 1582 berlaku Gregorian Calendar dengan tambahan ketentuan sebagai berikut :
·      Tahun abad hanya kabisat kalau angka abadnya habis dibagi 4. Sejak tahun 1582, tidak semua tahun abad dinyatakan kabisat. Tahun 1600 adalah kabisat karena angka 16 habis dibagi 4. Akan tetapi tahun abad 1700, 1800 dan 1900 bukan kabisat, baru tahun abad 2000 adalah kabisat.
·      Tahun yang bukan tahun abad, berlaku seperti ketentuan Julian Calendar, namun jika angka tahunnya habis dibagi 4, maka tahun itu termasuk kabisat.

(Disari ulang oleh : Mohamad Afif Farichin)
 Rujukan :
Moh. Ma’mur Tanudidjaja, 1995, Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa. (Pencetak : Perum Balai Pustaka, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI : Jakarta) Hal : 122, 125-127