MENJAWAB JEDA
18 TAHUN
KEKOSONGAN SEJARAH
& AKTIFITAS YESUS DALAM INJIL
Telah diketahui
bahwa ada kekosongan episode dalam sejarah perjalanan hidup Yesus. Hal ini juga
telah memunculkan berbagai macam teori dan dugaan yang mencoba menjawab dengan
berbagai dalil dan alasan, bahkan banyak sekali diantaranya yang saling
bertentangan. Artikel pendek ini berusaha menggali informasi tentang itu dengan
cara mencermati tiap teks periskop Perjanjian Baru guna menjawab masalah
tersebut.
Akar masalahnya
berawal dari hilangnya/ terputusnya kisah hidup Yesus dalam Injil (Perjanjian
Baru). Sebelum hilang, Yesus muncul dalam Injil ketika berusia 12 tahun di
Bait Allah Yerusalem sedang berdiskusi dengan para Rabbi Yahudi tentang masalah
agama. Setelah peristiwa itu, kisahnya hilang dan muncul kembali di usia 30
tahun untuk mendakwahkan Injilnya sampai ia tersalib di bukit Golgotta.
Disini terlihat
ada jeda waktu kosong selama 18 tahun, yakni mulai usia 12 tahun hingga 30
tahun. Karena jeda waktu kosong selama 18 tahun itulah, banyak dugaan dan
spekulasi yang telah diajukan oleh para sarjana pakar Bibel untuk menjawab “Apa
yang dilakukan Yesus dan kemanakah Yesus selama masa jeda 18 tahun tersebut”. Diantara
jawaban spekulatif yang telah diajukan : Yesus pergi mengembara ke tempat lain
dimana suku Israel berada, Yesus pergi ke luar Palestina seperti ke Roma –
Mesir – India – Iraq (Ur Kasdim), Yesus berada di Bait Allah dan belajar Kitab
Taurat dan Mazmur (Kitab Zabur) dan lain sebagainya. Menurut pendapat penulis,
jawaban yang tepat adalah :
1.
Apa
yang dilakukan Yesus selama masa jeda 18 tahun tersebut ? Yesus menjalani
rutinitas sehari-hari secara wajar.
2.
Kemanakah
Yesus selama masa jeda 18 tahun ? Yesus tidak pergi kemana-mana, ia berada di
Nazaret bersama Ibu & Yusuf “ayah angkatnya”.
Pada dasarnya,
tidak ada satupun bukti kuat dalam Perjanjian Baru kecuali di Injil Lukas 2 :
51-52 “lalu ia pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan ia tetap hidup
dalam asuhan mereka. Dan ibunya menyimpan semua perkara itu didalam hatinya.
Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmatnya dan besarnya, dan makin
dikasihi oleh Allah dan manusia”.