13 January 2015

18 Tahun Yesus Hilang Dari Injil Kanonik


MENJAWAB JEDA 18 TAHUN
KEKOSONGAN SEJARAH & AKTIFITAS YESUS DALAM INJIL

Telah diketahui bahwa ada kekosongan episode dalam sejarah perjalanan hidup Yesus. Hal ini juga telah memunculkan berbagai macam teori dan dugaan yang mencoba menjawab dengan berbagai dalil dan alasan, bahkan banyak sekali diantaranya yang saling bertentangan. Artikel pendek ini berusaha menggali informasi tentang itu dengan cara mencermati tiap teks periskop Perjanjian Baru guna menjawab masalah tersebut.

Akar masalahnya berawal dari hilangnya/ terputusnya kisah hidup Yesus dalam Injil (Perjanjian Baru). Sebelum hilang, Yesus muncul dalam Injil ketika berusia 12 tahun di Bait Allah Yerusalem sedang berdiskusi dengan para Rabbi Yahudi tentang masalah agama. Setelah peristiwa itu, kisahnya hilang dan muncul kembali di usia 30 tahun untuk mendakwahkan Injilnya sampai ia tersalib di bukit Golgotta.

Disini terlihat ada jeda waktu kosong selama 18 tahun, yakni mulai usia 12 tahun hingga 30 tahun. Karena jeda waktu kosong selama 18 tahun itulah, banyak dugaan dan spekulasi yang telah diajukan oleh para sarjana pakar Bibel untuk menjawab “Apa yang dilakukan Yesus dan kemanakah Yesus selama masa jeda 18 tahun tersebut”. Diantara jawaban spekulatif yang telah diajukan : Yesus pergi mengembara ke tempat lain dimana suku Israel berada, Yesus pergi ke luar Palestina seperti ke Roma – Mesir – India – Iraq (Ur Kasdim), Yesus berada di Bait Allah dan belajar Kitab Taurat dan Mazmur (Kitab Zabur) dan lain sebagainya. Menurut pendapat penulis, jawaban yang tepat adalah :

1.    Apa yang dilakukan Yesus selama masa jeda 18 tahun tersebut ? Yesus menjalani rutinitas sehari-hari secara wajar.

2.    Kemanakah Yesus selama masa jeda 18 tahun ? Yesus tidak pergi kemana-mana, ia berada di Nazaret bersama Ibu & Yusuf “ayah angkatnya”.

Pada dasarnya, tidak ada satupun bukti kuat dalam Perjanjian Baru kecuali di Injil Lukas 2 : 51-52 “lalu ia pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan ia tetap hidup dalam asuhan mereka. Dan ibunya menyimpan semua perkara itu didalam hatinya. Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmatnya dan besarnya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia”.