16 May 2013

YESUS BUKAN KETURUNAN RAJA DAUD PUTRA ISAI


Dalam diktat singkat kali ini, penulis akan membahas tentang jati diri seorang Yesus, yang diyakini mayoritas kaum Kristiani sekte Roma sebagai generasi/ keturunan Raja Daud yang akan memerintah bumi dan kaum Israel selamanya, dengan gelar Taruk Akar Isai atau juga Messias.
Seperti yang telah kita ketahui bersama, bahwa Raja Daud merupakan salah satu raja besar Yahudi yang sukses menyatukan seluruh kaum Israel di bawah bendera kepemimpinannya. Tapi, benarkah sang Isai Daud itu adalah Yesus ?
Sebelum menjawab pertanyaan diatas, terlebih dahulu harus kita mengerti bahwa kalimat “Akar Isai/ Taruk” diatas berarti gen keturunan asli/ keturunan Biologis. Nah, marilah kita mencermati beberapa dalil dari petikan ayat-ayat Injil berikut yang menjelaskan tentang nasab/ silsilah keturunan Yesus yang sesungguhnya.
1.      Menurut Injil Matius : 1:1-16, Silsilah Yesus hingga Raja Daud sebagai mana berikut :
Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham. Abraham memperanakkan Ishaq, Ishaq memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya, Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar, Peres memperanakkan Hezron, Hezron memperanakkan Ram, Ram memperanakkan Aminadab, Aminadab memperanakkan Nahason, Nahason memperanakkan Salmon, Salmon memperanakkan Boas dari Rahab, Boas memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai, Isai memperanakkan raja Daud, Daud memperanakkan Salomo dari istri Uria, Salomo memperanakkan Rehabeam, Rehabeam memperanakkan Abia, Abia memperanakkan Asa, Asa memperanakkan Yosafat, Yosafat memperanakkan Yoram, Yoram memperanakkan Uzia, Uzia memperanakkan Yotam, Yotam memperanakkan Ahas, Ahas memperanakkan Hizkia, Hizkia memperanakkan Manasye, Manasye memperanakkan Amon, Amon memperanakkan Yosia, Yosia memperanakkan Yekhonya dan saudara-saudaranya, Yekhonya memperanakkan  Sealtiel, Sealtiel memperanakkan Zerubabel, Zerubabel memperanakkan Abihud, Abihud memperanakkan Elyakim, Elyakim memperanakkan Azor, Azor memperanakkan Zadok, Zadok memperanakkan Akhim, Akhim memperanakkan Eliud, Eliud memperanakkan Eleazer, Eleazer memperanakkan Matan, Matan memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus.
2.      Menurut Injil Lukas : 3: 23-38, Silsilah Yesus hingga Raja Daud sebagai mana berikut :
Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun dan menurut anggapan orang, Ia adalah anak Yusuf, anak Eli, anak Matat, anak Lewi, anak Malkhi, anak Yanai, anak Yusuf, anak Matica, anak Amos, anak Nahum, anak Hesli, anak Nagai, anak Matat, anak Matica, anak Simei, anak Yosekh, anak Yoda, anak Yohanan, anak Resa, anak Zerubabel, anak Sealtiel, anak Neri, anak Malkhi, anak Adi, anak Kosam, anak Elmadam, anak Er, anak Yesua, anak Eliezer, anak Yorim, anak Matat, anak Lewi, anak Simeon, anak Yehuda, anak Yusuf, anak Yonam, anak Elyakim, anak Melea, anak Mina, anak Matata, anak Natan, anak Daud, anak Isai, anak Obed, anak Boas, anak Salmon, anak Nahason, anak Aminadab, anak Admin, anak Arni, anak Hezron, anak Peres, anak Yehuda, anak Yakub, anak Ishaq, anak Abraham, anak Terah, anak Nahor, anak Serug, anak Rehu, anak Peleg, anak Eber, anak Salmon, anak Kenan, anak Arpakhsad, anak Sem, anak Nuh, anak Lamekh, anak Metusalah, anak Henokh, anak Yared, anak Mahalaleel, anak Kenan, anak Enos, anak Set, anak Adam, anak Allah.
Itulah dua petikan ayat dari Injil yang berbeda, karena hanya kedua kitab Injil ini saja yang menjelaskan dan menuliskannya dengan detil tentang silsilah/ nasab Yesus. Kedua ayat diatas jika kita hanya membacanya saja, mungkin terlihat biasa saja. Tetapi jika kita mau membacanya dengan teliti dan seksama, kita akan menemukan adanya kejanggalan-kejanggalan, sebagaimana uraian penulis berikut :
1.      Di dalam Injil Matius : 1:1-16 diatas, jelas sekali menggambarkan bahwa antara raja Daud putra Isai sama sekali tidak memiliki hubungan keturunan biologis yang bernama Yesus. Nama keturunan yang disebutkan terakhir diatas adalah Yusuf. Yusuf adalah keturunan biologis Daud dan ia adalah suami Maria (ibunda Yesus). Adapun Yusuf menikahi Maria (ibunda Yesus) di saat Maria sudah dalam keadaan hamil dari Roh Kudus, sebagaimana berikut :
Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut : Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri.
(Injil Matius : 1: 18)
Nah, bagaimana mungkin Yesus menjadi Isai Daud sedangkan Maria telah mengandung Yesus dari Roh Kudus sebelum dinikahi oleh Yusuf sendiri ? Jadi, benih biologis pada janin Yesus bukanlah dari gen Yusuf, melainkan dari Roh Kudus. Jika hal ini tetap di paksakan, akan menimbulkan pemahaman yang berbahaya yaitu sebuah kemungkinan munculnya dugaan Yusuf telah berselingkuh dengan Maria.
Yang pasti, bahwa ayat di dalam Injil Matius : 1:1-16 diatas sengaja dipaksakan oleh penulisnya untuk dipercayai secara saklek oleh pembacanya, sehingga tidak diperbolehkan siapapun untuk membantah dan menyangkalnya, walaupun jelas ayat tersebut sangat tidak rasional dan bertentangan dengan ayat-ayat yang lainnya. Disinilah kemampuan penulis Injil Matius : 1:1-16 ini yang sangat berani mempermainkan sisi sejarah dan silsilah Yesus untuk mengubah dunia.
2.      Di dalam Injil Lukas : 3: 23-38 diatas, juga sangat jelas bahwa nasab/ silsilah biologis Yesus sama sekali tidak sejalur dengan raja Daud putra Isai. Bahkan, jika kita mau mengakui secara jujur, penulis ayat ini sangatlah lemah. Berbeda dengan penulis Injil Matius diatas yang amat keras pendirian dan doktrinnya. Hal ini dapat kita temukan adanya kalimat Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun dan menurut anggapan orang yang menandakan bahwa si penulis Injil Lukas sendiri sebenarnya ragu-ragu/ tidak yakin 100% bahwa Yesus bernasabkan raja Daud putra Isai. Kemungkinan besar, keyakinan tentang Yesus sebagai keturunan Daud ini berdasarkan ayat berikut :
Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Maha Tinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepadaNya tahta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan. (Injil Lukas : 1: 31:33)
Nah, jika ayat ini yang menjadi pedoman untuk tetap meng-imani dan meng-amini Yesus sebagai keturunan Daud, maka tentunya makna “keturunan Daud” akan berbeda lagi, yaitu bahwa Yesus keturunan tiri Daud putra Isai atau juga putra angkat Yusuf bernasab raja Daud. Meskipun penjelasan penulis disini mungkin masih akan terus disangkal, tapi apalah daya karna Injil telah menuliskan begitu adanya.
Kalimat “akan disebut Anak Allah Yang Maha Tinggi” diatas juga bertentangan dengan kalimat “tahta Daud, bapa leluhur-Nya” sesudahnya. Mana mungkin Yesus menjadi anak Tuhan sekaligus anak Daud ?
3.      Menurut penulis, keturunan raja Daud putra Isai yang sesuai dengan ayat diatas adalah Salomo putra Daud. Hal ini disebabkan Salomo/Salmon :
·         Putra kandung raja Daud putra Isai.
·         Pewaris sah tahta raja Daud putra Isai.
·         Atau bahkan dari anak-anak kandung raja Daud lainnya seperti Syamua, Sobab, Natan, Yibhar, Elisua, Nefeg, Yafia, Elisama, Elyada, Elifelet
4.      Dalam Injil Lukas : 3: 38 diatas disebutkan dengan jelas bahwa Adam juga Anak Allah, maka terbukti sudah bahwa Yesus bukan satu-satunya Anak Allah Yang Maha Tinggi.
5.      Pengakuan Yesus sendiri tentang “keturunan siapa dia yang sebenarnya dan menolak disebut sebagai keturunan Daud putra Isai” sebagai berikut :
Ketika orang-orang Farisi sedang berkumpul, Yesus bertanya kepada mereka. Kata-Nya :
“Apakah pendapatmu tentang Mesias ?Anak siapakah Dia?” kata mereka kepada-Nya:”Anak Daud”. Kata-Nya kepada mereka :”Jika demikian, bagaimanakah Daud oleh pimpinan Roh dapat menyebut
Dia Tuannya, ketika ia berkata : Tuhan telah berfirman kepada Tuanku : Duduklah disebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh dibawah kaki-Mu. Jadi, jika Daud menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula ?”. (Injil Matius : 22: 41-45)
Pada suatu kali ketika Yesus mengajar di Bait Allah, Ia berkata :”Bagaimana ahli-ahli Taurat dapat mengatakan, bahwa Mesias adalah anak Daud ? Daud sendiri oleh pimpinan Roh Kudus berkata : Tuhan telah berfirman kepada Tuanku : duduklah disebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh dibawah kaki-Mu”. Daud sendiri menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula ?.... (Injil Markus : 12 : 35-37)
Logikanya bahwa, seorang anak tidak akan disebut oleh sang ayah sebagai tuan bagi sang ayah itu sendiri, sehingga Yesus-pun menolak keras jika ia disamakan dengan anak Daud putra Isai, karna Yesus memang bukan anak Daud putra Isai. Ia pantas disebut sebagai tuan bagi Daud dan bukan sebagai anak Daud putra Isai.
Lalu, keturunan siapakah Yesus yang sebenarnya? Jawabannya yang benar adalah keturunan Harun (nabi Harun) kakak kandung Musa (nabi Musa), yakni keturunan Lewi. Kaum Lewi sangat disegani dan dihormati, sebab mayoritas keturunan Lewi adalah nabi dan Imam Besar orang Israel.
Maka dari itu, mari kita bersama-sama mentelaah dengan matang dan seksama apa yang seharusnya menjadi pedoman iman. Penulis sangat yakin dan sadar bahwa apa yang ditulis penulis ini, pastinya banyak sangkalan dan cemoohan dari berbagai fihak. Namun begitu, semakin banyak penyangkal maupun pencemooh berarti semakin banyak penghujat kitab Injil sendiri.
Saran penulis, jika membaca Injil hendaknya dibaca per ayat serta direnungkan sedalam-dalamnya mengenai isi-makna-logika ilmiah serta susunan kalimatnya dengan sadar dan tepat, sehingga dapat menemukan arti pencerahan jiwa yang sesungguhnya. Ingatlah ancaman Yesus bagi orang yang bersalah, yang jika diingatkan tetap saja tidak mau menurut berikut ini :
“…pandanglah dia sebagai orang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai”.
(Injil Matius : 18 : 17)
“…. Lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan
ke dalam laut”. (Injil Matius : 18 : 6)