Tahukah anda jika sistem penanggalan kalender kita pernah berubah ?
berikut ini ulasan singkatnya :
1.
Revolusi
Bumi
Bumi
sebagaimana planet-planet yang lain dalam tata surya beredar mengelilingi
matahari. Bidang orbit bumi mengelilingi matahari itu disebut Ekliptika. Jika
anda meletakkan sebuah kelereng ditengah-tengah meja (yang diibaratkan
matahari), lalu anda menggelindingkan kelereng yang lainnya (yang
diibaratkan bumi) mengitari kelereng pertama, maka permukaan meja itulah
yang diibaratkan ekliptikanya. Orbit planet-planet lainnya tidak sebidang
dengan ekliptika. Sudut antara bidang ekliptika dengan bidang orbit planet lain
itu disebut Inklinasi.
Revolusi
bumi merupakan masa/ periode bumi mengelilingi matahari dalam satu tahun. Periode
revolusi bumi 365 hari 6 jam 9 menit 10 detik. Inilah yang dinamakan satu tahun
Siderik. Siderik berasal dari kata Sidus yang berarti bintang. Dinamakan satu
tahun Siderik karena periode ini dihitung jika bumi dalam perjalanan
revolusinya mengelilingi matahari itu dimulai (start) dari sebuah titik
yang lurus dengan sebuah bintang dan selesai (finish) di titik itu lagi.
Arah
revolusi bumi itu negative, yakni jika kita berada di ruang angkasa luar di
atas Kutub Utara bumi, kita akan melihat bumi beredar mengelilingi matahari,
yang arah peredarannya berlawanan dengan arah jarum jam yang kita gunakan. Dalam
revolusinya itu, sumbu bumi miring 66,5o terhadap bidang ekliptika
dengan arah kemiringan yang tetap. Jika permulaan revolusi sumbu bumi menunjuk
arah sebuah bintang, maka arah itu akan tetap seperti itu selama satu periode
revolusi. Hal seperti ini dapat dirasakan jika anda bermukim di titik Kutub
Utara, bintang Polaris akan tetap diatas kepala sekurang-kurangnya selama 1
tahun.
2.
Perubahan
Tarikh Matahari (Solaris Calendar)
Akibat
revolusi bumi tersebut salah satunya adalah berubahnya penghitungan tarikh
matahari (sistem kalender matahari yang disebut Syamsiyah/ Solaris Calendar).
Periode 1 tahun pada tarikh matahari adalah 365 hari 5 jam 48 menit 46 detik
yang disebut 1 tahun Tropik.
1
tahun tropik ialah periode peredaran semu tahunan matahari dari titik Aries
sampai titik itu lagi. Karena presesi bumi, Aries selalu bergeser dengan arah
positif pada ekliptika.
Telah
diuraikan diatas, bahwa matahari menjalani peredaran semu tahunan pada
ekliptika berarah negative, sementara itu titik Aries menjalani ekliptika
berarah positif. Maka, akibatnya periode yang diperlukan matahari untuk bertemu
dengan Aries lebih pendek dari pada 1 tahun Siderik.
Bandingkan :
1 tahun Siderik
= 365 hari 6 jam 9 menit 10 detik
1 tahun tropik
= 365 hari 5 jam 48 menit 46 detik
Pada
zaman Julius Caesar (46 SM) dilakukan pembulatan, 1 tahun tarikh matahari itu
365 hari 6 jam atau 365,25 hari. Saat itu berlaku ketentuan yang kemudian
dinamakan Tarikh Julian (Julian Calendar) :
a.
1 tahun biasa =
365 hari
b.
1 tahun kabisat
= 366 hari
c.
Tahun kabisat
terjadi sekali dalam tiap 4 tahun, agar jatuhnya musim kembali pada waktunya
atau ketidak-cocokan waktu dapat diperbaiki.
Ketidak-cocokan
tarikh Julian dengan tahun matahari :
1 tahun Julian
= 365 hari 6 jam
1 tahun
matahari = 365 hari 5 jam 48 menit 46 detik
Maka, selisih
dalam 1 tahun = 11 menit 14 detik
Selisih dalam
100 tahun = 1.100 menit 1.400 detik (18 jam 43 menit)
Ternyata dalam 128 tahun, selisih itu menjadi 23, 96 jam (1 hari).
Akibat kesalahan 1 hari itu, maka hari-hari tidak sesuai lagi dengan tanggal
takwim.
Usaha
perbaikan yang pernah dilakukan sebagai berikut :
a.
Perbaikan
pertama
Pada
tahun 325 M Concili di Nicea mengadakan perbaikan 3 hari. Angka 3 itu diperoleh
berdasarkan perhitungan dari 46 SM (masa hidup Julius Caesar) sampai 325 M,
yang lamanya 371 hari. Maka, 371 : 128 = 2,8 atau hampir 3 hari
Ingat : dalam
tiap 128 tahun terdapat kesalahan 1 hari
b.
Perbaikan kedua
Baru
pada tahun 1582 M dilakukan perbaikan lagi oleh Paus Gregorius XIII sebanyak 10
hari.
Pada tanggal 04
Oktober 1582 diumumkan, bahwa esok harinya bukan tanggal 05, melainkan tanggal
15 Oktober. Angka 10 itu diperoleh dari 1582-325 (tahun terjadinya Concili di
Nicea)= 9,8 hari. Maka, Sejak tahun 1582 berlaku Gregorian Calendar dengan
tambahan ketentuan sebagai berikut :
· Tahun abad hanya kabisat kalau angka abadnya habis dibagi 4. Sejak
tahun 1582, tidak semua tahun abad dinyatakan kabisat. Tahun 1600 adalah
kabisat karena angka 16 habis dibagi 4. Akan tetapi tahun abad 1700, 1800 dan
1900 bukan kabisat, baru tahun abad 2000 adalah kabisat.
· Tahun yang bukan tahun abad, berlaku seperti ketentuan Julian
Calendar, namun jika angka tahunnya habis dibagi 4, maka tahun itu termasuk
kabisat.
(Disari ulang oleh : Mohamad Afif
Farichin)
Rujukan
:
Moh. Ma’mur
Tanudidjaja, 1995, Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa. (Pencetak : Perum Balai
Pustaka, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI : Jakarta) Hal : 122, 125-127